728 49 0
                                    

Yedam tidak pergi terlalu jauh dari kelasnya, dia berdiri di koridor dan membuka jendela yang dilihat. Udara segar akan membuat nya tenang setelah emosi dengan Hyunsuk.

Beberapa saat setelahnya ada orang yang datang juga di tempat yang sama Yedam berdiri, orang itu memegang pundak Yedam, belum sempat mengatakan apapun Yedam sudah memplintir tangan orang yang menyentuhnya.
"Aduh aduh sakit woy!!"

"Yoshi? Huft gue kirain siapa!"

"Baru juga datang, lo udah mau matahin tangan gue aja...." Ucap Yoshi sembari memijat-mijat tangannya yang diplintir oleh Yedam.

"Ya lagian, gue kirain siapa...."

"Kenapa si kesel gitu? Habis berantem sama sumpit lagi? Atau tadi waktu istirahat lo kelamaan ngantri terus lo ngga makan makannya kesel? Atau...." Ucapannya terpotong.

"Yoshi!! Diem! Gue lagi emosi, lo ngga usah ikut-ikutan bikin gue emosi juga" Ucapnya sembari menatap tajam Yoshi.

"Ka....." Lagi-lagi ucapnya terpotong sebelum selesai bicara.

"Lo ngomong satu kata lagi, gue jorokin lo dari lantai dua ini buat pelampiasan emosi gue!!" Ucapannya sungguh mengerikan batin Yoshi.

"Punya istri galak benget elah...." Ucapnya lirih, tetapi masih saja terdengar oleh Yedam.

"Ngomong apa lo!?"

"Engga" Yoshi mendekat ke arah Yedam dan memeluknya, ini adalah jurus jitu untuk membuat Yedam bisa tenang dan tidak marah-marah lagi.

Yoshi dan Yedam tidak menjalin hubungan, mereka sudah berteman cukup lama. Tetapi Yoshi tidak hanya menganggap hubungan mereka sebatas sahabat, Yoshi selalu memperlakukan Yedam layaknya seorang kekasih. Dan Yedam sendiri, tak ada seorangpun yang tahu bagaimana sebenernya perasaan dia. Semua orang sudah tau jika Yoshi menyukai Yedam lebih dari sahabat, semua tindakannya sungguh sangat jelas. Sedangkan Yedam, dia tidak pernah mengatakan dia menyukai Yoshi, walaupun seperti itu Yedam tidak pernah menolak perlakuan Yoshi kepada dirinya, membuat Yoshi berpikir dia masih ada harapan untuk mendapatkan cinta Yedam.

"Udah lebih baik??" Tanyanya kepada seseorang yang berada di pelukannya.

"Uhm....." Bukan hanya Ji-Hoon yang menjadi anjing didepan Hyunsuk, tetapi Yedam juga.

"Lo mau makan?"

"Ngga...."

"Yaudah kalau gitu balik ke kelas aja gih, katanya kelas lo lagi banyak tugas. Jangan berdiri disini ntar kaki lo pegel, atau mau ke kelas gue aja?"

"Yoshi!! Lo bisa ngga kalau ngomong satu-satu gitu, gue bingung jawabannya!" Ucapnya sembari mendorong Yoshi yang memeluk dirinya.

"Hahaha oke iya maaf, lo mau ke kelas gue aja?" Tanyanya kepada seseorang yang benar-benar menggemaskan di depannya, mungkin dipikiran orang lain dan Yedam sendiri dia akan terlihat seperti singa jika sedang marah, tetapi di mata Yoshi Yedam hanyalah seekor anjing pudel yang lucu. Yoshi satu-satunya orang yang tidak takut dengan Yedam ketika dia sedang marah, karena dia adalah pawangnya.

"Gue udah selesai ngerjain tugasnya sih, jadi ke kelas lo aja deh"

"Yaudah ayok" Ucapnya sembari merangkul pundak orang yang lebih pendek darinya itu.

"Dari mana aja lo?" Tanyanya kepada seseorang yang baru saja masuk ke kelas.

"Nyari istri gua lah, pake nanya lagi" Ucapnya masuk ke dalam kelas diikuti Yedam dibelakangnya.

Orang-orang di ruangan menyoraki Yoshi dan Yedam, mereka semua sudah tidak kaget lagi jika Yoshi memanggil Yedam dengan sebutan istri.

Yedam yang membuntut dibelakang Yoshi langsung duduk di sebelah Jung-Woo, dia terlihat malu karena di goda oleh teman-teman sekelas Yoshi.

Stupid Boy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang