Aku mencintaimu sampai mati

17 4 0
                                    

Rinai hujan turun membasahi bumi, mengiringi hatiku yang juga terasa pedih dan sedih. Aku hanya bisa menangis sambil menatap makam Arya yang masih dipenuhi taburan bunga mawar merah, bunga favorit kami berdua. Aku tak pernah menyangka, Arya akan pergi secepat ini. Tepat lima hari sebelum akad nikah, Arya pergi lebih dulu meninggalkanku. Menyisakan segala kepedihan dan semua teka-teki tentang kematiannya. Aku dan Arya sudah berpacaran selama tiga tahun dan hubungan kami akan diresmikan tahun ini. Namun takdir berkata lain.  Arya meninggal dalam tidurnya tanpa ada riwayat penyakit apapun.

Hari ini mungkin akan menjadi hari yang paling ingin aku lupakan seumur hidup. Sebuah hari dimana yang terdengar hanyalah tangisan dan ratapan dari semua orang yang menyayangi Arya.

“Apa yang harus aku lakukan setelah kamu pergi meninggalkanku untuk selamanya?”
Hanya kalimat itu yang selalu terucap di bibir ini selama pemakaman berlangsung.

Semua orang yang hadir berusaha memberikan semangat kepadaku. Arya meninggal saat #usianya menginjak 27 tahun. Padahal satu bulan yang lalu, aku baru saja memberikan kejutan di perayaan #ulang tahun Arya dengan memberikannya sepasang sepatu olahraga. Namun kini semua hanya tinggal kenangan.

“Aline kamu harus mengikhlaskan kepergian Arya. Memangnya jika kamu seperti ini terus Arya bisa hidup lagi? Tidak mungkinkan?” Celotehan Vivi, Kakak Arya satu-satunya membuyarkan lamunanku. Vivi memang selalu berkata apa adanya dan langsung pada intinya tanpa basa-basi terlebih dulu. Aku hanya mengangguk mengiyakan. Semua yang para pelayat katakan padaku hanya bisa kujawab dengan anggukan kepala. Aku terlalu lelah untuk bicara hari ini. Namun dalam hati aku berjanji tak ada tangisan kesedihan lagi di kemudian hari, hanya ada tangis bahagia dan tawa. Demi Arya, orang yang sangat aku cintai.

Enam bulan telah berlalu namun aku belum bisa melupakan Arya. Setiap detik hela napas dan detak jantungku, ingatan tentang Arya terus saja ada. Semakin ingin aku melupakannya, semakin dalam rasa cinta dan rindu ini padanya. Aku sudah berusaha untuk move on dengan segala cara termasuk chat dan bertemu pria lain namun semua gagal. Arya masih mengisi hatiku. Tak ada satupun orang yang bisa menggantikan dia di hati dan hidupku.

Hari ini aku pergi ke makamnya untuk pertama kali semenjak kepergiannya. Taburan bunga  mawar merah rupanya masih terlihat sangat segar di atas tanah makamnya. Sepertinya banyak orang yang berziarah ke makam Arya. Berarti banyak orang yang juga menyayanginya.
Aku mendesah berat. Berusaha tegar sambil mengusap nisan sederhana yang bertuliskan namanya. Aku menundukkan kepala, mendoakan dirinya dan tanpa kusadari dua bulir bening jatuh dari kedua mataku. Rasa sedih ini memang belum hilang sepenuhnya.

“Aline, #syukurlah kita bertemu hari ini. Tadinya aku ingin menemuimu karena ada yang harus aku berikan kepadamu.” Vivi sudah berdiri di sampingku. Entah sejak kapan ia datang namun aku tak menyadarinya.
“Ini untukmu, ada sebuah surat dari Arya yang ia tinggalkan di novel Kahlil Gibran miliknya. Aku menemukannya ketika sedang membereskan barang-barangnya.” Vivi menyerahkan sebuah amplop pink bertuliskan namaku, untuk Aline Nayandra. Aku menerimanya dengan tangan gemetar. Entahlah, ada rasa senang bercampur sedih. Setelah mengucapkan terima kasih, aku pamit pulang lebih dulu.

Dalam perjalanan pulang aku membaca surat itu.

Dear Aline Nayandra, mungkin setelah kamu membaca surat ini aku sudah tak ada lagi di dunia ini.

Maafkan aku yang meninggalkanmu sendirian sebelum pernikahan kita sempat digelar.

Maafkan aku yang merahasiakan ini semua darimu.

Maafkan aku yang tak bisa menepati janji sehidup semati. Maafkan aku Aline.

Sebenarnya aku mengidap kanker otak stadium akhir. Gejala sakit kepala hebat baru aku rasakan selama beberapa bulan ini. Setelah aku melakukan pemeriksaan di rumah sakit, dokter memvonisku terkena kanker otak stadium akhir dan hanya bisa bertahan hidup paling lama satu bulan. Namun berkat dirimu, aku bisa bertahan beberapa bulan. Berkat kekuatan cinta darimu, aku berusaha bertahan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 15, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

kumpulan cerpen Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang