20.

1.2K 92 7
                                    

siap?leztgo!
.

Hari ini Taehyung berpamitan pada Jennie untuk pergi ke kantor lebih pagi dan akan datang lebih cepat jika Meetingnya dengan klien-nya cepat selesai.

Jennie rasa jika dirinya ada dikamar seharian akan merasakan bosan, maka Jennie akan turun kebawah untuk mencari teman, entah itu Bik Asih, atau pelayan lainnya.

Jennie melangkah keluar kamarnya, dan menuruni anak tangga dengan pelan dan santai.

Jennie melihat Bik Asih yang sedang membawa tas sayur, sepertinya Bik Asih baru selesai berbelanja. Jennie melihat tas yang dipegang Bik, membuat dirinya ingat pada sesuatu.

"Bik"panggil Jennie.

Bik Asih yang merasa namanya dipanggil itu pun menoleh, "Iya, Non. Butuh sesuatu?"

"Sibuk gak?"

"Lumayan, kenapa non?"

"Mau tanya-tanya, Bik. Boleh?"Bik Asih hanya mengangguk meng-iyakan.

Kini Jennie dan Bik Asih berjalan menuju taman belakang yang ada dirumah mereka. Jennie meminta Bik Asih untuk ikut bersamanya agar jika berbicara tak ada yang mendengar, dan menganggu.

Bik Asih sedikit bingung dan takut, apakah dirinya membuat salah? kenapa dirinya merasa sangat gugup.

"Bik, sini duduk"panggil Jennie sambil menepuk kursi yang ada di sebelahnya.

"Iya Non, disini aja."

"Sini aja, ish!"Bik Asih mengangguk menurut, dan duduk bersampingan dengan Jennie.

"Bik, disini adem gitu ya, Hawa-nya"ucap Jennie sambil menghirup angin sambil memejamkan matanya.

"I-iya, Non."

"Bibi, gak usah gugup gitu. Bibi gak buat salah kok, Aku cuma mau nanya-nanya hal sepele."kata Jennie dengan menoleh ke arah Bik Asih, yang menundukkan wajahnya.

"Diangkat dong wajahnya"ucap Jennie dengan kekehan kecil.

"Non, mau nanya apa?"tanya Bik Asih.

"Tapi, Bibi harus jawab jujur."Bik Asih mengangguk meng-iyakan.

"Janji dulu!"

"Janji, Non."

Jennie menghirup nafas dalam-dalam, untuk menanyakan hal ini. Mengapa dirinya sangat takut?

"Bi, Bibi pas beli bahan roti ketemu, siapa?"tanya Jennie dengan tatapan sulit diartikan.

"Maksud-nya, Non?"tanya Bik Asih bingung.

Jennie menarik nafasnya dengan pelan, Jennie memalingkan wajahnya ke samping dan tersenyum kepada Bik Asih.

"Maaf Bi, sebelumnya. Waktu aku ngeberesin bahan-bahan kue yang aku pinta ke Bibi, aku nemu surat. Dan aku yakin surat itu bukan untuk Bibi kan?"

Bik Asih membelalakkan matanya, Jennie bisa melihat ada sesuatu yang disembunyikan oleh Bik Asih, Namun apa?

"Jujur aja, gak papa, Bi."

Bik Asih mengeleng, "Engga Non, itu cuma orang iseng aja mungkin"

"Gak mungkin, Bi. Bibi jangan bohong."ucap Jennie sambil menatap Bik Asih dengan mata yang berkaca-kaca.

"Maaf, Non."lirih Bik Asih.

"Kenapa, Bi? Bibi gak jujur."jawab Jennie.

"Karna Bibi, gak mau Non Jennie sakit hati."saut Bik Asih, dengan kepala yang tertunduk lesu.

U and I- TAEENNIE!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang