KOS #12

506 17 0
                                    

Author pov

Beberapa hari berikutnya Anna yang tengah terjaga dalam tidurnya mengerjapkan matanya agar penglihatannya kembali tajam.
Bunyi pintu terbuka membuat Anna cepat menoleh kesumber suara dan terkejut begitu melihat Louise datang membawa kursi roda.

"Mau kemana?" Tanya Anna.
"Jalan-jalan malam menikmati pemandangan, mau?" Papar Louise.
"Hmmm boleh deh, suntuk disini," ujar Anna.
"Tepat sekali bukan," cicit Louise
"Sangat tepat, apa memang kamu udah dari tadi disini?" Tanya Anna.
"Tidak, aku baru saja kembali dari pertempuran." Jelas Louise.
"Kenapa langsung kemari, bukannya istirahat dulu," maki Anna.
"Karena aku selalu ingat kamu," ucap Louise.

Deg

Dengan menjaga mimik wajahnya agar terlihat datar Anna mendengkus kesal "modus banget,".
"Serius, ga bohong," Louise meyakinkan.
"Ayoo, katanya mau jalan-jalan." Intrupsi Anna agar terbebas dari suasana tak nyaman.

"Lagi belajar menghindar Anna, aku pastikan kau malah semakin terlena olehku," batin Louise seraya tersenyum.

Louise mendorong kursi roda menyusuri lorong sepi menuju taman belakang yang sudah ia selup begitu indah dan romantis tentunya.

"Apa masih jauh?" Tanya Anna.
"Tidak, sebentar lagi," jawab Louise.

Begitu berbelok dari jalan sebelumnya nampak jelas dibawah pohon tertata lampu tirai yang menjuntai kebawah dan sudah ada beberapa kursi dan meja disana.

"Aku belum makan, bisa temani aku makan Anna?" Pinta Louise begitu sampai didepan meja dan duduk disana.
"Huft bilang aja butuh temen, ya sudah mari kutemani makan." Keluh Anna seraya memutar bola matanya malas.
"Kamu juga harus makan," cicit Louise.

Baru hendak mendumel dalam hati Louise sudah memotong ucapannya "jangan dibiasakan ngomongin orang di depannya,".
"Yeee, salah sendiri bisa punya skill begituan, mak___" mata Anna kembali membulat sempurna bahkan sangat terkejut karena Louise menghentikan cerocos Anna dengan mencium bibir merah muda milik Anna yang kenyal, lembut dan mungil.

Anna diam seribu bahasa entah apa yang harus ia perbuat seakan semua tenaga serta akal fikirannya sudah melayang entah kemana, sedangkan Louise masih menikmati aktifitasnya menyesap dan melumat bibir mungil Anna penuh gairah dan cinta.

Anna memejamkan matanya merasakan setiap sentuhan lembuh Louise ditengkuk dan pinggangnya.
Tiba-tiba Anna tersadar kemudian mendorong tubuh Louise dari hadapannya namun tak ada pergeseran terjadi membuat Anna memaksakan bibirnya terbuka dan menggigit bibir tebal milik Louise agar terlepas karena ia sudah merasa sesak nafas.

Terdengar suara desisan nyeri dari Louise setelah melepaskan pagutannya.
Anna dengan nyalang menatap Louise "beraninya loe nyium gue, hah!".
"Aku kira kamu menikmatinya tadi, amatiran?" sindir Louise tersenyum sinis.
Menatap horor kearah Louise "loe ga berhak nyium gue, paham?" Ujar Anna seraya membersihkan sisa ciuman di bibirnya.
"Kenapa tidak berhak, bukannya seseorang yang saling mencintai biasa berciuman bahkan lebih?" Tanya Louise.
"Karena loe bukan siapa-siapa gue dan gue sud___" ucapan Anna terpotong oleh Louise.
"Mungkin sekarang aku bukan siapa-siapa kamu Anna, tapi ingat cinta datang sejalan dengan waktu, pada awalnya kamu mungkin ga terbiasa lama ke lamaan menjadi terbiasa dan seterusnya aku menjadi kebiasaanmu dan kebutuhanmu," ucap Louise setengah berbisik ditelinga Anna.
"Gue udah punya pasangan Louise!" Seru Anna.
"Dan aku ga perduli itu. Yang aku tahu sekarang aku mulai terbiasa dan kecanduan kamu, mungkin bisa dikatakan aku sudah jatuh cinta padamu Anna dan kau pun sama bukan," papar Louise.
"Orang yang kejam dan sadis seperti loe ga perlu di cintai," sarkas Anna.
"Tapi kamu sudah ada rasa denganku," cecar Louise.
Anna membuang wajah kesamping, kemarahannya, emosi serta malunya sudah bercampur menjadi satu.
"Kamu tak perlu mengelaknya Anna, aku sudah tau perasaanmu terhadapku, awalnya kamu rasa ga mungkin kan, aku pun juga sama pada awalnya aku menolak tapi," Louise menghentikan ucapannya kemudian meraih tangan Anna yang bergetar hebat entah kenapa.
"Anna demi apapun didunia ini. Aku sangat mencintaimu, kamu segalanya untukku kini dan selamanya," ucap Louise tegas seraya mengecup punggung tangan Anna.

KING OF SNAKETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang