Suasana kelas pagi ini lebih hening dari biasanya. Itu di karenakan keberadaan seseorang di depan mereka semua, Proffesor Moody yang berdiri tegap dengan tongkat.
Matanya terfokus pada kertas absen yang berada di meja, lalu kembali menatap sekeliling, mengikuti nama-nama yang tertulis di kertas, sementara mata gaibnya berputar menatap tajam setiap murid yang menjawab.
"Aku sudah menerima surat dari Proffesor Lupin tentang kelas ini. Tampaknya kalian sudah punya dasar menyeluruh menghadapi makhluk-makhluk hitam, kalian sudah mempelajari Boggart, Red cap, Hinkypunk, Gryndylow, Kappa, dan manusia serigala. Betul?."
Anak-anak berguman meng'iya'kan.
"Tetapi kalian sangat ketinggalan dalam penanganan kutukan." Kata Moody "Jadi aku ada disini untuk membuka wawasan Kalian tentang apa yang bisah dilakukan Penyihir yang satu dengan Penyihir lainya. Aku punya waktu satu tahun untuk mengajari kalian bagaimana menghadapi ilmu hitam."
Dia tertawa parau, lalu memandang para murid yang memasang berbagi macam ekspresi.
"Jadi--------langsung pada masalah. Kutukan ada macam-macam bentuk dan kekuatan. Menurut kementrian sihir, aku hanya di minta mengajarkan kalian kontrak kutukan nya saja, aku tak boleh menunjukan kepada kalian seperti apa kutukan illegal itu sebelum kalian kelas enam. Kalian di anggap belum cukup umur untuk menghadapinya. Tetapi Proffesor Dumbledore memberi nilai lebih tinggi ketahanan saraf kalian. Dia menduga kalian akan sanggup, dan menurut ku, lebih cepat kalian tahu apa yang kalian hadapi------"
Dari kursih belakang, Aphrodite menatap serius professor Moody. Feeling nya mengatakan ada sesuatu dengan Moody. Aneh, seperti penampilannya.
Aphrodite mengangkat sebelah alisnya saat Proffesor itu menegur seorang murid bernama Levender Brown karena ribut di kelasnya.
Moody kembali membahas tentang kutukan-kutukan itu. Dan mulai memberi pertanyaan.
"Jadi------apakah ada di antara kalian yang mengetahui kutukan apa yang dikenal hukuman paling berat berdasarkan undang-undang?."
Bahkan sebelum murid lainya mengangkat tangan mereka, Aphrodite sudah lebih dulu mengangkat tangannya.
Proffesor Moody menatap intes Aphrodite , dia menujuk Aphrodite, meskipun mata gaibnya masih terpandang pada Levender.
"Ada tiga kutukan----" Aphrodite mengacungkan jari telunjuknya, "Yang pertama Avada Kedavra, kedua Crucio atau Crusiatus, dan yang terakhir Imperio."
Moody menepuk tangan nya, seakan bangga. "Bagus----bagus Ms. Aphrodite ." Katanya semangat, " Seperti yang di katakan Ms. Aphrodite, itulah ketiga kutukan yang paling berat berdasarkan undang-undang. 30 Poin untuk Gryffindor."
Aphrodite mendengar bisikan kesal dari beberapa murid yang ingin menjawab.
Moody mulai mejelaskan tentang ketiga kutukan. Dia mengambil sebuah laba-laba kecil yang malang, yang akan dia siksa berkedok menyebut laba-laba sebagai contoh. Aphrodite menatap dingin pada laba-laba itu, Moody memainkan laba-laba dengan tongkat dan menganyukan keatas kebawa seperti yoyo. Dia mendengar seisi kelas tertawa.
"Kalian kira ini lucu?!." Proffesor Moody menggeram. "Kalian mau, kalau ku lakukan pada kalian?." Tawa langsung terhenti.
Ron bergidik.
"Bertahun-tahun yang lalu, ada banyak Penyihir yang di kontrol dengan kutukan Imperius." Kata Moody dan Harry paham dia membicarakan saat-saat Voldemort berkuasa.
"Kementrian kerepotan sekali, berusaha memilih siapa-siapa yang dipaksa berbuat dan siapa yang berbuat atas kemauan sendiri."
Proffesor Moody menatap sekitar, "Berikutnya kutukan Crusiatus." Moody menatap tajam Neville, kali ini dengan kedua mata tajamnya, "Nama mu Logbottom?" Tanya nya, mata Moody menatap kebawah mengecek daftar hadir.
KAMU SEDANG MEMBACA
APHRODITE AND HOGWARTS || Full Of Mystery
DiversosREVISINYAA NANTI!! JADI KALO KETEMU TYPO ANGGAP SAJA UJIAN, LOVE. Berkisah tentang seorang gadis pendiam berwatak kasar yang gemar mengahabiskan waktunya sendiri bersama setumpuk buku. UNTUK MANUSIA TITISAN ALIEN YANG HOBBY JIPLAK, JAUH-JAUH LO OR...