Prolog

314 25 0
                                    

Haloo ketemu Mimin lagi..nih yuk di follow dulu akun. Author♥♥
.

.

.

inori manaya, Seorang gadis yang berprofesi sebagai CEO dan mempunyai Cabang restoran, Umurnya saat ini menginjak 25 tahun dan tentunya masih lajang ,ia begitu sangat menyukai anak kecil .

Inori manaya adalah gadis cantik yang berprestasi namun tidak pernah mempunyai kasih sayang keluarga nya, dan hidup bersama kakek dan nenek yg amat peduli pada dirinya.

Dan terpampang lah jelas gadis itu tengah Menatap dokumen diatas meja kerjanya.

Ia memijat pangkal hidungnya sejenak, sebelum meminum kopi yang sudah tersedu didepannya.

“Aish, kenapa dokumen sialan ini terus menumpuk. astaga” gadis itu dengan raut masam mengerjakan dokumen dengan murung

Tok tok

“Masuk” ucap Inori masih berkutat dengan dokumenya tanpa melihat siapa pengetuk pintu tersebut.

“Ini saya nyonya,”ucap wanita berumur 28 tahun membungkuk

“Bangunlah shoya,.Ada apa?”Tanya inori dengan melihat wajah sang asisten.

Shoya minita adalah wanita yang mengajukan sebagai asisten nya, dia amat baik terhadap inori sangat menyayangi bagaikan adik sendiri. shoya sendiri sudah menikah namun bercerai Karna suami yang berselingkuh dibelakang nya, dan ia kini ingin melajang serta bekerja sebagai asisten pribadi inori.
dan, tentu diterima lapang dada oleh inori yang sangat membutuhkan bantuan pekerja, yang tentunya harus ia percaya.

“Nyonya, ada hadiah dari seseorang.”shoya dengan cepat memberikan bungkusan itu kepada inori.

“Dari siapa?”tanya inori melihat bungkusan yang berada di genggaman shoya.

“Mohon maaf, Saya tidak tahu akan hal itu. nyonya.”ujar shoya membungkuk, dengan meletakan bungkusan tersebut pada meja kerja sang majikan.

“Terimakasih shoya, bangunlah jangan terlalu sering membungkuk aku tidak suka itu.”ancam inori dan membuka bungkusan tersebut.

“sama sama itu juga kewajiban saya sebagai, asisten anda.”shoya segera menaikkan kaca mata min, yang bertengger di hidung mancung miliknya.

“Haih, duduklah jangan terlalu kaku padaku shoya, aku masih muda dan kau juga boleh memanggilku dengan sebutan nama.”Inori meminum kopi sembari menatap shoya yang membereskan tumpukan dokumen yang ia berikan.

“Baiklah jika itu yang anda mau, inori.”dengan cekatan dan patuh shoya menjawab.

“Nah begitu, kan. enak didengarnya.”balas inori mengangguk puas.

"eh–ini, hadiah dari si embol astaga!" Jerit Inori melihat sampul buku novel yang berada di depan mejanya.

Si embol adalah kata khusus untuk sang sepupu. namanya Arita, dia masih memasuki jenjang sekolah SMA. jangan lupa bukan, bahwa inori adalah maniak anak-anak.

yah, walaupun Arita adalah  gadis remaja. tapi, itu tidak membuat inori berpaling. Karna sang sepupu begitu imut dan menggemaskan baginya.

“Inori, kamu begitu tidak elegan untuk seorang CEO.”Sarkas shoya kembali membereskan dokumen menumpuk yang begitu banyak.

(HIATUS) Secret The Vilains LadyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang