🌾Siapa dia? (1)🌾

4 2 0
                                    

"Al!.." panggil seorang dari belakang Alona.

"Al, nih.." ucap teman Alona yang bernama Michelle, ia memberikan sebuah komik bergenre fantasi dengan judul Nano Mashin.

"Ini..apa?" sahut Alona dengan terkejutnya.

"Ah, nggak tau. ini dari cowok kacamata, katanya kalau lo nerima ini lo bakal tau siapa yang ngasih"

"hah?"

"mm.. i don't know?" sahut Michelle menaikkan kedua bahunya.

"Oh, yaudah makasih sel. Aku masuk ke ruangan dulu ya ada kelas"

"uhm, okeeyy gue tunggu di cafe depan ya? ntar kalo lo selesai kabari gue" sahut Michelle yang barusaja selesai pembelajaran.

"Okeyy"

cklekk..

Alona masuk kedalam ruangan kelas untuk mengikuti kelas hari ini, terlihat ruangan kelas yang sudah sedikit penuh dengan mahasiswa,

________________

"Dani!! cini!!" panggil Alona kecil.

"Dani jeyekk!!"

"Dani Gendutt!!"

ejek teman-teman lain yang mengatai Dani 'teman kecil Alona', Dani berwajah bulat, hitam, juga gendut itu sering kali dihina oleh teman temannya ketika SEKOLAH DASAR.

"Danii! Gausah dengeyin meyekaa!!" teriak Alona yang berlari kearah Dani yang sedang di kerubungi anak anak yang sedang membully nya

"Awas kayian! aku biyangin mamah!!!" seru Alona menarik tangan Dani dari mereka.

Alona membawa Dani berlari menghindari anak-anak pembully itu, mereka berhenti di tengah bangunan tembok yang mengapit.

"Dani, kamu nggak papa kan? Kamu jangan dengeyin meyeka!! meyeka itu penjahat" ujar Alona yang menatap mata Dani sedih.

"Nggak, aku nggak papa Ayona... Aku udah biasa kok diginiin" sahut Dani yang dewasa.

Alona terlihat sedih mendengar respon Dani, meski anak sekecil Alona namun dia paham dengan perasaan Dani kala itu.

"Ayona, ayona!! Ayo pelgi dayi sini.. kita makan di yumah ku yukk!! Bunda pasti udah nungguin kita" seru Dani membuat Alona terkejut dan mengangguk.

_______________

"Al?" panggil teman sebangku Alona.

"uhhmm..?"

"Sepanjang kelas berlangsung lo tidur, kenapa? lo sakit?" tanya nya.

"Hah? enggak kok Sif" sahut Alona kepada Sifa, teman jurusannya.

"Jadi, aku mimpi itu lagi? kenapa ya.. padahal sudah lama nggak mimpi tentang Dani lagi" -batin Alona terheran.

"Yaudah yuk pulang?" ajak Sifa yang diangguki Alona.

Didepan pintu.

"Uhm, Sif kamu duluan aja aku ada janji sama Michelle"

"Oh, gitu.. yaudah gue duluan ya? bye!! sampai ketemu minggu depan!" salam Sifa, di sahut dengan senyuman di bibir Alona.

Terlihat Alona yang sedang mengetik di layar ponselnya, ia hendak mengirimkan pesan kepada Michelle.

Michelle🐭

[Aku udah selesai sel, aku kesana skrg ya]

tingg

[Sini aja al, gue lagi sama yg lain
gpp kan? lo kesini aj]

Alona menyusuri tangga, tanpa sengaja dia melihat sosok pria yang sedang membantu pekerja kebersihan, pria itu tertawa ikhlas menolong ibu-ibu yang sedang membawa sampah di dalam plastik, Alona tersenyum melihat kebaikan pria tersebut.

"Al!" seru Michelle mengangkat tangannya.

Alona mendekat, dia di sambut hangat oleh teman-teman Michelle.

"Hai, Alona!!" sapa teman cowok Michelle.

"hai semua.." balas Alona kepada teman-teman Michelle.

"Duduk, Al.." pinta seorang lelaki menarik kursi nya untuk Alona.

"thanks.." sahut Alona.

Michelle sedang mengobrol dengan teman teman jurusannya, ada juga teman SMA nya.

7 Orang berkumpul menjadi satu, 3 teman cewek dan 4 teman cowok. Michelle memang terkenal friendly, dia mudah berteman dengan siapa saja. Bahkan kalau dihitung, teman cowok Michelle lebih banyak daripada teman cewek.

Berbeda dengan Alona, dia adalah gadis yang suka menyendiri setelah sahabat kecilnya pergi, dia sulit untuk bergaul kembali. Meski begitu Alona tidak perlu mengkhawatirkan hal sepele seperti ini, dia adalah gadis dimana pun dia berada pasti membuat orang lain senang.

Parasnya yang cantik, berkulit sawo matang juga memiliki tinggi 158 cm yang ideal dengan tubuhnya, membuat iri gadis seumurannya. Michelle yang tinggi nya lebih rendah (155) dari Alona saja selalu insecure, padahal Michelle adalah gadis yang imut dan seksi.

Michelle ini gadis putih keturunan bule yang memiliki wajah mungil, bibir tipis dan rambut sedikit bergelombang. Sebut saja mereka kopi susu, di pandang enak, rasanya manis dan juga menyegarkan mata.

"Eh! jangan deketin Alona! dia itu punya gue!" teriak Michelle yang duduk di depan Alona, pasalnya Alona sedang di goda oleh teman-teman cowoknya.

"Hahaha kok lo mau sama Michelle si" tawa temannya kepada Alona.

Mereka berbincang hingga malam pun tiba, menunjukkan pukul 20.00 WIB. Alona dan Michelle pamit untuk pulang, sayangnya mereka berpisah di tengah jalan. Alona yang kini tinggal bersama kedua orangtuanya, sedangkan Michelle yang tinggal di asrama dekat universitas.

cklek

"Siapa?" seru suara perempuan dari dalam rumah.

"Alona mah" sahut Alona melepas alas kakinya.

"Mandi, makan setelah itu keruangan Mamah ya Al"

"hmmm..!" seru Alona.

Ibu Alona, yang merupakan dosen di universitas Alona selalu menekan Alona untuk menjadi sesuai impiannya, Alona adalah anak satu-satunya yang ia miliki, wajar saja dia selalu turun tangan untuk masa depan Alona.

cklekk

brakk

Alona meletakkan Tote bag nya keatas kasur, tanpa sengaja komik yang tadi siang diberikan oleh Michelle keluar dari tote bag nya, Alona yang tidak sengaja melihat, dia membuang nafasnya seakan kembali penasaran siapa yang memberikan komik tersebut.

Alona duduk di pinggir kasur, mengambil komik itu dari tote bag nya. Menatap komik itu dengan mata yang penuh penasaran.

"Siapa.. siapa dia?" batin Alona.

S I A P A D I A?

inst:
@rissylia_

Expect YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang