Pamit

628 72 8
                                    

Pamit

.

.

.

.

"Aku keluar dulu sama Taejung." pamit Jimin.

~~~~•••~~~~•••~~~~•••~~~~•••~~~~

"Lama ngga ketemu." Jungkook memecah keheningan.

Di ruang tengah hanya berdua, dan keduanya mengalami kecanggungan parah.

Karena dari terakhir kali keduanya bertemu. Tidak ada kata baik-baik saja.

"Hmm.." sahut Taehyung.

Ia menyeruput kopi yang di buatnya. Kembali canggung karena tidak tau apa yang ingin di bahas.

"Kamu menikah?" tanya Jungkook to the point.

Taehyung menatap cangkirnya datar. "Dengan siapa?" jawabnya sambil tersenyum kecut.

Onyx itu membulat sempurna. "Lalu siapa anak kecil tadi?" tanya Jungkook.

"Putraku siapa lagi? Dia bersama ku kan?" Taehyung menatap Jungkook dengan tegar.

"Jadi kau menikah? Dimana istrimu?" Tanya Jungkook lagi.

Taehyung hanya menatap datar pria, yang masih amat begitu di cintainya itu.

"Aku tidak menikah." Jawabnya.

"Lalu...

"Taejung putraku, anakku, yang dilahirkan dari rahim ku." Potong Taehyung.

"Aapa?" Jungkook bingung dengan pernyataan Taehyung baru saja.

"Aku seorang male pregnant. Dan Taejung adalah putra ku." jawab Taehyung tegas.

Ia berdiri lalu menarik Jungkook untuk berdiri. "Lebih baik kau pergi." pinta Taehyung.

"Tunggu!" Jungkook menghentikan tarikan tangan Taehyung dengan menahannya.

"Pergilah." ucap Taehyung datar.

"Jawab pertanyaan ku dulu." Jungkook kini berdiri berhadapan dengan mantan sahabatnya itu.

"Taejung anak siapa?" tanyanya.

Wajah yang semula menoleh kesamping, kini menghadap wajah pria yang sudah membuangnya.

Taehyung sudah tak kuasa menahan rasa sedihnya.
Bagaimanapun ia akan menyembunyikan ini, Taejung akan tetap bertemu dengan Jungkook. Cepat atau lambat.

Dan nyatanya sekarang Jungkook ada di depan matanya. "Putra ku."

"Jangan katakan kalau Taejung anakku." Ucap Jungkook.

Murka, pernyataan apa itu. Jangan? Ha? Taehyung tertawa dalam hatinya. Senyum miris ia berikan pada Jungkook.

Terluka, Taehyung terlampau terluka sekarang. Lantas apa yang dia harapkan dari pria ini?

Tidak ada, hatinya hancur lebur sekarang. Meski setitik ia masih sempat berharap jika pria itu akan memeluk putranya. Mengatakan jika ia adalah ayahnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 31, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

You!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang