20

53K 5.7K 87
                                    

Bianca, gadis cantik dan manis. Semua orang tau jika Bianca atau akrab di sapa Bia itu adalah gadis berisik yang hanya bisa beteriak dan heboh saat melihat laki-laki tampan, menyukai sesuatu yang cantik dan menggemaskan.

Maka dari itu semenjak Aysel dan Kiel datang keduanya sudah berada di daftar orang-orang yang paling Bia sukai. Biasanya jika ada wanita mana pun yang mendekati kakaknya, Islwyn. Bia adalah orang pertama yang akan menguji nya sebelum Erica dan terakhir Jarvis.

Tapi Aysel, tanpa melakukan apapun sudah berhasil membuat Bia menyukainya, pokoknya Bia sudah terlanjur suka pada pandangan pertama. Katakanlah seperti itu.

Sayangnya ada satu orang yang tak bisa membuat Bia berteriak heboh, laki-laki yang duduk di belakangnya. Namanya Vernon Emilio Lutheran, siswa tampan yang katanya tergabung dalam kelompok atau gang motor dan berpangkat sebagai Jenderal Perang.

Seseorang yang berperan dalam menyusun strategi, selalu bisa membangkitkan semangat dan seorang yang maju di garda depan.

Semua orang mengenalnya, mengaguminya dan menyukainya.

Sayangnya Bia tak menyukainya, dia itu menjengkelkan, menyebalkan, dan sangat jahil.

Tapi, kenapa orang-orang bilang kalau Vernon itu tipe laki-laki dingin yang tak bisa di sentuh layaknya es batu di kutub utara, begitu dingin.

Maka dari itu ketampanan Vernon tak bisa membuat Bia berteriak layaknya orang hutan. Kata Bia masih tampan kakaknya dari pada Vernon, yang memang kenyataannya begitu.

Islwyn itu tipe pria hot yang layak di jadikan ayah gula, lah Vernon? Anak baru kemarin sore yang belagunya selalu minta Bia geplak pakai sepatu, tampangnya sih oke, gayanya bad boy idaman, tapi Bia gak suka!!

Pokoknya Bia gak suka, titik!!

"Apa sih?!!" Sentak Bia saat sebuah tangan mengusak rambutnya kasar.

"Tuuhh kan kusut, ih awas jauh-jauh sana!!" Bia mendorong Vernon untuk menjauh.

"Beliin makanan dong di kantin," Vernon duduk di atas meja Bia.

Bia menatap jengkel Vernon "aku bukan babu, lagian kedua kaki mu masih lengkap, tangan, mata dan juga otak mu itu juga, bisa kan pergi sendiri?!"

Siswa-siswi yang berada di dalam kelas hanya menghela napas, sudah terlalu biasa melihat drama recehan yang selalu terjadi setiap saat, antara Vernon dan Bia. Dengan Vernon yang selalu berusaha menarik perhatian gadis itu.

Sepertinya semua orang tau bahwa Vernon menyukai Bia, hanya saja gadis itu kurang peka.

Bia mengabaikan Vernon dan fokus pada ponselnya, "hallo Kiel!!" Bia melambai senang ke arah ponsel. Bia tengah melakukan panggilan video dengan Kiel menggunakan ponsel Aysel.

"Kiel, aunty kangen~!"

Sementara di seberang sana Kiel terkikik sambil memegang ponsel Mama nya, anak itu sedang berada di toko roti Aysel setelah pulang sekolah.

"Kiel, nanti aunty pulang sekolah langsung ke sana boleh?"

"Boleh! Sini nanti Kiel suruh Mama buatin roti paling enak!"

"Horee!!"

Vernon mengerutkan keningnya dia lantas turun dan berdiri di samping Bia dan menunduk, "siapa dia?"

"Ishh apaan sih! Sana jauh-jauh!" Tangan Bia mendorong wajah Vernon. "Jangan kepo huh!"

Kesal terus di abaikan Vernon dengan cepat mengambil ponsel Bia, "heh!!"

"Vernon kembalikan!" Tangan Bia mencoba meraih ponselnya yang diangkat tinggi-tinggi oleh Vernon, tak kehabisan akal Bia naik ke atas kursi namun Vernon malah pergi.

"Vernon!!!"

Di sisi Kiel anak itu mencebik, "Mama kenapa ini muter-muter? Kiel pusing liatnya," Kiel menyerahkan ponsel itu pada Aysel.

"VERNOOONNN!!!"

Bia berteriak frustasi sambil mengangkat tinggi-tinggi sepatunya dan melemparkan nya begitu saja ke arah Vernon yang tengah berlari.

"Kembalikan!!" Napasnya tersenggal mengejar langkah lebar Vernon, Bia lelah, Bia haus, Bia ingin makan coklat, dan Vernon menyebalkan!!

"Huhhh... aku lelah~!" Bia berhenti badannya tertunduk sambio memegang kedua lututnya, "hiih menyebalkan! Aku benci Vernon!!"

Ingin menangis saja rasanya apalagi melihat kedua kakinya yang kini hanya terbungkus kaos kaki saja, "aku benci Vernon." Gumamnya.

"Jangan terlalu membenci ku."

Tuk!

Bia menatap kesal pada sepasang kaki di depannya, "jangan membenci ku."

Bia menegakkan badannya, "jangan pernah membenci ku Bianca."

Ucapan Vernon terus berulang. "Berisik ih!" Bia memukul mumukul mulut Vernon, "sini! Kembalikan ponsel ku." Dengan tangan terulur ke depan.

Tanpa perdebatan apapun Vernon langsung menyerahkan ponsel Bia, "jangan ganggu aku." Ujar Bia kesal, dia berbalik cepat sayangnya Vernon mencekal tangannya.

"Apa lagi sih?"

Vernon mendekat, "nanti... boleh aku ikut?"

Hm?

"Kemana?"

"Tadi itu loh..."

Bia berdecak sebal, "iya kemana?"

Sekarang malah Vernon yang di buat kesal oleh gadis itu, "lupakan!"

Melihat Vernon yang pergi dengan kesal membuat Bia tertawa, laki-laki itu terlihat sangat lucu saat di goda. "Ah!! Sepatu ku!"

Tbc.

The Way to Protect the Lovable SonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang