6. 𝐔 𝐍 𝐂 𝐋 𝐄:Tersiksa

17.1K 758 36
                                    

𝐔 𝐍 𝐂 𝐋 𝐄

Update part 6

_____________

Typo tandai
.
.
Selamat membaca

________________

"Melepaskan mu?. Sial, bahkan aku belum pernah memiliki mu. "

.
.

Setelah pertemuan singkat dengan Daniel, Gisel lebih memilih berada di kamar Hotel nya seharian penuh, menghabiskan waktu seharian untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan. Namun, meski Gisel sedang fokus pada pekerjaan, tetapi ada saat dimana setiap detik ia memikirkan Daniel. Itu menyiksa, tetapi tak masalah karena Gisel akan berusaha sebaik mungkin untuk tidak memikirkan pria itu.

Entah apa yang mengubah Gisel, rasa yang tidak seharusnya hadir di hati Gisel dan Gisel membenci perasaan itu, Gisel harus segera menepisnya dan melanjutkan kehidupan seperti biasanya. Meskipun tidak semudah itu.

Gisel membuang napas, ia meraih ponsel berlogo buah apel di dekatnya, ada satu pesan dan lima panggilan dari Dylan.

[Gisel, kamu kapan pulang?. Aku mau pinjam uang, kemarin aku kena PHK, aku butuh uang dan pekerjaan, mungkin kamu bisa bantu aku🥺🥺🙏🏻💐]

Gisel menarik satu alisnya, ia bersyukur, benar-benar bersyukur karena batal menjadikan Dylan suaminya. Sungguh Gisel benar-benar bahagia atas hadiah yang Tuhan berikan padanya, pantas saja Gisel secepat ini bisa melupakan sosok Dylan yang menang hanyalah beban untuk hidupnya.

"Syukurlah" Gisel tersenyum tipis, terlebih saat ia ingat bahwa Lydia sudah keluar dari pekerjaannya bersamaan dengan Dylan yang dipecat. Kabar yang membahagiakan untuk Gisel, Gisel harap pasangan suami istri itu tidak diberi ketabahan dan kesabaran dalam menghadapi masalah ini.

Gisel melihat Ariana yang juga sibuk dengan laptop nya sama halnya dengan Gisel, tetapi kali ini Gisel ingin melepaskan semuanya. Ia bosan seharian bekerja dengan bayang-bayang Daniel di otaknya.

"Ri, malam ini gue mau pergi, ikut?" Tawar Gisel.

"Gue masih ada kerjaan, gimana?"

"Ya udah, gue sendirian perginya" Anggukan dari Ariana meyakinkan Gisel jika ia akan pergi sendiri, ia juga butuh waktu untuk menyendiri dari semua pekerjaannya yang membosankan.

"Hati-hati, " Ujar Ariana tanpa memperhatikan pergerakan Gisel. Tak ada yang bisa Ariana lakukan selain pasrah dengan tingkah Gisel, siang tadi Gisel kembali ke kamarnya dengan mata berair, entah kenapa, sepertinya Gisel sedang tidak baik-baik saja.

____________________

Gisel kembali sendirian, ia menghibur diri dengan memasuki sebuah tempat hiburan malam. Gisel akan menghilangkan kesadarannya agar beban di kepalanya menghilang, banyak hal yang sedang Gisel pikirkan dan semuanya sangat menyiksa perempuan cantik ini.

Gisel mematikan ponselnya, ia tak ingin ada seseorang mengganggu waktunya. Malam ini hanya ada dirinya dan ketenangannya.

Tak apa jika uang Gisel habis untuk saat-saat seperti ini, yang terpenting bagi Gisel adalah ketenangan.

Sial! Hanya karena satu pria, Gisel menjadi seperti ini. Fuck! Gisel menyesali keakraban dengan Daniel beberapa hari lalu dan Gisel menyesal telah mengizinkan Ayahnya menggunakan Daniel. Gisel tak pernah berpikir jika semua yang awalnya terlihat indah, justru berakhir seperti saat ini.

𝐔 𝐍 𝐂 𝐋 𝐄Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang