"Bintang nya banyak ya? Tapi tak sebanyak rasa cinta ku padamu." - ?
•
•
•
•
•Was
Wes
Bla
Bla
Bla
Suasana yang lumayan ramai di perpustakaan pada pagi hari ini. Banyak dari siswa-siswi membaca buku dengan tenang sambil duduk di kursi yang memang sudah tersedia di sana.
Nathan pun juga sama, saat ini Ia sedang membaca buku Ensiklopedia. Sebenarnya dia cuma gabut doang, bosen gitu.
Remaja laki-laki berumur 18 tahun itu terlihat sangat fokus membaca buku, terhitung sudah 3 buku tebal yang sudah dibaca, itu pun termasuk dengan Ensiklopedia yang saat ini Ia baca.
Pada akhirnya Nathan menutup buku tersebut dan menghela nafas karena bosan melanda.
Ia memijit pangkal hidung nya.
' Sepertinya (Name) lupa denganku... Buktinya tadi saat melihat wajahku dia tidak mengatakan apapun. Yah, kalau dipikir-pikir memang wajar sih, lagi pula sudah 8 tahun yang lalu sejak kita bertemu. ' Nathan membatin.
Nathan bangkit dari duduknya lalu mengambil 3 buku yang tadi Ia baca untuk dikembalikan. Setelah mengembalikan buku tersebut, tiba-tiba ada seorang siswa yang bilang kepada Nathan kalau Ia disuruh untuk segera ke ruang Wakasek, Nathan mengangguk mengiyakan dan berterima kasih kepada siswa tersebut.
∆∆∆
Kini Nathan telah sampai didepan pintu ruangan Wakasek. Tangan kanannya terangkat untuk mengetuk pintu.
Tok tok tok!
"Masuk!"
Cklek...
Pintu terbuka, menampakkan pak Kepsek dan pak Nev yang sedang duduk di sofa.
"Ada apa kak Nev? Kenapa memanggilku lagi?" Tanya Nathan.
"Duduk lah dulu." Ucap pak Nev, Nathan langsung menurut dan duduk di sofa yang ada dihadapan pak Kepsek dan pak Nev yang terpisah kan oleh meja.
"...Sekali lagi, ada apa?"
Pak Nev menghela nafas. "Begini... Kami meminta mu untuk mengawasi Inforos periode ini, dengan menjadi partner nya."
"Apa..? Tapi, kenapa?" Tanya Nathan bingung.
"Nak (Name) mengetahui banyak tentang sekolah ini, bahkan tentang penyerangan terhadap Erlangga pun Ia tahu. Kami meminta nak Nathan mengawasi nya untuk menjaga agar rahasia itu tidak bocor dan mencegah hal yang Erlangga alami tidak terjadi dengan nya." Jelas pak Kepsek.
"....."
"....."
"....."
"Sudah? Itu saja?"
"Kau... Tak menolak?" Tanya pak Nev mengernyitkan dahinya.
"Enggak."
"....."
Pak Kepsek yang melihat interaksi kakak-adik ini pun membatin.
' Hoho~ Mereka terlalu mirip... '
"Kalau sudah, aku izin pergi." Nathan bangkit dari duduknya dan keluar dari ruang Wakasek.
".....Terkadang, saya merasa kasihan dengan nak Nathan. Di umurnya yang 18 tahun, Ia sudah mendapat tekanan, karena nak Nathan akan menjadi kepala keluarga selanjutnya. Padahal di umur segitu seharusnya nak Nathan menikmati masa muda nya." Ucap pak Kepsek.
KAMU SEDANG MEMBACA
My New World [[Who's Mr. President x reader]] (Lanjutannya Di Akun Zeh_raxy)
Fanfiction"ᴀᴡᴀs ʟᴜ ᴀʏᴀᴍ! ɢᴜᴇ sᴜᴍᴘᴀʜɪɴ ᴇɴᴛᴀʀ ʟᴜ ᴍᴀᴛɪ ᴊᴀᴅɪ ᴏᴘᴏʀ!" - (ɴᴀᴍᴇ) 𝐀𝐮𝐫𝐚𝐭𝐢𝐤𝐚 𝐉𝐚𝐞𝐬𝐥𝐚𝐧𝐢 𝐏𝐮𝐭𝐫𝐢 (𝐍𝐚𝐦𝐞), 𝐬𝐞𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐠𝐚𝐝𝐢𝐬 𝐤𝐚𝐮𝐦 𝐫𝐞𝐛𝐚𝐡𝐚𝐧 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐡𝐨𝐛𝐢 𝐧𝐠𝐞𝐡𝐚𝐥𝐮, 𝐭𝐢𝐛𝐚-𝐭𝐢𝐛𝐚 𝐬𝐚𝐣𝐚 𝐦𝐚𝐬𝐮𝐤 𝐤𝐞 𝐬...