20. Amanda

34 6 4
                                    

"Jangan terlalu menceritakan kehidupan kita kepada orang lain, karena itu gak berguna sama sekali."

20. MBOAM || Amanda

💃

Argi mencium kening Priscilla lama, yang kini sedang tertidur dengan tenang di atas kasur. Ia menatap wajah cantik Priscilla yang tengah tertidur, sambil mengelus pelan pipi Priscilla. "Maaf La. Maafin gue. Maaf karena gue udah buat lo nangis terus."

Argi menghembuskan nafasnya pelan. Setelah memastikan bahwa Priscilla tidur dengan aman, ia berdiri. Sebelum pergi dari sana, ia menyempatkan dirinya untuk menatap Priscilla sekali lagi, sebelum dirinya benar-benar pergi dari sana. Ia tersenyum. "Cantik banget istri gue kalau lagi tidur."

Argi terkekeh pelan mendengar ucapannya sendiri. Ia membalikkan badannya, bersiap untuk pergi dari sana. Namun, baru satu langkah yang ia ambil, tangannya tak sengaja menyenggol kertas berbentuk segi empat, yang ternyata adalah foto seorang gadis. Ia membungkukkan badannya untuk mengambil foto tersebut.

Dapat Argi lihat, di foto itu terdapat seorang gadis cantik yang sedang tersenyum manis, yang mukanya sedikit mirip dengan istrinya, Priscilla.

"Ini siapa? Kok mukanya rada mirip sama Priscilla, ya?" tanya Argi heran sambil menatap foto itu dengan teliti.

Namun, jika dilihat-lihat lagi, sepertinya ia pernah bertemu dengan perempuan yang ada di foto itu? Tapi kapan? "Kayaknya gue pernah ngelihat nih cewek. Tapi di mana ya?"

Argi membalikkan foto tersebut, dan di sana terdapat tulisan Falicia Agnes Ainsley. Mungkin nama dari gadis yang ada di foto ini? Pikir Argi.

"Kenapa namanya kayak familiar banget di telinga gue ya? Apa emang benar kalau gue pernah kenal sama dia?" tanya Argi bingung pada dirinya sendiri. Kenapa rasanya sangat dejavu saat membaca nama gadis yang ada di foto?

Argi mengambil ponsel yang ia simpan di saku bajunya. Kemudian, ia membuka aplikasi kamera, dan langsung memotret foto tersebut. Ia penasaran dengan gadis yang ada di foto, makannya ia memotret foto tersebut.

Drtt ... drrt ...

Argi langsung menempelkan ponselnya pada telinganya, saat tahu Papanya yang menelpon. "Kenapa, Pah?"

"Sibuk gak Gi?"

"Kenapa emangnya?"

"Ke rumah Papa sekarang, bisa?"

"Ada apa?"

"Papa butuh bantuan kamu buat ngurusin berkas-berkas penting yang gak sempat Papa liat tadi di kantor. Soalnya tadi Mama kamu sakit, jadi Papa pulang dulu buat ngurus Mama."

"Terus sekarang keadaan Mama gimana, Pah?" tanya Argi panik sekaligus khawatir saat mengetahui jika Mamanya sakit.

"Alhamdulillah udah mendingan, nak. Bisa 'kan ke sini sekarang Gi?"

"Bisa. Argi otw ke sana sekarang."

"Iya, Gi. Papa tu—"

Tut!

Argi mematikan sambungan teleponnya secara sepihak, membuat Kalvin di seberang sana harus beberapa kali mengelus dadanya dengan sabar.

Sebelum pergi, Argi menyimpan foto tersebut di atas nakas samping tempat tidur. Ia mengambil ponsel Priscilla yang tersimpan di atas nakas, dan mulai membuka aplikasi pesan. Ia mulai mengetikan sesuatu di sana. Setelah selesai, ia langsung mematikan ponsel Priscilla, tanpa memencet tombol kembali. Setelahnya, ia melangkah pergi dari sana, meninggalkan Priscilla yang tengah tertidur sendirian di rumah baru mereka.

Married Because Of A MisunderstandingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang