Semua orang sudah berkumpul di great hall untuk perjamuan makan malam bersama. Professor McGonagall menentingkan gelas menggunakan sendok, sehingga seluruh perhatian murid teralihkan.
Proffesor Dumbledore bangkit dari duduk nya, dia menatap seluruh murid yang kini menatapnya.
"Selamat kembali ke Hogwarts----" Katanya dengan suara nyaring dan menggema di dalam aula, "Aku ingin menyampaikan sesuatu yang penting. Dan aku harap kalian mendengar dengan baik---------Pada tahun ini, sekolah kita di jadikan tuan rumah untuk Turnamen Triwizard."
Suara sorakan mulai ramai di dalam aula. Beberapa murid mulai membicarakan Turnamen Triwizard. Berkata dengan percaya diri mereka akan menjadi salah satu perserta untuk Turnamen itu.
Aphrodite, dari tempat duduknya menatap sekitarnya lelah, dia ingin cepat-cepat pergi dari sini. Tidak lama suara Dumbledore kembali terdengar.
"Mereka akan tiba besok malam." Kata Dumbledore "Aku harap kita semua dapat menerima tamu kita dengan suka cita, membangun pertemanan yang baik dan saling menjaga seperti kita menjaga satu sama lain."
Larut dalam lamunanya, Aphrodite tidak sadar semua orang sudah mulai menyantap makanan mereka, jika saja si kembar Weasley tidak dengan sengaja menyenggol bahunya. Benar, dia duduk di antara Fred dan George, entah bagaimana dia bisa duduk bersama mereka.
Napsu makannya sudah hilang, dia hanya memakan puding coklat dan meminum jus jeruk. Sembari memperhatikan sekitar, dan lagi-lagi hal itu membuatnya pusing.
*****
Aphrodite berjalan sendirian di antara banyaknya orang yang berjalan bersama teman-teman mereka, gadis ini tidak begitu peduli. Bagi Aphrodite, saat ini hanya ada dirinya seorang di koridor.
Dia melangkah dengan bahu tegap layaknya bangsawan, dagu terangkat serta tatapan tajam seakan bisa menusuk siapa saja yang menatapnya, dan jangan lupakan buku yang selalu gadis itu bawah.
Terlihat sombong, apalagi dengan aura intiminasi yang begitu kuat, tapi dalam waktu bersamaan dia terlihat anggun dan karismatik. Wajah datar dan judes miliknya tidak mengurangi ke cantikannya. Kalau kata si kembar Weasley 'Aphrodite adalah gadis cantik yang mematikan'.
"Aku bahkan tidak pernah melihat dia tersenyum." Kata Ron saat punggung Aphrodite sudah menjauh. Itu pun Ron masih berbicara pelan dan sedikit berbisik. Bukan apa, pendengaran Aphrodite begitu tajam dan Ron tidak ingin mengulangi kejadian tahun lalu saat dia membicarakan gadis itu, yang tidak dia sangkah ternyata Aphrodite dapat mendengar dengan jelas walau jarak mereka sudah tidak di katakan dekat.
"Sekali lagi aku mendengar mulut lancang mu berbicara mengenai diriku----" Kata Aphrodite tegas hingga menggema, "Aku pastikan kau akan lupa caranya berbicara, Wesley!."
Ron berdiri ngeri saat kembali mengingat kalimat Aphrodite yang menurutnya bukan hanya sekedar ancaman.
"Mungkin pernah----" Harry menebak, "Tapi tidak di hadapan kita."
Hermione dan Ron mengangguk setuju.
"Ck, dia tersenyum atau tidak, wajahnya tetap cantik." Kata Hermione, dia menjadi salah satu dari sekian banyak orang yang mengagumi kecantikan seorang Aphrodite.
"Tapi apa kalian tidak penasaran dengan kehidupannya?" Kata Ron, menatap bergantian kedua sahabatnya, "Maksud ku----er----tidak mungkin namanya hanya Aphrodite. Lagi pula kata ku, semua orang pasti memiliki nama belakang. Terkecuali kalau dia anak panti asuhan, oh ayolah bahkan anak yang berasal dari panti pun pasti memiliki nama belakang."
Harry dan Hermione mulai berpikir dan setuju dengan Ron.
"Dia tidak mungkin berasal dari kalangan bawah Ron, lihat penampilanya selama ini." Kata Hermione.
"Mungkin namanya memang seperti itu----" Harry menyaut, "Lagi pula ini semua tidak ada kaitannya dengan kita, jadi berhenti membicarakan dia apalagi mencari tau."
Harry berlalu dari sana, Ron dan Hermione saling tatap, mengangkat bahu lalu menyusul Harry.
"Tapi kehidupan nya terlalu misterius, aku jadi penasaran." Ron terus saja berbicara dan mengeluh tentang rasa penasarannya, kedua sahabatnya hanya diam malas menanggapi.
*****
Aphrodite tidak langsung kembali ke asrama, dia senang berada di menara astronomi. Manik coklat terangnya menatap langit gelap yang kebetulan malam ini di hiasi banyak bintang. Alasan ini juga yang membuat dia berada di sini sekarang.Tidak ada lagi tatapan tajam yang ada hanya lah tatapan teduh. Tidak ada lagi wajah datar dan judes yang ada hanyalah wajah sendu. Bibirnya tersenyum kecil, samar, tapi begitu manis.
Aphrodite memejamkan mata, membiarkan angin malam membawa surai hitamnya bertebangan, membuat helaian surai itu sedikit menutup wajah cantiknya. Membiarkan bayangan masa lalu memasuki pemikiranya, masa-masa dia tersenyum begitu lebar dan bahagia sepanjang waktu.
Mata yang terpejam itu kembali terbuka.
Dia melirik jam tangan hitam mewah yang dia dikenakan, waktu menunjukan pukul sebelas malam dan para prefek pasti sudah mulai berpatroli. Meskipun dia pandai dalam hal mengendap-endap, Aphrodite tidak akan tau kapan jam sialnya datang, jadi sebelum itu terjadi dia berlalu dari sana. Berlalu begitu saja, tanpa sadar ada seseorang yang dari tadi memperhatikan semuanya. Senyum, tatapan dan wajah teduhnya.Seseorang itu tersenyum, ikut berlalu dari sana. Berjalan di lorong gelap menujuk asramanya masih dengan pikiran menganai Aphrodite membuatnya tersenyum.
*****
Aphrodite masuk ke dalam asrama Gryffindor, mengabaikan Harry, Hermione dan Ron yang terlonjak kaget dengan kedatanganya yang menurut mereka terlalu tiba-tiba. Mereka menatap punggung gadis itu yang sudah menaiki tanga menuju kamar."Demi Jenggot merlin, kenapa dia selalu membuat kita terkejut?!." Ron mengusap-usap dadanya, jantungnya berdetak dengan cepat efek terkejut.
"Entah" Jawab Harry tidak peduli.
*****
Publikasih : Selesa, 09 Mei 2023
KAMU SEDANG MEMBACA
APHRODITE AND HOGWARTS || Full Of Mystery
De TodoREVISINYAA NANTI!! JADI KALO KETEMU TYPO ANGGAP SAJA UJIAN, LOVE. Berkisah tentang seorang gadis pendiam berwatak kasar yang gemar mengahabiskan waktunya sendiri bersama setumpuk buku. UNTUK MANUSIA TITISAN ALIEN YANG HOBBY JIPLAK, JAUH-JAUH LO OR...