Di rumah Arbi, pada malam yang sama ia sedang menulis beberapa rangkuman materi pelajaransupaya mempermudah dalam belajar untuk menghadapi ujian beberapa minggu lagi. Arbi menahan rasa kantuknya namun ia tahan karena ia ingin menyelesaikan rangkumannya pada malam hari ini.
"Tahan-tahan bentar lagi kelar" ucapnya mencoba menyemangati dirinya sendiri. Jari-jari Arbi merasa sudah lelah, matanya pun sama, dia sesekali memutar-putarkan kepalanya supaya tidak merasa pegal. Tanpa terasa ternyata sudah pukul 10 malam, rangkumannya belum kunjung usai
"Oke, kali ini sedikit lagi" Arbi terus menyemangati dirinya sendiri dan merentangkan tangannya yang sudah mulai merasa kaku. Akhirnya, rangkuman tersebut telah selesai pada pukul 22.45, dia merasa begitu lelah, kasurnya sudah memanggil Arbi untuk tidur, kemudian Arbi langsung berbaring di atas kasurnya.
"Huh akhirnya kelar juga" melepaskan semua kelelahannya. Arbi pun terlelap dalam tidurnya.
∆∆∆
Pagi hari telah tiba, Riana telah sampai di sekolahnya, begitupun dengan Arbi. Dengan jarak yang cukup dekat, Arbi yang berjalan di belakang Riana berlari menghampirinya.
"Yana.. tunggu" seru Arbi yang membuat Riana menghentikan langkahnya dan menengok ke belakang,
"Kenapa?"
Arbi kemudian membuka tasnya untuk mengeluarkan sebuah buku berisi rangkuman yang telah ia tulis semalam.
"Ini buat kamu" mengulurkan tangannya yang memegang buku kepada Riana. Riana heran dan ekspresinya jelas bertanya-tanya
"Ini bukan buku romantis yang berisikan kata-kata rayuan gombal atau apalah, tapi ini materi, ya materi yang udah gue rangkum semalam" lanjut Arbi dengan tersenyum yang membuat Riana tersenyum dan tanpa sadar pipinya merah merona di hadapan Arbi
Riana masih belum menerima buku yang Arbi ulurkan kepadanya, Riana masih terdiam dengan seribu kata yang tidak ia ucapkan
"Tenang gue ngelakuin ini bukan karena gue suka sama Lo atau berusaha membuat Lo jatuh cinta sama gue, gue cuma ingin ngebantu aja kok" ucap arbi dengan percaya diri.
Riana akhirnya menerima buku tersebut, membuat Arbi tersenyum begitu manisnya, Pipi Riana masih merah merona
"Oke gue terima, tapi kalau Lo ngasih ini ke gue, Lo belajarnya gimana?" Ucap Riana penasaran
"Tenang, gue save kok dilaptop"
Riana sedikit membelalakan bola matanya karena cukup terkejut, kemudian menganggukan kepalanya sambal berucap "oke". Arbi menulis cukup banyak rangkuman hanya untuk Riana? Arbi meninggalkan Riana yang masih berdiri dan memegang buku yang telah ia berikan tanpa menunggu ucapan terima kasih dari Riana. Kemudian Riana membuka tasnya untuk memasukan buku catatan pemberian dari Arbi dan berjalan menuju ke kelasnya.
Saat akan masuk kelas, terdengar sapaan yang ternyata dari Fajar
"Hayy cantik" sapa fajar dengan nada sedikit menggoda kepada Riana. Riana menengok ke samping kanan kiri dan ke belakang bermaksud mungkin Fajar menyapa orang lain
"Gue nyapa Lo kali Na" dengan ekspresi muka yang sedikit kesal dan konyol
"Gue? Kirain orang lain"
"Yaelahh elu mah, ya udah ya gue ke kelas duluan, eh mau nitip salam nggak?"
"Salam kesiapa?"
"Ke tembok atau ke kursi dan meja gitu" Sambil tertawa dan berjalan menuju kelas.
Riana tersenyum simpul dan menggelengkan kepalanya karena melihat tingkah laku Fajar yang konyol
"Ada-ada aja tuh orang"
Vania belum sampai ke kelas, Riana duduk sendirian dan mencoba membuka buku catatan yang tadi diberikan oleh Arbi. Riana membuka buku tersebut dengan pelan dan mulai membacanya, di awal halaman buku tersebut terdapat tulisan yang tertulis
"Semangat meraih sukses, semoga berhasil ujiannya, jangan lupa selalu berdoa sebelum belajar supaya masuk ilmunya dan semoga buku ini bermanfaat"
Membuat Riana senyum-senyum sendiri, Vania pun masuk kelas dan melihat Riana yang sedang tersenyum sendiri sambil membaca buku di hadapannya
"Pagi-pagi udah senyum-senyum sendiri nih rupanya"
Riana terkejut atas kehadiran Vania yang sudah berada di sampingnya, Vania yang melihat ternyata buku tersebut adalah buku rangkuman materi cukup terheran
"Lo belajar Na?"
"Yang Lo Liat?"
"Aduh aduh ternyata temen gue yang cantik ini rajin banget sampe ngerangkum materi segala" ucap Vania sambil mencubit pipi halus Riana yang membuat pipi Riana berubah menjadi sedikit merah.
"Eh tunggu bentar, sini coba gue liat tuh buku" Vania merebut buku yang sedang Riana pegang
"Ini kayak bukan tulisannya Lo deh Na" Lanjut Vania dengan mengerutkan dahinya karena penasaran
"Iya itu bukan punya gue"
"Terus punya siapa dong? ada yang minjemin Lo? Siapa?" Vania benar-benar penasaran
"Orang" jawab Riana dengan singkat dan merebut kembali buku yang sedang dipegang oleh Vania. Vania pun memanyunkan mulutkan dengan wajah yang sedikit kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lebih Baik (ON GOING)
RomanceYou're Future so BRIGHT! Tidak ada manusia yang sempurna, Yang ada manusia yang mau berusaha dan berubah menjadi LEBIH BAIK.