Bukan seperti perkiraan Seokjin, saat sampai di rumah sakit dan dokter memeriksa Lisa, mereka mengatakan kalau belum saatnya istrinya itu untuk melahirkan, mereka harus menunggu sebentar lagi. Itu yang dokter katakan.
Yang di keluarkan Lisa baru lendir bercampur sedikit darah yang memang menjadi awal tanda persalinan. Masih pembukaaan dua, itu yang diucapkan dokter Han, mereka harus menunggu pembukaan lengkap sepuluh baru bisa melahirkan. Dokter mengatakan air ketuban Lisa masih utuh jadi tidak perlu terlalu khawatir.
"Tapi istri saya kesakitan Dok, " Kata Seokjin menatap istrinya yang kini berbaring miring di ranjang ditemani Yoora sementara ia berbicara dengan dokter. Tidak khawatir bagaimana kalau jelas-jelas ia melihat Lisa kesakitan.
"Iya, itu malah lebih bagus kalau lebih sering kontraksi kita tidak perlu melakukan induksi, " Dokter Han masih tersenyum, faham dengan kepanikan Seokjin.
"Apa tidak bisa sekarang saja Dokter?, " Tanya Seokjin lagi.
"Belum bisa Seokjin-ssi, pembukaannya harus lengkap karena Lisa ingin melahirkan dengan normal. Saya tinggal dulu ya, perawat akan memeriksa Lisa setiap 30 menit."
"Kok ditinggal? Dia kesakitan lo Dok!! Kapan istri saya bisa melahirkan?."
"Nanti kalau pembukaannya sudah lengkap. Nanti saya akan kesini lagi."
"Nggak bisa dicepetin ya Dok?, " Tanya Seokjin lagi.
Dokter Han kembali tersenyum,"ajak Lisa jalan-jalan ya kalau dia kesakitan terus.""Dokter bercanda ya, Lisa kesakitan bagaimana bisa jalan-jalan!!, " Tanpa sadar Seokjin membentak dokter pribadi istrinya itu.
"Disekitar kamar aja juga nggak papa, mengurangi nyeri pinggangnya dan bisa mempercepat posisi bayi untuk siap dilahirkan."
"Tapi dokter,,, "
"Oppa!!!."
Protes dari Seokjin terhenti saat Yoora memanggilnya dengan cukup keras, ia yang sedari tadi mendengarkan obrolan Seokjin dan dokter Han, merasa kesal. Seokjin ini cerewet sekali, lebih cerewet kali ini dan juga menyebalkan.
"Lisa kesakitan terus, udah temani sini, " Kata Yoora, ia mengelus punggung Lisa dari belakang. Lisa miring ke kiri, sesuai arahan Dokter, kesakitan sambil menggenggam erat pinggiran ranjang di kamar VIP rumah sakit itu, terlalu sakit untuk menegur suaminya yang terus berdebat tak penting dengan dokter Han.
"Saya permisi Seokjin-ssi."
Seokjin tak menjawab dokter Han yang kini keluar dari ruangan istrinya, ia mendekati ke ranjang istrinya.
"Aku pulang dulu ya Oppa, Nara akan segera kesini, aku harus jemput anak-anak dirumah Eouma, " Kata Yoora.
"Terimakasih banyak ya Unnie, " Kata Lisa saat Yoora kini berganti posisi di depannya, berpamitan.
"Kamu pasti bisa, jangan mikirin banyak hal, berusaha aja."
Lisa mengangguk.
"Makasih, Yoora-ya."
Kontraksi Lisa kembali terasa saat Yoora keluar ruangannya. Ia menelan ludah dan mengeryitkan keningnya, memejamkan matanya sambil meremas pinggiran ranjang, menikmati rasa sakit luar biasa yang ia rasakan. Mengambil nafas lalu menghembuskannya berulang kali sampai kontraksinya berhenti.
"Sakit banget ya, " Seokjin mengelus rambut Lisa, keringat membasahi kening istrinya menunjukkan wanita itu tengah berjuang menahan sakit. Seokjin menunduk untuk mengenggam tangan Lisa.
"Ya," Lisa hanya bisa menjawab singkat, meringis lagi saat sakit di bagian perutnya kembali muncul, kontraksinya terlalu sering sekarang.
"Mau minum, " Kata Lisa pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Being Difficult "KSJ"
Fanfiction-Karena acara ngambeknya saat Namjoon malah meninggalkannya untuk bulan madu ke empat di konser mereka di Bali, Seokjin tak pernah membayangkan bahwa ia akan bertemu dengan gadis baik hati dan cantik seperti Lisa. Gadis yang memiliki semua kriteria...