Prologue

2.1K 9 0
                                    

Orang-orang berlalu lalang dengan kesibukannya. Tumpukan kertas, literan keringat, jutaan keluh kesah menjadi sumber daya matahari untuk lebih terik. Angin panas menjadi bonusnya. Segala keserakahan manusia tampak di sini. Membabat alam yang lestari, mengubahnya menjadi gedung-gedung tinggi. Mereka bertarung dengan tekad, membantah keluhan.

Dunia saat ini dikuasai oleh orang-orang kaya yang mengatur dunia untuk kesenangan mereka. Menghancurkan perekonomian suatu negara, menggulungkan tikar sebuah perusahaan, memonopoli pasar dunia. Mereka dikenal sebagai bangsa biru. Sementara bangsa tengah, yang dikenal dengan masyarakat yang belum maju, hanya dijadikan budak dan lahan perang pasar.

Di pasar dunia, bangsa biru memiliki musuh besar yang mampu menyaingi pasar mereka. Mereka adalah bangsa merah. Bangsa yang lebih ramah terhadap bangsa lain, kecuali bangsa biru. Bangsa merah dikenal menolak segala bentuk kekejaman yang ada di muka bumi. Mereka juga sering menyerang media Bangsa Biru yang sering menyebarkan berita palsu.

Di salah satu gedung tinggi nan megah di tengah ibu kota. Seorang pemuda tampak duduk di kursinya sambil melonggarkan dasi yang dia kenakan. Dia menatap diagram-diagram yang disajikan di monitor LED di hadapannya. Dia baru saja menamatkan buku laporan bulanan dari bagian produksi.

Dia adalah salah satu pemilik perusahaan paling berpengaruh pada negri ini. Meski usianya masih kepala dua, namun kecerdasannya melampaui rata-rata. Pengalaman hidup dari A sampai Z yang membuatnya terlatih dalam menyusun strategi sesuai kondisi.

Arzan Rizky Pranata. Anak pertama dari keluarga Pranata, sekaligus pimpinan cabang Pra.crop Indonesia. Ayahnya sendiri, Pranata Hadi Kusuma, adalah pemilik Pra.corp yang berbasis di New York, U.S.A.

Pra.Crop adalah sebuah perusahaan yang bergerak di banyak bidang. Memiliki tambang minyak di timur tengah, penyedia layanan sosial, juga menjadi salah satu perusahaan mitra dari pabrik pembuatan mobil balap.

Anak kedua Pranata, Reyzan Rizky Pranata, masih duduk dibangku SMA kelas 12. Sementara anak kembar terakhirnya, Lilyzan dan Lalayzan Permata Pranata masih duduk di bangku SMP.

Entah ada apa dengan gen dari Pranata dan Istrinya, Charolina Stevany, seluruh anaknya memiliki kecerdasan di atas rata-rata. Bahkan Reyzan pernah disangka autis karena tes IQ-nya yang tinggi, namun sifatnya yang tak mau diusik.

Reyzan bersekolah di SMA Internasional Eden. Dia hidup sendiri di sebuah apart sejak lulus SMP. Keunggulannya dibanding anak Pranata yang lain adalah, dia paling mahir memasak, bermain alat musik, memainkan permainan. Meski begitu, Reyzan juga terbilang hebat karena menguasai hampir seluruh mata pelajaran yang dia terima.

Berbeda dengan Arzan yang lemah terhadap fisika-kimia-biologi, namun mahir dalam bahasa asing juga matematika-ekonomi.

Perbedaan lainnya adalah, Arzan lebih suka minum alkohol saat kepalanya pusing karena banyak pikiran, sementata Reyzan lebih suka kopi dan rokok. Namun keduanya sama-sama suka bermain bola dan menguasai beladiri.

MONSTER inside MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang