Amara sudah pergi meninggalkan kantin menuju ke taman sekolah yang berudara sejuk dengan ditumbuhi pohon pohon rindang di sekitarnya. Taman ini sering Amara kunjungi hanya untuk menenangkan hati dan pikirannya.
Dia duduk di salah satu bangku taman dengan sedikit menyandarkan tubuhnya. Perlahan dia memejamkan mata merasakan hembusan angin yang menyapu lembut pipinya.Tanpa Amara sadari ada sepasang mata yang melihatnya dari kejauhan tengah tersenyum ke arahnya.
" Ra dicariin kemana-mana malah disini ternyata, ayo pulang" kata Shelia.
" Iya nih anak malah cabut jam pelajaran terakhir, untung Bu Sinta nggak nyariin Lo" ucap Reno.
Amara terlonjak kaget, ternyata dia ketiduran hingga waktu pulang sekolah.
" Anjir beneran nih gue gak ikut pelajaran tadi, gimana nih gue takut di hukum besok" ucap Amara panik.
" Tenang aja kita semua bilangnya Lo ke UKS lagi sakit jadi gabakalan di hukum" kata Shelia.
" Huwaaa..... Makasih ya guys udah bantuin gue" ucap Amara terharu.
" Lagian Lo sih ngapain juga kesini bukannya langsung balik ke kelas aja" tanya Raina yang dari tadi diam.
" Nanti kalo gue bareng kalian yang ada gue jadi nyamuk tau nggak" jawab Amara dengan muka masam.
" Cielah jomblo kasian dah gue" ucap Reno.
" Lo ngomong sekali lagi kek gitu gue sleding Lo" kata Amara penuh amarah yang meluap-luap.
" Lo tu cewek Ra anggun dikit napa sih" kata Reno.
" Eh gue itu anggun ya kalo nggak sama Lo upil dan si buaya tuh" jawab Amara.
" Wah enak aja kalo ngomong gue mah setia sama ayang Raina, mereka nya aja yang ngejar-ngejar gue" ucap Raya tak terima di panggil buaya.
" Punya temen kok gini banget lulusan RSJ mana sih" kata Amara dengan muka bete nya.
" Udah lah ayok pulang, udah capek gue" lanjut Amara.
Akhirnya mereka memutuskan untuk pulang. Reno dan Shelia pulang bersama menggunakan sepeda motor, Raya dan Reina menggunakan mobil. Amara sendiri dia menunggu jemputan sopir pribadi ayahnya.
Sesampainya di rumah Amara langsung membersihkan tubuhnya dan dilanjutkan makan malam. Setelah makan Amara mengerjakan tugas yang dikumpulkan besok. Tugas tersebut membutuhkan waktu lama untuk bisa diselesaikan hingga tengah malam tugas tersebut baru selesai. Amara sangat mengantuk dan bersiap untuk tidur.
Keesokan harinya Amara bangun kesiangan sampai dia lupa untuk sarapan.Waktu sampai gerbang sekolah sudah hampir di tutup dan Amara segera berlari.
" Pak tunggu..... " Ucap Amara sambil berlari.
" Ayok neng cepetan mau saya kunci gerbangnya" jawab pak satpam.
" Huh.. huh.. makasih pak" ucap Amara dengan nafas terengah-engah.
" Iya neng sama-sama, cepet baris disana neng" kata pak satpam.
" Eeh iya pak" jawab Amara.
Sudah banyak barisan anak-anak yang terlambat sama seperti Amara. Laki-laki dan perempuan di bedakan menjadi 2 barisan yang saling berhadapan. Langsung saja Amara berdiri menyesuaikan barisan tersebut. Tak disadari oleh Amara seorang pemuda memperhatikan dia mulai dari dia masuk gerbang. Seseorang tersebut kini sudah tepat berada di depannya. Sejenak Amara mengambil nafas untuk menormalkan pernapasan nya. Tanpa sengaja dua pasang mata indah itu saling bertatap. Seketika Amara menjadi salah tingkah.
Gimana sih rasanya di liatin terus saling tatap ?🤔 Pasti salting kan ya tapi kenapa harus di momen sama-sama terlambat sih 😂
KAMU SEDANG MEMBACA
Nice try again
Teen FictionSeorang Amara yang sangat membenci anak basket, tapi takdir berkata lain dia malah jatuh cinta dengan salah satu anak basket di sekolah nya. Dia begitu mencintai anak basket itu yang ternyata adalah kapten basket, sampai dia tidak sadar jika telah t...