15

578 57 1
                                    

Happy Reading

+

"Aliya kau benar-benar tidak mau memperpanjang kontrak kita?" Aliya menggeleng pelan untuk pertanyaan Seo Joon dan entah berapa kali dirinya dengar.

"Aku akan berikan keuntungan yang lebih banyak .."

"Seo Joon mengertilah aku tidak bisa. Manajemen ku sudah menyusun semua. Maaf" Aliya sebenarnya ingin langsung pergi tapi yasudah diladeni saja laki-laki ini karena last day mereka bersama.

"Tapi...."

"Mungkin lain waktu, tapi tidak bisa untuk sekarang" hanya dengan merendah Aliya bisa kabur atau Seo Joon akan semakin memaksanya.

"Baiklah aku terima. Tapi kita harus dinner berdua, anggap perpisahan untuk kita dan kau tidak bis ...."

"Anda harus ijin padaku jika ingin dinner berdua dengan wanitaku Mr.Kang" entah dari mana asalnya tiba-tiba Jimin muncul dan merangkul pinggang Aliya posesif. Semuanya dibuat shock dengan tindakan Jimin bahkan Aliya juga. Kenapa Jimin seberani ini.

"Mr Ryu?"

"Ya. Aliya Richard Kim adalah kekasihku Mr Kang, kuharap anda mengerti akan batasan untuk perempuan yang sudah punya kekasih. Ah ya hari ini terakhir kan. Aku ingin menjemput Aliya dan ya kurasa sesi pamitan ini sudah selesai. Aku ijin membawa kekasihku pergi dulu Mr Kang, permisi" Aliya bak orang bodoh saat Jimin menggandengnya untuk menjauh, jelas mereka jadi pusat perhatian dan Aliya masih mematung tidak bereaksi apapun. Keberanian Jimin membungkam Aliya seketika.

Bahkan saat Jimin menuntunnya untuk masuk kedalam mobil Aliya masih saja diam tidak bereaksi. Mobil Jimin pergi begitu saja meninggalkan lokasi pemotretan.

"Dasar laki-laki tidak tau diri" umpat Jimin emosi. Sebenarnya Jimin tidak berniat muncul tadi, tapi melihat Aliya yang dipaksa untuk menuruti Seo Joon jelas dirinya kepanasan. Apa-apaan laki-laki keparat itu? Jelas tidak ada hak sama sekali.

"Lia..."

"Kau bodoh huh?" Aliya yang sadar langsung menatap tajam Jimin. Emosinya langsung muncul setelah berhasil menguasai keterkejutannya.

"Tidak. Aku melakukan apa yang memang harus aku lakukan" balas Jimin sengit.

"Kau mau menghancurkan segalanya?"

"Tidak ada yang aku hancurkan Lia..."

"Dan tadi? Kau Fikir mereka akan diam begitu saja saat melihat santapan empuk, CEO terkenal menjemput kekasihnya yang menjadi model. Itu yang mau kau katakan?"

"Tidak akan ada berita apapun tentang kita" tegas Jimin.

"Oh ya?"

"Kau Fikir Seo Joon akan membeberkan semuanya hingga menghancurkan niatnya untuk mendekatimu huh?" Tanya Jimin sinis. Dibanding Aliya, Jimin lebih mengenal Seo Joon, beberapa kali Jimin mengatasi masalah Seo Joon jadi Jimin tau orang seperti apa Seo Joon.

"Kau mau bertaruh?" Tantang Jimin sinis.

"Tidak waras..."

"Aku hanya memberikan dia sedikit gertakan, percaya padaku dia tidak akan mengatakan apapun. Dia terlalu terobsesi padamu, itu sebabnya aku hanya bilang padanya saja Lia. Jika aku memang gila sudah aku bongkar media lama tapi aku tau konsekuensinya jika aku melakukan itu" dengus Jimin.

"Tapi tidak juga didepan umum Jim. Kau tau aku tidak suka seperti ini?"

"Iya aku tau. Lalu apa aku harus diam saat bedebah itu memaksa wanitaku dinner hanya berdua. Katakan Lia, jika kau jadi aku apa yang akan kau lakukan? Diam membiarkan saja atau langsung menghajar Seo Joon? Jawab?" Cerca Jimin emosi. Jimin berhak cemburu.

Bastrad Lawyer And Me Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang