#BAGIAN 11 |

2.1K 104 8
                                    

       mobi bewarna putih itu memasuki pekarangan rumah yang bisa bilang cukup mewah, dengan disain klasik dan elegan

Gadis itu melangkah masuk menuju bangunan yang sudah lama ia tak tinggal di sana. Ia sangat rindu dengan ia yang dulunya selalu pulang ke rumah ini, namun sekarang ia pulang ke rumah yang berbeda.

"Assalamualaikum"

"Waalaikumsama. " jawab wanita paruh baya yang langsung menghampiri Lia, ia memeluk Lia dengan erat "anak bunda sekarang udah besar ya, udah bisa ngurus apa-apa sendiri tanpa bantuan bunda lagi."

"ih bunda, aku kayak anak kecil aja aku juga dari dulu ngurusin sendiri ya!"

Amelya tertawa geli, ia mengusap-usap lengan anak nya itu. "Oh iya, aldan gak sama kamu?" amelya Melirik ke lataran yang memang tak ada siapa-siapa kecuali pak Sutris yang sedari mencuci mobil

"Dia tadi lagi pergi sama Kevin Bun, mungkin nanti ke sini"

"Oh ya udah kamu sana ganti ke kamar kamu," Lia mengangguk dan berjalan menuju kamar nya yang ada di lantai atas, kemarin ia tak Mambawa semua baju nya, beberapa ia sisa kan jika ia menginap di sini tak perlu membawa ganti

"Aaa my bedroom!" Lia berlari menuju kasur  nya dan merebahkan tubuh nya di sana. Kamar nya sama seperti dulu, bersih dan terawat. Boneka-boneka nya juga masih terpajang rapi di sana

"Gak mau ke apart mau di sini aja!!"  ia mengambil kunci di balik lampu tidur nya itu. Ia membuka laci kecil di dekat tempat tidur nya itu. Di sana ada buku diary nya, buku yang dulu selalu menjadi teman curhat nya
Semua ia tulis di situ, buku tentang ia yang selalu menyukai Aldan.

"Aldan gak boleh tau ini! Bisa malu kalo dia sempet baca" ia menaruh kembali buku itu dan mengunci laci itu

Ting!

Aldan yang baru saja keluar dari rumah sakit itu mengurungkan niatnya yang akan pulang ke apartemen nya. Ia menghidupkan mesin motor nya itu dan pergi menyusul Lia

cowok dengan jaket kulit dan celana jeans hitam itu membelokkan stang motor nya ke pekarangan rumah mertua nya itu

Aldan menyisir rambut nya ke belakang, ia melangkah dengan tegap menuju pintu rumah yang sedikit terbuka itu

Tok.. Tok

"Assalamualaikum.." salam nya, pintu di bukakan oleh mbok asih yang sepertinya ingin pulang ke rumah nya

"Waalaikumsama, eh den aldan ya? Meni kasep pisan eh" ucap bik asih itu, yang memang gampang akrab dengan orang

Aldan terkekeh mendengar nya, ia menyalami tangan bik Asih itu

"Mau pulang bik?"

"Iya udah di jemput bibik teh, ya udah bibik duluan ya den, itu ibuk sama bapak di ruang keluarga"

"Iya bik, hati-hati" bik asih tersenyum lalu pergi menuju gerbang yang sudah di tunggu oleh suami nya, aldan juga melangkah masuk ke dalam sana

"Aldan" aldan menatap ke samping, ada Lia yang Mambawa tampan di tangan nya

"Ayo pulang"

"Baru juga sampe ih, mau langsung pulang aja, gue masih kangen pengen nginep"

"Gak, belum libur"

"CK, sekali aja!"

"Gue bilang enggak!"

"ngeselin!" sungut Lia yang langsung berjalan duluan meninggalkan aldan, aldan desah kesal lalu ikut masuk ke dalam ruang keluarga rumah itu

you'are my prisoner Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang