part-54

1.3K 84 2
                                    

Sepasang Ibu dan anak tengah berpelukan didepan kantor polisi, raut wajah bahagia terpampang jelas diwajah keduanya.

Setelah lebih setengah tahun didalam penjara, akhirnya Dory dan Jenny terbebas dari penjara melalui Marissa.

"Kita harus menemui Kak Marissa." Ucap Jenny dengan raut wajah haru melepas pelukannya, ia tidak tau harus mengatakan apa dengan Kakaknya karena sudah membantu mereka keluar dari sel.

"Tidak, Mommy harus kesalon dulu untuk perawatan. Kamu tidak lihat rambut Mom? Kuku serta kulit di tubuh Mommy terlihat dekil sekarang!" Runtuk Dory menatap jijik pergelangan tangannya.

Jenny memutar bola matanya malas, "Itu belakangan, kita harus ketemu Kakak dulu."

"Tidak mungkin kita ketemu Kakak kamu dengan keadaan seperti ini?"

Jenny menatap Dory dan dirinya bergantian, memang benar, gaya mereka sekarang terlihat lebih mirip dengan pembantu dirumah mereka.

"Kalau begitu kita kembali kerumah terlebih dahulu, lagi pula Mommy juga perlu kartu debit untuk kesalon." Putus Dory mulai melangkah menjauhi gedung kantor polisi diikuti Jenny.

Jenny berdecak kesal saat menatap layar handphonenya.
"Sialan! Kemana anak itu?"

Dory menatap putrinya yang terlihat emosi.
"Ada apa?"

"Laura, dari tadi dia tidak mengangkat telepon ku!" Balasnya sembari mengumpat, entah kemana asistennya itu berada sekarang.

"Kamu benar, ada yang tidak beres. Orang-orang rumah tidak bisa dihubungi, bahkan supir pribadi Mommy tidak aktif." Dory kembali menyimpan handphone miliknya kala tak ada satupun pelayan atau siapapun mengangkat teleponnya.

"Lalu, bagaimana dengan perusahaan?" Celetuk Jenny.

Dory menghela nafas berat, "Kita tidak mungkin memiliki hak lagi dengan bukti nyata didepan mata Jenny, dan Mama dengar, setelah kejadian itu, beberapa Client menarik saham mereka." Dory mengeleng pasrah, rencananya yang ia anggap akan berhasil justru gagal total.

"Lalu perusahaan itu juga sukses sekarang, Mama tidak tau harus bagaimana lagi."

"Bagaimana jika kita meminta Chen Heng untuk mencabut sahamnya disana? Bagas dan Asya hanya mengandalkan saham itu. Aku yakin mereka akan hancur setelah Chen Heng mengambil sahamnya kembali." Ucap Jenny dengan nada mengebu-ngebu, ia masih benar-benar dendam dengan kedua hama itu.

Mata Dory berbinar mendengarnya, setelah memberhentikan satu mobil taxi. Keduanya segera bergegas pulang agar bisa menemui Marissa sekaligus Chen Heng.

Beberapa menit kemudian diperjalanan pulang, taxi segera berhenti dan keduanya lantas turun.

"Mobil siapa?" Tanya Jenny saat melihat sebuah mobil asing terparkir didepan Mansion.

Dory ikut menatap mobil itu, tatapannya beralih ke sekitar dan tak menemukan siapa-siapa.
"Kemana mereka semua?" Dengan satu alis bertekuk, Dory menatap Mansion yang terlihat sepi dan tak menemukan satupun pembantu.

"Sialan! Mereka kira setelah majikan mereka tidak ada dirumah, mereka bisa berleha-leha dan tidak becus mengurus Mansion!" Dory berucap berapi-api dan mulai melangkah kearah pintu.

"Buka!" Teriak Dory kala pintu Mansion ternyata dikunci.

Kekesalannya semakin bertambah saat tak ada satupun dari mereka membuka pintu, Jenny yang melihat itu ikut berteriak seraya mengedor pintu besar didepan mereka.

Selang beberapa menit, pintu Mansion terbuka dan menampilkan sesosok wanita yang tidak keduanya duga sedang berdiri dengan wajah syok.

Atau mungkin pura-pura syok.

Aku Tokoh Utamanya : Penyesalan II (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang