🍁 Happy Reading 🍁
Jangan lupa seperti biasa comen, like and follow me guys..
"Chin.. Chintya.." panggilan Sandy menyadarkan lamunan Chintya tentang kejadian yang ia alami.
"I.. iya pak, maaf ada apa?" Jawab Chintya tidak fokus.
"Are you oke?" Tanya Sandy memastikan. "Saya harus anterin kamu kemana sekarang?" Tanya Sandy.
Jujur aku enggak tau sekarang mau kemana, aku lagi pengen sendirian.. tapi Yoga dirumah mas Dimas, aku harus bagaimana sekarang. Batin Chintya.
"Emm.. pak, turunun saya disini sekarang, saat ini saya nggak mungkin pulang kerumah atau ke apartemen mas Dimas buat jemput yoga anak saya, sepertinya saya butuh waktu untuk sendiri." Jawab Chintya.
"Oke Chintya, bukannya saya mau ngatur kamu, tapi ini udah malam dan pakaian kamu juga mohon maaf sangat terbuka jadi saya nggak mungkin ninggalin kamu sendirian, apalagi dengan keadaan kamu yang kacau seperti ini, saya hanya tidak ingin terjadi sesuatu sama kamu, begini aja kamu saya bawa ke salah satu apartemen saya, apartemen itu jarang saya tempati, memang ada rencana mau dijual tapi belum ada pembelinya, selama itu belum terjual kamu boleh sementara pakai apartemen itu senyamannya kamu, karena salah paham tadi sepertinya melibatkan saya, dan ini sebagai permohonan maaf saya ke kamu, dan saya akan coba jelaskan kejadian kita ke Dimas lagi supaya dia nggak salah paham dengan kita lagi." Terang Sandy.
"Enggak usah pak, enggak usah jelasin mas Dimas apapun, pak Sandy nggak usah ikut campur masalah saya dan mas Dimas. Dan untuk apartemennya saya terima, sampai saya dapat apartemen yang baru, paling lama 3 hari pak."
"Kamu tenang aja, lebih dari 3 hari juga nggak apa-apa."
"Thanks pak."
Sandy pun mengantar Chintya menuju apartemennya, setelah mengantar Chintya Sandy pun kembali pulang ke rumah.
Setelah sampai di apartemen, Chintya langsung menjatuhkan dirinya di atas tempat tidur, fikirannya melayang mengingat kejadian dipesta semalam.
Flashback on
"Ya ampun pak sorry, saya nggak sengaja." Kata Chintya sambil membersihkan noda minuman di kemeja Sandy.
"Sandy..!!" Panggil seseorang yang tidak lain adalah pengantin pria.
"Hei, selamat ya bro.." kata Sandy memberika ucapan selamat.
"Kenapa kemeja Lo bro?"
"Yah biasalah, ketumpahan air, nggak sengaja."
"Ohh.. ya udah Lo naik ke atas, dikamar ada pengering, cepet kok.. dari pada baju Lo kena begitu, acara masih panjang bro." Chintya yang mendengarpun langsung memaksa untuk membersihkan kemeja Sandy yang tidak sengaja terkena tumpahan air minum Chintya.
Sandy yang merasa tidak enak karena sepertinya Chintya merasa bersalah sekali, akhirnya mengiyakan permintaan Chintya untuk membersihkan kemejanya dikamar atas.
Mereka berdua pun berjalan bersama, Dimas yang sudah menyadari kalau Chintya ternyata tiba-tiba menghilang langsung mencarinya. Ia pun melihat Chintya dan memanggilnya, tapi Chintya tidak mendengarnya dan terus berjalan bersama Sandy.
KAMU SEDANG MEMBACA
pregnant My Brother In Law
RomansaChintya Adisty, diam-diam mencintai kakak iparnya Dimas Prayoga Sudrajat sejak Chintya kelas dua SMA, Chintya menyimpan perasaannya tanpa diketahui oleh siapapun termasuk kakaknya sendiri Gisca Tamara. "Aghhhh..." "Oughhhhh.." Lepas bersamaan. 21+ B...