Cerita ini mengisahkan tentang seorang remaja lelaki yang ingin merasakan apa itu arti 'BAHAGIA'
Namun semesta seakan tidak memihak padanya. Segala luka dan penderitaan ia rasakan secara bertubi-tubi. Sampai pada suatu hari, lelaki tersebut bertemu...
Ada yang kangen sama TB nggak? Maaf ya baru bisa up sekarang 🙏
Kayak biasa sebelum baca kasih VOTE dan jangan lupa ramaikan kolom KOMENTARnya biar aku nambah semangat untuk terus update 🥰
Sekian :
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🌻 E N J O Y....R E A D I N G 🌻
. . . . . . . . . .
Dengan langkah berat Mew keluar dari kamar. Ia keluar dengan memakai pakaian yang serba rapih dari atas hingga bawah. Terlihat juga wajah Mew begitu masam tidak seperti pagi tadi. Seperti telah terjadi sesuatu padanya.
Gulf yang sedang memakan camilan di ruang TV sontak langsung menolehkan pandangannya pada Mew.
"Phi mau kemana?"tanya Gulf berjalan menghampiri kekasihnya itu.
"Aku mau ke rumah sebentar. Tadi, Ayah telpon dan dia minta aku buat pulang."ucap Mew.
"Yaudah, Phi hati-hati ya di jalannya."
Mew menganggukan kepalanya. Lalu, tangannya beralih mengusap puncak kepala Gulf dengan usapan lembut.
"Iya, sayang. Kamu juga banyakin istirahat ya. Inget! Jangan pernah kemana-mana tanpa aku ngerti?"
"Ngerti Phi."jawab Gulf.
"Tunggu aku pulang. Aku sayang kamu, Kana."bisik Mew hingga membuat kedua pipi Gulf menjadi merah merona karena ucapan terakhir dari kekasihnya itu.
"Kana juga sama Phi."
Kemudian, Mew pun langsung melangkah pergi keluar dari Apartement. Permintaan Ayahnya benar-benar membuat Mew gusar. Ia takut, sang Ayah akan membahas soal perjodohannya dengan Tu. Mew berharap itu tidak akan pernah terjadi.
Karna bagaimana pun Mew hanya menyukai laki-laki dan itu Gulf.
-________TOXIC BOYFRIEND_______-
Hanya membutuhkan waktu sekitar 1 jam, kini Mew sudah sampai di rumahnya . Dengan langkah berat, ia mulai berjalan masuk. Pada saat sudah memasuki rumah, orang yang pertama Mew jumpai adalah Dew. Adik tirinya yang tengah membawa majalah di ruang tengah.
"Ayah mana?"tanya Mew ketus.
"Diruang kerjanya."jawab Dew tak kalah ketus dengan pandangannya masih fokus ke majalah yang ia pegang.
Kemudian, tanpa berucap lagi Mew segera berjalan menuju ruang kerja Ayahnya yang ada di lantai 2.
"Apa Kana udah tahu?"tanya Dew membuat langkah Mew terhenti dan kembali membalikkan badannya ke belakang.