Episode 49

4.7K 169 54
                                    

🍁 Happy Reading 🍁

Seperti biasa comen, like and follow me, kalo comen tolong bahasa yang bagus ya? Karena Cici pun kan Ramah sama Kelan penggemar dim_chin.

2 tahun kemudian, pernikahan Pras dan Tere pun terealisasikan, sebenernya mereka mau menunda rencana pernikahan mereka karena ketidakhadiran dari Chintya, tapi apa boleh buat karena desakan orang tua Tere mereka harus menikah meskipun tanpa kehadiran Chintya dan juga yoga.

Orang tua Tere menikahkan agar kejadian yang sama tidak terulang kembali, pasalnya hubungan Tere dan Pras seperti layaknya suami-istri tapi status mereka belum resmi suami-istri, takutnya Pras sudah mau cetak ke 2 gol bunuh diri. 

"Selamat ya Ter, atas pernikahan kamu.. " kata Sandy.

"Iya mas, terima kasih."

"Sorry, Lo beneran gak tau keberadaan Chintya sama yoga dimana?" kata Pras.

"Saya beneran tidak mengetahui keberadaan mereka dimana, sampai saat ini pun Chintya tidak menghubungi saya, dan setiap saya telpon handphone nya pun mati, seperti dia benar-benar ingin menghilang dari kita semua."

"Ini semua gara-gara Dimas si brengsek itu! Terlalu cepat cemburu sehingga menyakiti perasaan Chintya." Geram Pras.

Sandy sudah menjelaskan masalah kesalahpahaman ini pada Pras dan juga Tere. Dan mereka mempercayainya, terlebih Pras. Beberapa tahun tinggal bersama Chintya, Pras hafal betul setiap sifat dan sikap Chintya, Pras yakin ini hanya kesalahpahaman saja, karena selama tinggal bersama satu atap dengan Chintya, Chintya termasuk perempuan yang memegang prinsip, Chintya hanya mencintai Dimas seorang dalam hidupnya, bahkan saat itu perhatian, cinta dan kasih sayang Pras untuk Chintya, Chintya tidak pernah menerimanya.

Pras sangat menyayangkan sikap Dimas, berulang kali Dimas selalu menyakiti perasaan Chintya, kurang apa Chintya? Dia selalu menyakiti perasaan Chintya.

"Orang kaya Dimas memang gak pantas dapat perempuan seperti Chintya." Kata Pras kesal.

"Udahlah mas, atur emosi kamu, ini pesta pernikahan kita, aku nggak mau ilang moodnya gara-gara kamu yah?"

"Sorry honey."

"Maaf sayang, bukannya aku gak peduli sama Chintya, aku peduli banget.. tapi ini momen sakral menurut aku, seumur hidup sekali dan gak akan pernah terulang, aku mau senang, aku mau bahagia, besok kita mikirin lagi soal Chintya, mas Pras bisa ngerti kan?"

"Iya sayang, maafin mas Pras yah?" Kata Pras mencium kening Tere.

Ditempat lain, Dimas yang sedang asik dengan dunianya sendiri, semenjak kejadian itu ia menjadi pribadi yang dingin dan pendiam, tidak pernah ia tersenyum ataupun tertawa.

❤️❤️❤️❤️❤️

10 tahun kemudian. Disebuah tempat perbelanjaan, ada seorang pria sedang memperhatikan seorang wanita yang sepertinya familiar.

"Chintya.." kata seorang pria yang tidak lain adalah Sandy. Wanita itu menoleh karena merasa namanya dipanggil.

"Pak.. Sandy?"

"Kamu apa kabar?"

"Saya baik pak, bapak sendiri bagaimana keadaannya?"

pregnant My Brother In LawTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang