RH| 26 DIA TEMEN KECIL?

7 7 7
                                    

Karna hari sudah mulai sore Arel pulang ke rumah opahnya dengan langkah kecil Arel mulai memasuki halaman rumah megah itu.

"Assalamualaikum" salam Arel.

Terdengar jawaban dari dalam rumah dan tidak lama muncul sosok sang kakek dari balik pintu.

"Kamu sudah pulang nak, ayo masuk kita makan kue sama-sama" sang kakek merangkul pundak cucu perempuan nya itu.

"Omah mana pah?" Tanya Arel.

"Ada di ruang keluarga lagi bersih album foto" Arel langsung tersenyum

"Arel mau ke omah aah" Arel berlari kecil seperti anak kecil yang mengejar tukang es krim.

"Omah!" Panggil Arel dari belakang tubuh Omahnya.

"Iiiis.. kamu kagetin omah aja"

Arel tersenyum "omah lagi beresin album ya, waah ada foto masa kecil aku" ucap Arel antusias.

Arel mulai membuka lembar-lembar album foto itu, album ini hanya terdapat foto kecilnya.

"Kok cuma foto arel doang mah?"

"Iyaa itu album khusus buat foto kamu doang" omah mengelus rambut hitam Arel.

Arel kembali menatap album itu tapi tatapannya terkunci kepada anak laki-laki yang berfoto dengannya, menurutnya anak ini sangat tidak asing rasanya Arel pernah melihat anak itu.

"Omah ini siapa?" Arel menunjuk foto dengan anak laki-laki.

"Ouh itu temen kecil kamu"

"Tapi kok-"

"Sudah-sudah jangan dipikirin ya kamu mandi sana terus makan" omah berdiri dari duduknya dan meninggalkan Arel yang masih penasaran dengan anak laki-laki itu.

***

"Dia siapa ya? Kok kaya Deket banget sama gua" Arel menatap langit-langit kamarnya.

Rasa penasaran itu masih terus ada rasanya dia mengenal anak laki-laki di foto itu tapi Arel tidak mengingat nya dengan jelas.

"Jangan-jangan dia sodara kandung gua lagi" Arel terus memikirkan kemungkinan-kemungkinan yang ada.

Hingga akhirnya membuat nya terlelap.

Keesokan harinya Arel bangun dengan semangat baru dengan wajah cerianya dia menuruni tangga dengan seragam sekolah barunya.

"Omah, opah rel berangka dulu ya" Arel menyalami punggung tangan omah dan opahnya.

"Kamu bawa mobil aja rel" titah opah.

"Gak usah Arel naik ojol aja"

Arel menuju gerbang depan dan tak lama seorang pria dengan jaket dan helm hijau menghampiri nya.

"Dengan dek Arel?" Tanyanya.

"Iya bener mas" Arel menerima helm yang di berikan oleh mas ojol itu.

"Sesuai titik ya dek"

Pria itu mulai melajukan motornya di jalanan Jakarta, Arel masih sangat asing dengan lingkungan Jakarta walaupun bisa dibilang tidak berbeda dengan kota Bogor tapi Arel belum terbiasa di sini.

Akhirnya Arel sampai di sekolah barunya, Arel menuju ke rumah guru untuk menemui wali kelas barunya.

"Baik kamu di kelas IPA 4 ya" ucap wanita berkacamata sepertinya usianya tidak jauh dari bunda Rita.

REL & HAN (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang