Selir medis penguasa langit

218 8 0
                                    

Bab 96

Setibanya di Istana Qian Kun, Kaisar Tertinggi sedang duduk dan makan kuaci.

Selain Kasim Chang, ada orang lain di dalam. Orang ini berpakaian hitam dan membawa pedang. Ketika melihat Sera memasuki ruangan, tatapannya menyapu Sera sekilas.

Kaisar Tertinggi berkata, "Pergilah."

Pria berpakaian hitam itu mengundurkan diri.

Langkahnya sangat ringan, dalam sekejap, orang itu sudah menghilang.

"Apa yang kau lihat? Dia adalah pengawalku, urusanmu sudah selesai?" Kaisar Tertinggi meliriknya dan bertanya dengan santai, dia dalam suasana hati baik.

Sera tiba-tiba merasa pria tua ini tahu segalanya, termasuk orang yang menghasut Dayang Merry.

Pria tua itu tersenyum sinis padanya.

Sera merasa tembakannya pasti benar, pria tua ini tahu segalanya.

"Kasim Chang, ada yang ingin aku bicarakan berdua dengan Kaisar Tertinggi, silakan keluar." Sera ingin menanyakan dengan jelas.

Kasim Chang segera keluar.

Kaisar Tertinggi masih memakan kuaci dan bertanya dengan santai, "Apa yang ingin ditanyakan? Belum tentu aku akan menjawabnya."

"Siapa yang mengganti obatnya?" Sera bertanya, "Kau mengetahuinya, bukan?"

"Aku tahu, Leo!"

"Jangan omong kosong..."

"Lancang!" Kaisar Tertinggi berseru, "Kau berbicara dengan siapa?"

Sera menurunkan matanya dan menahan kekesalan dalam hatinya, "Maaf, aku salah."

Kaisar Tertinggi mendengus dan meneruskan mengunyah kuaci, tetapi mengakuinya, "Ya, aku tahu."

Sera menatapnya dengan heran, semua orang mengkhawatirkan kesehatannya, tapi dia tahu segalanya? Kalau sudah mengetahuinya, mengapa dia membiarkan Dayang Merry tetap melayaninya? Apakah tidak takut akan diracuni lagi?

"Tidak mengerti?" Kaisar mendengus dan meludahkan kulit kuaci.

"Mohon petunjuknya." Sera membungkuk.

Kaisar Tertinggi menatapnya, lalu mengulurkan tangannya dan berkata, "Kemarilah!"

Sera segera duduk dan menunggu dia membuka mulut.

Kaisar Tertinggi memberikan segenggam kuaci padanya, " kupas kulitnya!"

Sera sangat marah, tapi dia hanya bisa membantunya mengupas kulit kuaci.

Dia menampung biji kuaci di telapak tangannya, tidak terburu-buru memakannya. Setelah ada delapan atau sepuluh biji, dia memasukkannya sekaligus ke dalam mulutnya, lalu mengunyah nya dan berkata dengan jijik, "Tidak dikupas sendiri, sama sekali tidak enak."

Sera berkata, "Nikmatnya makan kuaci bukan untuk memakan biji kuaci, tetapi untuk menikmati proses mengupas kulitnya."

"Syukurlah jika kau mengetahuinya!" Kaisar Tertinggi berkata dengan acuh tak acuh, "kalau begitu untuk apa bertanya begitu banyak? Kupas saja sendiri perlahan-lahan dan pikirkan baik-baik."

Ok, Dia sedang mengajarinya.

"Kau tidak perlu tinggal di istana lagi. Bawa suami mu pulang. Aku akan memanggil mu jika perlu." Kaisar Tertinggi menepuk tangannya, dan berbaring dengan malas.

Memikirkan akan kembali ke kediaman Raja Deon Chu, Sera merasa sedih.












selir medis penguasa langit (By Juni) (BOOK1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang