(6) Tidur bareng

1.4K 166 13
                                    

Malam pukul 21.45 menit, [Nama] tengah menyusun benteng pertahanan di tengah kasur. Ya.. dia membuatnya dengan bantal yg di tumpuk cukup tinggi, membuat batasan pada Hali karena ia terpaksa sekamar dengan suaminya malam ini.

Biasanya Hali tidur di sofa, tapi karena mertuanya menginap, mereka jadi tidur disana, dan siapa sangka kalo rupanya sofa itu bisa memanjang dan berubah jadi kasur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Biasanya Hali tidur di sofa, tapi karena mertuanya menginap, mereka jadi tidur disana, dan siapa sangka kalo rupanya sofa itu bisa memanjang dan berubah jadi kasur. [Nama] baru mengetahuinya sore tadi saat Amato mengambil remote yg ada di tangan Hali.

-

"Simsalabim, sofa ajaib, berubah~! Wushh~"Amato memencet remote itu sambil bergaya ala penyihir. Dan benar saja, sofa itu berubah jadi lebih luas seperti kasur. [Nama] hanya ternganga melihatnya, pantas saja selama ini Hali tidak keberatan tidur di luar.

"Kau menyembunyikan hal ini selama sebulan?!"

"Belum sebulan. Aku tidak menyembunyikan nya, kau saja yg tidak pernah bertanya."

"Grrhh! 💢"

-

Gadis itu terus menyusun bantal-bantal tersebut, ketika sudah hampir jadi, Hali akan menyenggolnya dengan sengaja sampai tumpukan bantal itu kembali ambruk, dan dia melakukannya berulang kali."Grrhh, kau ini! Kenapa kau terus menghancurkan nya, sih?!"

"Kau sendiri kenapa membuat hal bodoh seperti ini? Seperti bocah SD yg sedang ujian saja."

"Aku membuat nya agar kau tidak melewati batas! Ini bagian ku, dan itu bagian mu."gadis itu membuat garis lurus di tengah kasur dengan jarinya, memberi tanda pada Hali. "Kalo tangan atau kakimu ke kasur bagian ku, akan ku potong mereka!"

"Ya ampun, menyeramkan sekali."Hali mengucapkan itu dengan wajah datar. Perempatan merah muncul di dahi [Nama] karena ia tau kalo laki-laki itu hanya mengejek nya. Benar saja, Hali sama sekali tidak takut dan malah menggoda [Nama], meletakkan anggota tubuhnya nya di kasur bagian gadis itu.

Kadang tangan, kadang kaki. Dan setiap dia melakukan itu, istrinya akan menyingkirkan nya atau memukul dengan wajah kesal. "Pfft--"itu membuat Hali semakin senang menggoda nya. Lagipula pukulan gadis itu sama sekali tidak berasa.

"Argh..! Bisakah kau berhenti!? Aku lelah! Aku mau tidur!"

"Aku akan berhenti kalo kau menyingkirkan bantal guling ini."

"Tidak akan!"[Nama] ingin mendorong Hali seperti dulu, kesabarannya sudah habis. Sayangnya keberuntungan tidak memihak nya malam ini. Hali menangkap kedua tangannya, mendorong dengan keras sampai [Nama] terbaring dengan Hali di atas tubuhnya.

-

"Sayang, coba lihat. Sepertinya mereka sedang bermain."ucap Amato yg sedang mengintip dibalik bingkai foto yg ada di luar. "Apa yg kau lakukan?! Sejak kapan ada lubang kecil disitu?!"lubangnya tidak terlalu besar, hanya seperti sebuah kelereng.

Mereka berbicara dengan pelan. Amato mengembalikan bingkai foto tersebut dan berjalan menuju istrinya. "Aku melubangi nya sebelum mereka pindah kesini. Bagaimana kalo kita bermain juga? Hm?"

"Dasar tua bangka! Ingat umur! Lihat uban yg ada di kepala mu itu!"

"Kau tega sekali, rambut ku kan memang sudah dari dulu beruban."

"Apa mereka tadi beneran bermain?"

"Entahlah, aku hanya melihat Hali mendorongnya. Akan aku cek lagi."

"Jangan!"Mara menjambak rambut Amato, menarik dengan keras sampai pria itu jatuh ke bawah sofa. "Akh, pinggang ku..!"

"Haha, rasain! Itu namanya karma gara-gara mengintip orang."

-

Kembali ke kamar. Posisi mereka berdua masih sama. Hali menahan tangan [Nama] ke atas, wajah mereka sangat dekat sampai gadis itu enggan untuk bergerak. Deruan nafas keduanya terdengar di telinga diiringi detak jantung yg beradu cepat.

[Nama] terdiam menatap suaminya, tapi setelah itu tatapannya langsung berubah menjadi kesal."Apa yg kau lakukan? Menjauh dariku, nafas mu bau bawang putih!"

Hali turun dari tubuh [Nama] dengan wajah datar. Ia kembali ke bagian kasurnya dan melempar bantal² serta guling yg dijadikan [Nama] benteng ke bawah. "Akkhh, benteng ku!"

"Aku sudah sikat gigi, kau tau?"

"Bodo amat! Ambilkan bantal-bantal itu!"

"Ambil saja sendiri."Hali ngambek sementara [Nama] turun untuk mengambil para prajuritnya. "Cowok sialan! Makan nih!"

'Puk!'

Dan terjadilah perang bantal di antara mereka.

---

Bonus~

"Besok aku harus membuang bantal-bantal ini."

"Hah? Kenapa?"

"Karena sepertinya kau lebih menyayangi mereka daripada aku."

"Ya, itu fakta."jawab [Nama] berbaring membelakangi Hali sambil memeluk guling.

"Gadis ini minta ditindih lagi."

[Bersambung]

Siapa yg pengen punya mertua kayak Amato? Kek nya seru ya, walaupun agak rada² 🗿🙏🏻

(Terus scroll, karena ini double up. Cmiiw~)

Eits, jangan lupa di vote, kalo mau.

My Tsundere Wife || Boboiboy HalilintarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang