Semua manusia di bumi ini mungkin tahu bahwa Tuhan takkan memberikan cobaan dan rintangan diluar batas kemampuan hamba-Nya. Tapi bagaimana jika ada satu manusia yang merasa semua itu tidak sesuai dengan apa yang dialami semasa hidupnya?
.
.
Nana namanya. Wanita muda berusia 25 tahun yang tinggal di Bandung namun lahir di Jakarta. Terlahir dari keluarga yang hancur membuat Nana yakin bahwa kalimat penyemangat seperti "Sabar, semua akan indah pada waktunya" adalah hal bullshit yang ia percaya. Nana merasa ia sangat ditipu oleh hidup, ia merasa bahwa kebahagiaan yang selama ini ia rasakan adalah tipuan yang orang tuanya buat selama ini. Saat kecil ia sudah ditinggal sang mama untuk selama-lamanya. Tapi tak berlangsung lama, ia sudah dapat pengganti sosok ibu yang ia kenal sebagai Mami.
Saat itu Nana sangat merasa senang karena Mami adalah wanita yang ia jodohkan untuk ayahnya. Keluarga Nana dan Mami adalah tetangga saat Nana belum pindah ke rumah yang sekarang. Dulu, Nana memang dekat dengan si tetangga yang sekarang sudah berstatus menjadi ibu barunya. Nana adalah putri ketiga dari tiga bersaudara. Kakak pertamanya bernama Secyl yang berbeda 7 tahun lebih tua daripada Nana. Dan kakak keduanya bernama Keyna yang berselisih 3 tahun dari Nana. Memang saat Nana menjodohkan ayahnya dengan sang mami, kakak pertamanya adalah manusia yang paling menentang hal tersebut. Tanpa tahu alasan yang jelas kenapa kakaknya menentang hal tesebut Nana dan Keyna tetap melanjutkan misi mereka untuk menjodohkan sang ayah dengan ibu barunya tersebut.
Hingga sampai pada hari dimana akhirnya ayah Nana memutuskan untuk menikahi sang mami tepat di hari ulang tahun Nana yang ke 15 tahun. Nana dan kakak keduanya pun sangat bahagia mendapat ibu sambung yang menurut mereka adalah wanita baik untuk keluarganya. Ibu baru Nana membawa seorang bayi laki-laki lucu yang sekarang menajadi adik tiri Nana dan kakak-kakaknya. Nana pun senang karena akhirnya ada yang bisa ia ajak main dikala ia sendiri di rumah. Adik laki-laki Nana itu bernama Cayden berumur 5 bulan saat dibawa oleh sang mami. Hari demi hari Nana lalui dengan penuh kebahagiaan, hingga Nana sedikit lupa bahwa beberapa bulan yang lalu ia sempat bersedih setengah mati karena ditinggal sang ibu untuk selamanya. Ia yakin bahwa menjodokan ayahnya dengan mami adalah hal terbaik yang pernah ia lakukan seumur hidupnya.
Hari demi hari, bulan demi bulan hingga tahun demi tahun Nana merasa tetap bahagia menjalani hidup barunya mempunyai ibu sambung yang baik. Memang, kadang kala ada gesekan kecil antara Nana dan sang mami, entah karena sang Mami telalu pilih kasih dengan ia dan adik kecilnya itu, atau mami yang terlalu membeda-bedakan mana anak kandung mana anak tiri. Tapi Nana melalui itu semua dengan ikhlas dan bahagia. Sampai suatu hari sang kakak pertama yang memang sedari awal tidak suka dengan ibu barunya itu berkata sesuatu kepada Nana yang sudah berusia 18 tahun kala itu.
"Lo gak tau apa-apa Na, nanti juga ketika lo tahu semuanya lo akan ngerti gimana rasanya jadi gue. Gue cuma mau pesen, ketika lo tahu semuanya. Tolong kuat ya?"
Nana tak mengerti apa maksut kalimat kakak pertamanya itu. "Apasih kak? ngomong apadeh lo? kayaknya selama ini lo baik-baik aja deh." sahut Nana. Sang kakak yang memang dari selesai tamat SMA memilih tinggal di luar rumah alias ngekos hanya tersenyum mendengar jawaban sang adik terkecil yang paling disayanginya itu. "Yaudah Na, mau percaya apa enggak suatu saat lo pasti akan merasakan apa yang gue rasakan saat itu." Sang Kakak pun pergi meninggalkan sang adik di kamar serba putih dan coklat warna kesukaan adiknya itu.
"Ih apasih maksud kalimat Kakak ya? kayaknya selama ini baik-baik ajadeh keluarga kita." pikir Nana sambil menatap langit-langit kamarnya. Lagu Tulus menemani Nana malam itu.
POV Nana
"Nanaaaaa!!" panggil sang Mami dari lantai bawah rumah Nana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ditipu Kebahagiaan
Short StoryBagaimana rasanya bahagia tanpa tahu itu hanyalah tipuan semata? Cerita ini berat, yang terbiasa baca cerita ringan pasti tak akan kuat. Jadi, jangan di baca ya?