1💢

13 7 1
                                    

DORR!!
"Anj"
          "Raga!!"

Pria yang di panggil raga meringis kesakitan, saat anggota Genk musuhnya menembak tepat pada kakinya yang sebelah kanan.

"Lo nggak papa ga?"tanya salah satu teman nya, yang langsung berlari menghampiri pria yang sedang kesakitan sembari memegangi kakinya yang sudah di penuhi oleh darah.

Raga memberi isyarat pada teman nya dengan mengangkat satu tangan, bertanda bahwa ia tidak kenapa Napa.

"Lo yakin ga?"tanya teman nya lagi,yang masih tidak percaya dengan isyarat pria itu.

"Jangan urusin gw,bantu mereka,anak anak demit licik"tegasnya dengan menahan rasa sakit yang menjalar di kakinya.

Gilang,teman raga akhirnya mengangguk,dan menuruti perintah leadernya,dengan membantu Genk nya yang masih tauran dengan geng sebelah,yang biasa di sebut dengan Genk demit.

Raga berusaha bangun, dan untuk membantu mereka,ia tidak mungkin jika hanya diam saja melihat teman teman nya yang sedang tauran bersama Genk sebelah.apalagi Genk sebelah yang sudah bermain licik terhadapnya.

"Tuhan bantu saya"

Dengan jalan yang pincang,ia berusaha menghampiri mereka yang sedang bertauran,untuk ikut membantunya kembali, dengan menahan rasa sakit.

Waktu terus berjalan, hingga akhirnya, mereka selesai dalam bertauran,dan yang memenangkannya adalah Genk leoric,yang di ketuai oleh seorang pria tegas yang bernama ragavan adebaran .

🌿

Raga,dia sedang duduk di sofa, sembari memakan cemilan yang berada di atas meja, pandangan nya sedari tadi hanya fokus kepada telivisi, yang menampilkan dua kembar botak.

"YA AMPUN BANG RAGA!!"pekik seorang gadis cantik yang menggunakan seragam putih abu-abu, tengah menuruni anak tangga.

Pria yang duduk di sofa itu hanya memutar bola matanya malas,saat mendengar suara adiknya itu yang bernama Laura Angelica adebaran.

"Lo nggak sekolah bang?"tanya Laura kepada abangnya yang masih duduk di sofa.

"Nggak,males!"

"BIAR APA LO GITU HA?!!"teriak Laura sembari menarik telinga abangnya,yang sangat menyebalkan itu.

"Auw, sakit bego!"umpat raga,yang tidak menyadari, jika di hadapannya saat ini orang yang mempunyai mulut lemes,dan suka mengadu kepada ayah dan bundanya.

Bukanya gadis itu merasa iba dan melepas tarikanya,namun dia malah menariknya lagi dengan sangat keras.

"Ngomong apa Lo bang?!!"

"Auw,iya iya Ra,gw minta maaf"

"Gw aduin Lo ke bunda sama ayah"ancam Laura.

"Yaudah gw juga bakal aduin Lo,kalo selama ini putri mereka udah memiliki hubungan status"ancam pria itu balik.

Laura yang mendengar ancaman dari abangnya,seketika langsung mengalihkan tanganya dari telinga milik pria tegas itu.

"HISHH LO NI YA BANG!!"

raga,dia hanya tertawa kecil,saat melihat adiknya yang berdecak sebal kepadanya.

"Yaampun ini ada apa sih?"tanya wanita paruh baya, yang baru saja muncul dari dapur.

"Ini Bun,masa Abang nggak mau sekolah"adu laura pada wanita paruh baya itu,yang merupakan bundanya.

Geisha menatap putranya itu,lalu kembali menatap putrinya yang terlihat sangat kesal .

"Biarin Abang kamu dirumah,soalnya kaki dia lagi sakit"ucap Geisha memberitahu kepada Laura,dengan menggunakan nada yang sangat lembut.

Laura,ia langsung menoleh kepada kaki raga yang sedang di perban, dengan balutan berwarna putih, kemudian ia menatap abangnya yang sudah fokus kembali dengan dua kembar botak.

"Bang raga tauran lagi Bun?"tanya Laura pada bundanya,yang hanya di balas angkatan bahu oleh wanita paru baya itu.

Laura menghela nafas panjang,lalu ia hanya menganggukkan kepalanya saja,dan langsung segera berpamitan untuk berangkat ke sekolah.

"Udah gw bilang jangan tauran,masih aja ngeyel"

🌿


Terlihat seorang gadis cantik, tengah berdiri di atas rooftoph sendiri,dengan pandangan yang sangat kosong,ia sedang merasa bingung pada dirinya sendiri.

Gadis cantik itu menghela nafas berat,ia memejamkan matanya.
"Tuhan sebenarnya saya kenapa sih?"

Gadis cantik itu,mulai kembali membuka matanya.

"Kenapa akhir akhir ini,saya mearasa aneh dengan diri saya sendiri,setelah kejadian dua tahun yang lalu"

Satu tetes air matanya,berhasil lolos begitu saja, membasahi kedua pipinya yang sangat mulus.

"Amnesia ceilogen,emang ada penyakit seperti itu?"

Gadis itu tertawa kecil,saat mengingat perkataan dokter Hans,jika dirinya mengalami amnesia ceilogen(lupa dengan orang dala satu hari)

"Penyakit unik"

🌿

Malam readr's bagaimana kabar kalian???

Eh Cok , astaghfirullah maaf,maksud gua eh caci,cantik cogan,gimana sama ceritanya suka nggak???

Jangan lupa vote,comen,and follow akun ini, faham???

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 18, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RaGa(Badboy)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang