selir medis penguasa langit (By Juni) (BOOK1)

selir medis penguasa langit

Bab 103

Selir Faye mencibir, "Lihatlah penampilanmu sekarang. Bukannya dulu kau enggan menikahinya, tetapi sekarang kau bahkan membelanya. Baru setahun, kau sudah memiliki perasaan untuknya? Jangan lupa, bagaimana dia bekerja sama dengan Jing Hou untuk menjebakmu dan Jing Hou benar-benar tidak berguna. Kau harus mendapatkan dukungan dari Keluarga Chu agar bisa memulihkan kedudukanmu."

Raja Deon Chu sudah tidak sabar, "Ibu Selir, bisakah kita membicarakan ini nanti? Aku benar-benar tidak berminat memikirkan hal ini sekarang."

Selir Faye menghela nafas, "Semua ini aku lakukan demi kebaikanmu sendiri. Jika kau tidak merebut posisi ini, orang lain juga tidak akan melepaskanmu. Kenapa tidak mencoba memperjuangkannya? Jika bukan karena campur tangan Keluarga Chu, Ibumu sudah menjadi Permaisuri dan kau adalah putra mahkota, apakah masih perlu memperjuangkan posisi ini seperti sekarang?"

Raja Deon Chu menutup matanya, merebutnya? Dari awal, dia tidak pernah berpikir ingin merebutnya.

Ayah masih muda, meskipun dia menjadi putra mahkota, berapa lama dia bisa mempertahankan posisi putra mahkota? Sejak hari pertama maju ke medan perang, dia hanya berniat menjaga perbatasan untuk Dinasti Tang Utara.

Tapi semua orang mengira, kerja kerasnya adalah demi mendapatkan posisi putra mahkota.

Melihat dia melamun dan kehilangan semangat juangnya, Selir Faye kehilangan kesabaran, "Lihat dirimu sekarang? Jika kau tetap putus asa seperti ini, cepat atau lambat Ayahmu juga akan mengambil kembali gelar pangeranmu. Apakah kau tidak bisa berjuang demi Ibumu?"

Raja Deon Chu tiba-tiba membuka matanya, "Berjuang? Apakah Ibu Selir ingin aku merebut posisi putra mahkota?"

"Kenapa bicara begitu kencang? Takut orang lain tidak bisa mendengarmu?" Selir Faye berdiri dan menatapnya dengan dingin. "Posisi putra mahkota sejak awal adalah milikmu, tetapi kau bahkan harus memperjuangkannya. Ini sangat tidak adil bagimu dan aku. Apakah kau tahu berapa besar usaha yang telah dikerahkan oleh keluargaku? Bagaimana kau bisa mengecewakan mereka?"

Raja Deon Chu tertawa, "Berapa banyak usaha mereka? Berapa banyak yang mereka ambil dariku? Aku tidak pernah meminta mereka mengorbankan apapun. Mereka adalah pejabat yang melayani Ayah, seharusnya setia pada Ayah. Untuk memikirkan hal-hal seperti ini?"

"Kau benar-benar tidak masuk akal!" Selir Faye gemetar karena marah, "Sepertinya kedatanganku kali ini sia-sia. Kau begitu keras kepala dan tidak bisa menerima pendapat orang lain, kelak pasti akan menderita."

Bima Tang mendengar dari samping dan segera menengahi, "Selir Faye, Raja masih terluka parah sekarang, benar-benar tidak pantas membicarakan ini, sebaiknya menunggu Raja pulih dulu."

"Tidak ada yang perlu dibicarakan lagi. Harus menikahi selir ini, mumpung Ayahmu sudah setuju. Jika kau tidak mau menikah karena Sera, maka aku akan membunuhnya terlebih dulu."

Raja Deon Chu benar-benar tidak ingin berdebat dengannya lagi dan berkata dengan acuh tak acuh, "Bunuh saja, jika Ibu Selir senang."

Selir Faye mentalnya dengan dingin, "Ingat perkataanmu, jangan salahkan Ibu Selir, jika bertindak suatu hari."

Bima Tang tersenyum dan berkata, "Selir Faye, tolong jangan marah. Luka Raja masih sakit, dia benar-benar tidak bisa berkonsentrasi dengan hal lainnya. Silakan makan kue dulu. Dayang Nadiin sudah menyiapkan berbagai makanan kesukaan Anda."

Selir Faye sangat marah dan berkata dengan ketus, "Tidak perlu, aku datang menjenguk anakku juga harus menanggung amarah, makan apa lagi? Rawatlah dia baik-baik, aku pergi dulu."

Selir Faye melirik wajah Raja Deon Chu yang tidak ada ekspresi, dia merasa sangat kecewa, berbalik dan pergi.

Bima Tang buru-buru mengantarnya keluar dan Dayang Nadiin datang mengantarkan kue, "Selir Faye, hamba menyiapkan..."

Selir Faye bahkan tidak meliriknya, langsung mengulurkan tangannya, kue jatuh ke lantai, Dayang Nadiin berlutut ketakutan, "Hamba bersalah!"

Selir Faye langsung melangkah pergi.