Ary mendongak dan mulutnya terbuka, Mungkin seseorang bisa menyelipkan kue kedalamnya.
"Ini pertama kalinya aku datang kesini. Sungguh, Tempat ini jauh lebih megah dan indah daripada yang kulihat di berita-berita!" Pujinya terkesima pada bangunan menjulang tinggi dihadapannya.
Pemuda itu masih terpana sampai tiba-tiba dikejutkan oleh segerombolan wartawan yang berlari melewatinya hingga tidak sengaja juga menabrak Ary. Dia sempat oleng tapi setidaknya bersyukur bahwa makanan yang dibawanya tidak jatuh.
"Mau apa mereka kesini?" Ary kemudian mengendikkan bahu acuh, Ini bukan urusannya. Dia datang mengantarkan makanan, Selebihnya dia tidak ingin memusingkan kepala.
Begitu tiba di belakang kerumunan, Ary seketika meneguk ludah dan menggaruk-garuk rambutnya. Dia hanya mengantar pesanan berupa nasi goreng dan 4 potong kue tetapi... Mengapa cobaannya sebesar ini?!
Pada akhirnya dia cuma bisa menyemangati diri agar tetap kuat serta sabar.
Alisnya turun, matanya menajam, bibirnya mendatar, pandangannya lurus. Pemuda 24 tahun itu memajukan kakinya satu persatu, Berjalan masuk kedalam lautan wartawan yang terlihat ribut dengan para petugas keamanan yang berjaga di depan sana.
Tubuhnya langsung dihimpit oleh tubuh lain. Ary kesulitan bernapas namun tetap memaksa kaki dan badannya maju. Lebih-lebih dia harus menjaga agar makanan di tangannya tetap terjaga... Sungguh, Pemuda bernasib malang diusia muda.
Seorang petugas menghentikannya, "Anda tidak boleh masuk"
Ujung mata Ary bergerak-gerak. Bila tidak memikirkan bahwa dia harus menjaga nama baik restorannya... Pria ini pasti sudah dihajarnya! Apa kantung kresek di tangannya belum cukup menjadi bukti jika dirinya adalah seorang jasa antar makanan?!!
Mengulas senyum jelek, Dia lantas merogoh kantung celananya lalu mengeluarkan kartu yang Panji berikan dan memperlihatkannya pada si petugas. Sebelum berkata dia lebih dulu menarik nafas dalam-dalam. Sabarlah Ary.
"Apa bapak melihat kartu ini? Tuan Panji langsung yang memberikannya kepada saya. Saya kemari hanya untuk mengantar makanan yang Tuan Singar dan Tuan Panji pesan jadi izinkan saya masuk"
Petugas tampak terkejut melihat kartu ditangan pemuda tampan yang terlihat bergerak kesana-kemari akibat berdesakan dengan wartawan. Selanjutnya dia mengulas senyum ramah, "Maafkan kelancangan saya, Silahkan masuk, Tuan"
"Terima kasih!" Begitu lolos dia buru-buru kedalam, Tujuan utamanya adalah resepsionis. Langkahnya sangat cepat sehingga dia sendiri tidak bisa mengendalikannya.
Naas, Ary tersandung kakinya. Dia terpental ke depan dalam rasa keputusasaan yang tinggi. Mungkin jika Ary penari balet, Kamu akan disuguhkan pemandangan yang menakjubkan bahkan hanya dengan melihat cara pemuda itu terbang. Sayang sekali ekspetasi tidak seindah realita, Dia hanya seorang pemilik restoran kecil yang berada pada detik-detik kejatuhannya di lantai!
Bruk!
Resepsionis yang sedang asik berdandan tersentak akibat suara keras itu. Bahkan para karyawan yang tadinya berlalu lalang kini serempak berhenti. Mata mereka mengarah pada pemuda malang yang sementara tertelungkup kecuali tangannya yang berisi kresek masih tetap di udara.
Dalam hati mereka memuji bersamaan... Dia adalah pemuda jasa antar makanan yang sangat profesional!
Mereka terlonjak saat Ary mengangkat kepalanya. Wajahnya merah dan itu bukan tanda cinta melainkan sebuah memar. Satu lubang hidungnya mengeluarkan darah segar tetapi Ary tidak peduli dan segera bangkit kembali. Dengan tertatih-tatih dia menggiring kakinya pada meja resepsionis.

KAMU SEDANG MEMBACA
HOT YOUNG PAPA, WILL YA MARRY ME? (Mpreg) (END)
Romance(TAMAT DI PDF DAN BISA JUGA BELI DI APLIKASI KARYAKARSA!)😁 Malam setelah merayakan Anniversary yang ke 4 tahun dengan kekasihnya, Paginya Ary menemukan dirinya di kamar asing dalam keadaan bugil dan keperjakaanya hilang!! Hatinya hancur lebur menge...