1

5.4K 202 7
                                    

Anne, gadis cantik yang polos. Hidup sendirian di kota besar ini, kedua orang tuanya meninggal karena kecelakaan 3 tahun lalu. Di umurnya yang ke 23, anne harua berjuang sendirian untuk menghidupi dirinya. Berbekal toko bunga milik ibunya, anne kini memilih meneruskan usaha ibunya. Sebenarnya anne masih memiliki seorang nenek yang tinggal di busan. Namun karena anne adalah anak yang tak ingin menyusahkan orang lain, ia menolak ajakan neneknya untuk tinggal bersama.

Malam ini, anne bersama sahabatnya yeri berada di sungai han untuk menjajakan bunga2nya. Yeri adalah sahabatnya sedari SMA sekaligus pemasok bunga untuk tokonya. Orang tua yeri adalah sahabat baik ibunya.

"Hei! Penjual bunga!" Teriak seorang gadis belia yang tiba2 berteriak di belakang anne.

Byur!

Baru saja menoleh, anne sudah di siram oleh gadis itu dengan minuman hingga tubuhnya basah.

"Dasar gadis miskin tak tau diri! Bisa2nya kau menggoda kekasihku!" Teriak gadis itu yang mencoba menarik keranjang bunga anne dan membuangnya di tanah sebelum di injak2 hingga bunga2 anne rusak tak berbentuk.

"Sudah miskin tak tau diri! Kau pikir kau cantik menggoda kekasihku seperti itu. Dadar jal---akh!" Saat gadi itu hendak menampar anne, tiba2 ada sebuah lengan kekar yang menahannya.

"Jangan sembarangan menuduh nona, jelas2 kekasihmu itu yang meminta nomor ponsel gadis ini" ucap orang itu. Anne yang tadi sempat memejamkan matanya merunduk, langsung mendongak menatap siapa orang yang telah membelanya.

"Ku pikir gadis ini lebih cantik darimu, makanya kekasihmu menggodanya. Lebih baik jaga sikapmu, sudah jelek tak punya attitude, pantas saja kekasihmu melirik gadis lain" imbuhnya dengan menatap tajam gadis itu.

Terlihat wajah gadis itu memerah menahan malu, karena kondisinya semua pengunjung disini menatap mereka. Tanpa mengucap sepatah katapun, gadis itu berlari.

"Terimakasih" lirih anne pada orang itu. Orang itu tersenyum lalu melepaskan mantelnya dan menyelimuti tubuh anne dengan mantel itu.

"Cuaca dingin, bajumu basah. Pakailah ini" katanya dengan tersenyum.

Anne mendongak menatapnya "t-tapi tuan---"

"Jungkook, namaku jeon jungkook" ucapnya memperkenalkan diri.

"Anne, roseanne park"













Itulah awal pertemuan anne dengan jungkook 2 bulan lalu. setelah pertemuan itu, mereka menjadi semakin dekat. Jungkook sering datang ke toko bunganya, bahkan lelaki itu sering mengiriminya makanan atau hadiah2 kecil lain. Lama kelamaan anne jadi nyaman dan memiliki perasaan lebih dengan jungkook.

"Kau tertular penyakit gila tetangga sebelah ya?" Celetuk seorang lelaki berkulit pucat yang barusaja masuk kedalam toko dan duduk disamping anne.

Anne yang tersadar dari lamunannya langsung menoleh dan memasang wajah cemberut "siapa yang--- ya tuhan! Min yoongi wajahmu!" Pekik anne melihat wajah pria itu yang babak belur.

"Akh! Jangan di tekan!" Ringis yoongi saat anne memegang luka lebam pada sudut bibirnya.

"Biar ku tebak, pasti kau berkelahi lagi kan dengan ajudan ibumu?" Tebak anne yang kini berdiri dan sibuk mencari kotak p3k di dekat meja kasir.

Yoongi hanya tersenyum.

"Ada apa lagi?" Tanya anne yang seakan sudah sering di suguhi pemandangan seperti ini.

"Dia menyuruhku pulang" jawabnya singkat.

Anne perlahan menghadapkan tubuh pemuda itu agar menghadapnya, dengan telaten anne membersihkan luka yoongi.

RED ROSE  [M]  YoonrosekookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang