Matahari tengah hari

60 16 0
                                    

Senja sore itu, angin berhembus dengan sendu. Seorang perempuan menatap hamparan rumput hijau yang ikut bergoyang ditiup angin. Ayunan dibawah pohon itupun ikut bergerak ditiup angin. Namanya Sita

"kenapa duduk disini sendirian, sayang?" sebuah suara menyapa pendengaran Sita. Dia itu menoleh dan tersenyum mendapati kekasihnya duduk disebelahnya dengan secangkir teh panas, ikut mengamati pemandangan didepan mereka.

"ini tempat yang bagus kan? Kamu suka disini? Apa aku harus membeli rumah dan ladang ini untuk kekasihku ini?" tanya Rama sembari melempar senyum manis pada wanita disebelahnya.

"nanti setelah kita lulus kuliah, ayo menikah dan tinggal disini. Kita besarkan dan rawat anak anak kita disini, kamu akan jadi ibu rumah tangga yang mengajari anak anak kita berjalan, membaca dan bermain. Aku akan bekerja untuk mencukupi kebutuhan kalian dan semua yang kalian inginkan" Sita tersenyum sembari mengusap pipi sang wanita yang memerah.

"heleh, ingat tugasmu menjaga negara kan?" sahut Sita sembari tertawa kecil, ia menatap Rama yang masih dengan senyumnya.

"ya tidak apa apa, selagi ada kamu. Kalau ada kamu, rasanya semua badai bisa aku lewati dengan mudah" ucap Rama sambil membusungkan dadanya.

"yakin sekali aku mau menikah sama kamu?" sahut Sita pada Rama. Ucapan Sita tidak langsung melunturkan senyum bangga di wajah kekasihnya itu.

"aku yakin 1000% kamu pasti mau nikah sama aku. Kamu kan cinta berat sama aku, iya kan? Iya kan?" ucap Rama dengan sedikit menggoda kekasihnya itu.

Sita tertawa melihat tingkah Rama yang sangat hiperbola, dilubuk hatinya yang paling dalam dia mengiyakan ucapan Rama. Pria itu membuatnya merasakan jatuh cinta berkali kali lipat terasa indah, pembawaan Rama yang santai dan humoris menjadi salah satu daya tarik dari pria itu. Sita sangat sangat menyayangi kekasihnya.

Hari semakin senja, matahari kembali keperaduannya, selimut malam kini menghiasi langit bersamaan dengan munculnya bintang bintang dan bulan yang menggantikan posisi matahari. Sita menatap langit yang diselimuti hamparan bintang, Rama mengajaknya pulang dengan menaiki sepeda motor, sesekali Rama mengajak Sita berbicara dan ditanggapi dengan candaan renyah dari keduanya.

***

Kehidupan yang dijalani setiap orang didunia ini berbeda beda, setiap kehidupan dan setiap makhluk hidup memiliki rahasianya masing masing. Sebuah takdir yang tidak akan mampu ditelaah oleh manusia tidak juga oleh kartu kartu ramalan. Seseorang tidak akan pernah tau siapa yang akan ia temui dimenit berikutnya, tidak juga akan tau apa yang akan terjadi di detik berikutnya, siapa yang akan disampingnya, siapa yang akan segera pergi darinya.

Kehidupan ini seperti berdiri dibalik tirai hitam dan terus berjalan maju dibalik tirai hitam itu juga. Manusia hanya mampu terus berjalan kedepan dan terus berjalan kedepan. Takdir tidak dapat ditelaah secara gambling bagaimana ia akan berakhir.

Siang itu, matahari bersinar cukup terik seperti hari hari sebelumnya, kau muncul dihadapanku membawa kamera kesayanganmu. Kau melempar senyum lebarmu setelah berhasil membuatku terkejut. Aku tidak bisa marah padamu, ketika aku melihat senyum diwajahmu dan lesung pipi yang muncul memperlengkap senyum indahmu itu membuatku tidak mampu memarahimu.

"kamu itu spesialis mengagetkan orang ya? Gimana kalau jantungku lemah? Mau tanggung jawab kalau aku kena serangan jantung?" tanyaku setelah berhasil mengatasi jantungku yang terasa lepas dari tempatnya.

" kenapa kamu enggak pernah marah sih?" tanyamu balik.

"kok malah bertanya balik sih? Jangan jawab pertanyaan dengan pertanyaan dong" ucapku seraya berdiri dari tempat duduk.

"ya sudah deh, aku minta maaf kalau begitu. Aku traktir baksonya mang ujang mau?" ajakmu sambal berusaha menyamakan langkah denganku.

Aku menoleh padamu dan memasang pose berfikir cukup lama. Sengaja untuk mengerjaimu, tapi yang aku temukan malah wajah penuh harapmu yang menunggu jawabanku. Dengan menghela nafas pelan dan tersenyum aku mengiyakan ajakanmu.

Matahari Tengah HariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang