bab 3

10 0 0
                                    

Tasya dan Nathan berkeliling bersama troli belanja yang mereka bawa, hendak mencari beberapa bahan makanan. "oi nat gua rasa lo harus stok banyak makanan"

Pltak

"itu maunya lo endut"

Tasya mengelus judatnya yang disentil Nathan "sakit bege... Kalau lo gak mau ya gak masalah si gua bisa beli sendiri pake uang gua!"

"oh ya? Punya duit lo?!"

"punya lah..." Tasya meronggoh sakunya dan gadis itu terkejut bahwa ia tak membawa apa pun saat kabur. Ia terdiam membeku. Ingin rasanya ia merutuki perkataannya yang asal ceplos.

"mana? Gak punya ya?" ledek Nathan membuat Tasya mengulumkan bibirnya dan tak lama kemudian ia tersenyum "hehhheeh gua pinjem duit lo dulu deh Nat" kata Tasya yang membuat Nathan berlalu pergi begitu saja, seakan tak mendengar apapun..

"asu lo Nathaannnn... Awas ya lo!"

Sehabis berbelanja mereka memutuskan ke toko butik untuk melihat beberapa gaun yang akan dikenakan Tasya nanti pada saat pesta primdon.

Saat ini nathan tengah menunggu tasya yang sedang mencoba salah satu gaun. Cowok itu sibuk bermain ponselnya disalah satu sofa yang tersedia.

Hingga tasya kini sudah keluar dari ruang bersalin. Membuat mata Natan tertuju pada gadis itu

Cowok itu terdiam melihat Natasya yang sungguh cantik mengenakan gaun itu. "gimana Nat yang ini?" tanya Tasya pada cowok itu yang masih bengong sendiri.

Merasa tak ditanggapi Nathan, tasya menghampiri cowok itu. Takut cowok itu kesambet sesuatu atau bahkan "tenang aja Nat gua bakal ganti kok uang lo. Baju sewanya murah ini cuman 200jt. So... muka lo keliatan iklasan dikit napa" ucap Tasya yang sudah berdiri di depan cowok itu.

Nathan yang baru tersadar segera berdiri dari duduknya secara tiba tiba sehingga membuat jarak mereka semakin dekat. Namun secara tak sengaja Tasya menjadi kehilangan keseimbangan akibat Nathan yang berdiri secara tiba tiba itu.

Akibatnya mereka berdua terjatuh bersama diatas sofa dengan posisi Tasya berada di atas tubuh Nathan.

Deg

Manik mata mereka berdua bertemu dan hampir saja bibir mereka pun ikut bersatu. Jantung mereka berdua berdegup kencang. Dari dekat Tasya bisa merasakan hembusan nafas Nathan bahkan detek jantung cowok itu yang juga berdebar. "sejak kapan nathan seganteng ini" batin tasya.

Dengan cepat tasya bangkit sambil membenarkan gaunnya yang sedikit naik ke atas. "sialan lo main berdiri berdiri aja" keluh gadis itu

"lah lo yang tiba tiba didepan gua!" elak Nathan yang tak terima di salahkan.

"lagi lo bengong liat gaunnya. Gua tau kok lo bokek kan abis beli rumah makannya kaget liat sewa gaun 200jt. Tenang si nat gua ganti nanti"

"nih cewek gblk apa tol*l si? Gk peka banget. Bisa bisanya gua suka ma dia" batin Nathan.

"heh! Bengong lagi. Kenapa si lo hari ini kaya org sawan"

"gpp" Nathan meninggalkan Tasya dan pergi menunju mbak mbak yang tadi untuk membayar gaunnya.

"dasar Cucurut nyebelin.... Klo bukan gua numpang sama lo gk sudi gua dateng kesini barng lo curut! Gaya nya ngomong singkat pake gpp.. Hilih so kul"

Sehabis pulang dari sana mereka memutuskan untuk pulang, lebih tapatnya Nathan yang mau pulang. Entah kenapa cowok itu sedari tadi mendiaminya, membuat Tasya tak nyaman "oi curut, tumben lo diem diem bae. Kenapa lo? Duit lo abis?"

Hening...

"oi Nathanil Riza Wijayaaa! Wah ngajak tempur nih bocah" Tasya mengelitik perut Nathan yang sedang menyetir. Namun sayangnya ia tak terpengaruh kelitika Tasya. Membuat tasya jengkel.

Tasya VS Sugar DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang