12. ZIDAN!

12 4 5
                                    

happy reading!

°°°

"Halo semua, perkenalkan nama saya Talia, saya berasal dari SMA Jaya, saya pindah ke sini karena pekerjaan orang tua saya."

Satu kelas hening mendengarkan perkenalan dari Talia. Gadis itu dengan senyuman khasnya memberikan kesan baik pada awal pertemuan dengan teman sekelasnya itu.

"Oke Talia. Saya rasa cukup perkenalannya, silahkan kamu duduk dibelakang sana." Tunjuk Bu Dina selaku wali kelasnya.

Tanpa berlama-lama lagi Talia langsung duduk dikursi belakang sebelah kanan, gadis itu menaruh tasnya sebelum akhirnya menjulurkan tangannya untuk berkenalan dengan teman sebangkunya itu.

"Hai... Nama aku Talia, nama kamu siapa?"

Orang yang diajak berkenalan itu menoleh pada Talia dan tersenyum manis, sangat manis sampai Talia bisa merasakan bahwa gadis yang duduk sebangku dengannya itu kemungkinan adalah primadona sekolah?

"Kenalin nama gue Joyslin, lo bisa panggil gue Joy." Joy menjabat tangan Talia.

Dari telapak tangannya saja sudah terasa lembut. Gadis itu pasti sering perawatan, tidak diragukan dari wajahnya yang glowing dan tidak memiliki bekas jerawat sama sekali, bahkan kulitnya terlihat putih serta rambut yang terawat bagus.

"Btw, bahasa lo kaku banget. Lo ga bisa pakai bahasa gaul?" Tanya Joy yang merasa sedari tadi Talia berbicara sangat formal padanya.

"Gak biasa. Hehe." Talia terkekeh kecil. Membayangkan dirinya berbicara menggunakan lo-gue saja sudah membuatnya terlihat lucu dan aneh.

Joy hanya mengangguk dan kembali fokus pada ponselnya.

Melihat itu Talia memilih untuk mengeluarkan novel yang baru saja ia beli kemarin saat pindahan, gadis itu lalu membuka halaman terakhir yang ia baca.

Guru-guru hari ini tidak masuk karena ada rapat dadakan, ntah apa yang dirapatkan yang pasti guru-guru akan rapat hingga jam istirahat, itu sebabnya semua kelas rata-rata jam kosong.

Joy berhenti bermain ponsel dan hendak berdiri, sebelum berdiri ia lebih dahulu berbicara pada Talia. "Gue mau keluar sebentar, lo mau temanin gue? Sekalian keliling sekolah." Tawar Joy.

Talia tampak terdiam sebelum akhirnya menutup bukunya dan memilih untuk ikut bersama Joy.

Saat Talia keluar kelas dapat ia rasakan bahwa dirinya cukup menjadi pusat perhatian dengan berjalan beriringan bersama Joy. Sepertinya dugaannya benar, Joy adalah siswi yang terkenal disekolah.

"Oh iya, sebelum kita keliling gue mau ajak lo buat ketemu sama teman-teman gue, gapapa, kan?" Tanya Joy memastikan bahwa Talia tidak keberatan sama sekali.

Talia menjawab hanya dengan anggukan karena jujur saja ia cukup malu berjalan bersama Joy, apalagi gadis itu terlihat cukup menarik disekolah membuat setiap kelas yang mereka lewati berhasil mencuri beberapa perhatian murid laki-laki  yang ada dikelas tersebut.

Di sekolahnya dulu Talia adalah siswi biasa yang kesehariannya hanya belajar dan mempertahankan rangking yang ia capai. Tak lupa Talia mengisi waktu luangnya dengan nge-fangirl dan berkhayal menemukan cowok fiksi tersayangnya itu.

Talia adalah siswi biasa yang tidak memiliki prestasi terkecuali rangking dikelas. Dan saat masuk ke sekolah baru, gadis itu malah mendapat perlakuan seperti ini membuatnya sedikit gugup dan malu.

Ia adalah gadis introvert.

Duh, kok jantung aku deg-degan gini, ya?

"Santai aja. Gue bukan tukang bully, jadi lo ga usah takut. Lagian gue udah bilang ke teman-teman gue kalau mau bawa lo."

Lara HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang