kita yang terlalu berlebihan

30 27 35
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Ternyata melelahkan juga memaklumi hal yang sama berkali-kali tanpa adanya niat ingin mengubah.

Dan bodohnya aku entah mengapa sampai detik ini tak mengerti bagaimana bisa aku bertahan dengan berbagai tumpukan-tumpukan sesak yang menghujam sampai ke hulu hati.

Bukan berniat ingin menyalahkan sampai menghakimi dirimu, hanya saja ekspektasi ku yang terlalu berlebihan.

Ingin rasanya berteriak sembari mengumpat sumpah serapah sebab terlalu muak dengan pola cinta yang tak mengenakan jiwa, sebab aku terlalu lelah untuk kembali memohon sebuah pengertian.

Bukan ingin menunjukan diri sebagai seorang yang terlihat hina hanya saja seorang manusia biasa pastinya punya batas rasa, namun kau berbeda sekarang mempunyai rasa esoknya malah kehilangan arah.

Sebab terkadang begitu menyakitkan ketika menyadari bahwa diri ini tak begitu berarti dalam hidupmu, karena hal yang paling menyakitkan selain tidak dicintai adalah ketika kita selalu berada di sisinya namun ia tak pernah sekalipun menyadari akan kehadiran kita.

Kata orang cinta adalah timbal balik, kau mencintainya ia pun mencintaimu. Kau menjadikannya sebagai sumber candu mu begitupun sebaliknya. Bukan hanya memberi namun kau malah mendapat perih.

Kisah kita memang sedikit berbeda dengan kisah cinta pada umumnya, tak pernah berjalan bersebelahan dan bahkan untuk sekedar bergandengan tangan.

Salahku yang terlalu bodoh yang begitu tenggelam pada sosok seperti dirimu yang membuatku sungguh kehilangan kesadaran sampai menaruh harapan besar sehingga menjadi seseorang yang begitu buta dengan mengatasnamakan cinta adalah segalanya, atau mungkinkah hanya aku saja yang jatuh cinta?

Banyak yang memberi saran agar aku tak lagi mengejar mu disaat kamu mulai mengabaikan ku, bahkan disaat pesan terakhirku kau abaikan yang mana tanpa ku sadari kau sedang mengajarkanku untuk terbiasa tanpamu. Tanpa kabar, tanpa mengirim pesan apakah kita sama-sama saling menunggu atau sama-sama membiarkan satu sama lain pergi dan berlalu?

Bahkan sampai detik ini pun aku belum mengerti apakah aku tengah dipermainkan atau dicintai, sebab kehilanganku pun tak pernah kau cari, apakah cintamu benar tulus atau sebuah rasa yang tak berakhir mulus.

Memang aku menyadari hubungan yang terjalin karena keterpaksaan tak akan berakhir bersama, namun kupikir kisah kita berbeda dimana akan berakhir dengan tali keterikatan.

Dan pada akhirnya aku memahami bahwa setiap manusia akan berakhir dengan sendirian dan apapun kisahnya ikhlas akan selalu menjadi akhir dari ceritanya.

Namun untuk semua rasa yang luar biasa pernah engkau berikan ku ucapkan terimakasih, setidaknya diriku pernah menemukan dan mencintai seseorang dengan cara begitu sabar, dan untuk sisa rasa yang tersisa selepas ini aku akan mencintaimu habis-habisan sampai rasa ini benar-benar hilang.

Dan untuk akhir yang tak menyenangkan ini dapat kuambil kesimpulan bahwa dengan mencintai hari ini belum tentu akan mencintai lagi hari esoknya.

Lalu untuk potongan-potongan hati yang kemarin sempat berhamburan karena caramu yang meyakinkan cinta padaku sampai aku jatuh- sejatuh jatuhnya pada caramu menaklukkan cinta kini perlahan mulai ku bersihkan.

Meski realita itu kembali datang menamparku dengan fakta kau tak lagi akan bersama denganku, sedikit rasa hampir gila karena kehilanganmu dengan berjuta trauma yang bisa muncul kapanpun menusuk hati.

Sebab terpaksa menebang sesuatu yang terlanjur tumbuh bukanlah perkara yang mudah, akan tetapi menjalin hubungan tanpa kata cinta didalamnya pun sesuatu yang tak masuk akal.

Kata Diantara Kisah Yang Telah UsaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang