1.

10 2 0
                                    

Happy reading

-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-

"pak Tarjo bukain gerbangnya dong!" Gattra baru sampai di sekolah pukul 07.54

Tadi setelah Gattra mengantarkan Shaka, ternyata ban belakang motornya bocor mau tak mau ia harus mencari tempat tambal ban, untung saja ia menemukan tempat tambal ban tak jauh dari sana.

"Mas Gattra, tumben mas jam segini baru berangkat?" Tanya pak Tarjo yang baru keluar dari post satpam.

"Iya pak, tadi saya ada kendala sedikit. Bukain ya pak," Gattra memasang wajah melas, berharap pak Tarjo akan membukakan gerbang untuknya.

"Waduh saya nggak berani mas. Apalagi mas Gattra ini telatnya udah hampir satu jam," jelas pak Tarjo.

"Ayolah pak, kan saya juga jarang telat pak," rayu Gattra.

"Sebentar ya mas," pak Tarjo kembali ke pos satpam.

Setelah hal yang cukup belibet tadi, akhirnya Gattra bisa masuk ke dalam sekolah atas izin guru piket.

Saat ini ia tengah menjalankan hukuman dari guru piket. Hormat pada bendera Samapi jam istirahat.

...
Kringg...kringg (suara bel)

Setelah dua jam berdiri di bawah teriknya matahari akhirnya hukuman Gattra telah usai. Dengan peluh yang membasahi, Gattra berjalan menuju kantin.

Tak sabar meminum es jeruk mak Minten, yang teramat segar untuk membasahi tenggorokannya yang sangat kering.

"Woy tra!" Panggil seorang laki-laki di meja kanti pojok,

Gattra mendekat setelah memesan makanan dan es jeruk, dengan watadosnya Gattra meminum segelas es jeruk yang masih utuh di atas meja.

"Eh anjing! itu es gue sat. yah, yah, abis dong!" Ucap laki-laki itu dengan wajah melasnya.

Damar, si pemilik es jeruk, ia adalah teman sekelas Gattra, memiliki badan yang sedikit berisi, kalo soal makan Damar ini jagonya.

"Beli lagi napa, kaya orang sudah lo mah!" Sela teman sebelah Damar.

Dafa, juga teman sekelas Gattra, memiliki wajah yang lumayan tampan, dengan badan yang lumayan tinggi, rambut yang sedikit keriting, dan kulit berwarna sawo matang.

"Bang Gattra abis ngapain sih kok keringetan sampe segitunya?" Sela laki-laki yang duduk di samping Gattra.

"Tau tuh, dari mana aja lo? Tadi nggak keliatan di kelas sekarang dateng-dateng keringetan kek abis nguli," tanya Dafa.

Eza, adik dari Dafa, memiliki waja yang lumayan tampan, saat ini Eza masih kls 10, Eza ini anaknya masih polos, jadi jangan sampai cemari Otak Eza.

"Sial banget, ban gue bocor tadi, abis nganter Shaka," ujar Gattra.

"Tapi motor lo nggak papa kan?" Tanya Damar.

"Bego, di mana-mana itu di tanya orangnya dulu baik apa nggak, baru di tanya barangnya," Dafa menonyor kepala Damar.

"Sial lo, di fitrahin bapak gue ni pala," ucap Damar tak terima.

"Ada apa ini teh, kok pada ribut-ribut?" tanya Mak Minten yang datang sambil membawa nampan berisi bakso dan es jeruk.

"Biasa Mak," jawab Gattra.

"Sok di makan, Mak mau balik ke belakang lagi," ucap Mak Minten setelah menaruh pesanan Gattra.

"Makasih Mak," ucap Gattra.

"Lo ada di telfon bang Doni nggak?" Tanya Dafa.

Gattra yang tengah asik menikmati makanan berhenti kemudian menggeleng. Mengambil segelas es jeruk kemudian meminumnya.

"Ngga tau gue, dari pagi belom buka hp," jawab Gattra.

"Tadi bang Doni telfon, ada job tar malem," jelas Dafa.

Gattra, Dafa, dan Damar memiliki grub band, tidak terlalu terkenal, tapi ya lumayan sering lah manggung, dari cafe ke cafe bahkan kadang ada job dari acara sekolah, kampus, atau party lainya.

Sedangkan Doni adalah manager mereka, awalnya mereka tak terlalu pusing untuk mengurus job, tapi makin hari makin banyak peminat, job-job sering mereka dapat, sedangkan mereka juga harus tetap fokus sekolah. Hingga akhirnya, Doni datang dan menawarkan dirinya untuk menjadi manajer, dan kebetulan mereka sedang mencarinya.

"Dimana?" Tanya Gattra.

"Di cafe baru, deket taman." Jawab Dafa.

"Acara opening?" Tanya Gattra lagi.

Dafa mengangguk, "ntar gue ajak Shaka ah, kan mending, di sana pasti ada makanan gratis,"

Emang tengil-tengil gini Gattra kalo urusan makanan selalu ingat sama orang rumah, apa lagi di bontot itu.

Eza yang tadinya hanya fokus pada handphonenya, mendangak saat nama Shaka di sebut. Kemudian dia menaruh handphone yang tadi ia pegang.

"Shaka ikut? Abang-abang nanti Eza mau ikut juga ya? Ya? Ya?" Eza memamerkan puppy eyesnya.

Mana bisa Dafa menolak, akhirnya ia hanya mengangguk.

" Yey, makasih Abang!" Eza memeluk Dafa.

"Yey, dasar bocil," sindir Gattra.

"Apaan sih, bilang aja iri," jawab Eza masih memeluk abangnya.

"Oh ya udah, nanti ngga jadi ajak Shaka ah," memang jika tidak usil bukan Gattra namanya.

"Abang!!" Rengek Eza hampir saja menangis,

"Udah-udah bang Gattra cuma becanda, mending kamu nonton Upin Ipin lagi," Dafa mengambil handphone yang tadi di letakan di meja oleh Eza kemudian memutar video, si kembar botak itu

_TBC_

#17 Desember 2022







Gattra MahardikaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang