BAB SEMBILAN, XIXIXI

192 31 2
                                    

Oky seperti janji kemarin, malam ini aku bakal update😉😉😉

Untuk bab selanjutnya, tunggu mood ya friend😘😘

Untuk malam ini, baca ini dulu

Happy reading ~~~~~

**********

"Lo duluan aja" celetuk Aileen. Sontak membuat Astrid menoleh padanya, lalu bertanya "Lo mau kemana emeng? Nanti nggak sempat istirahat, mampus Lo"

"Gue mau ke toilet bentar" jawabnya. Lalu ia melirik jam yang ada di tangannya "lagian, masih ada waktu 15 menit. Paling gue ke toilet cuma 5 menit. Sisanya cukup deh buat malam" jelas panjang lebarnya

"Yaudah, hati-hati" Aileen melambaikan tangannya kepada Astrid yang berjalan menjauhinya. Setelah Astrid sudah tak terlihat, barulah Aileen melangkahkan kakinya menuju toilet

Aileen tidak kebelet, hanya saja ia ingin mencuci muka karna merasa ngantuk. Akibat ia dan Astrid tadi malam habis Maraton Drakor.

"Ouhhh, ini orang yang udah berani ganggu Al" sahut seseorang. Aileen tentu mengenal suara itu. Aileen memutar badannya, menatap orang yang barusan bersuara. Benar, dugaannya benar. Disana terdapat tiga cewe yang sedang berdiri tepat di pintu toilet. Mereka adalah tiga trio cabe-cabean selaku pembully di SMA merah putih. Mereka adalah Shinta, Mita, elma

Aileen memutar bola mata malas, menghela nafas panjang lalu berjalan kearah tiga orang itu. "Minggir" titah Aileen tegas tanpa takut.

"Lo berani ngomong sama gue?" Tanya Shinta menunjuk dirinya sendiri seraya menatap Aileen remeh

"Sama-sama makan nasi kan? Jadi ngapain takut" jawab Aileen. "Gue gak mau berdebat. Jadi sekarang, MINGGIR!" Aileen menekankan kata minggir

"Siapa Lo berani ngatur kita?" Tanya shinta lagi. Tanpa aba-aba, Mita langsung menarik rambut Aileen hingga wajahnya menjadi mendongak

Shinta mencengkeram dagu Aileen kuat. Aileen tidak bisa berontak, karena tangannya juga kini dipegang oleh elma. Beraninya keroyokan.

Shinta menatap Aileen dengan kilatan amarah yang terpancar di dirinya. "Lo jadi cewe nggak usah kegatelan sama al."

Plak

Tamparan keras itu mengenai wajah Aileen sehingga membuatnya tertoleh kesamping.

"Itu karena Lo udah cari-cari muka sama Al" kata Shinta dengan senyum menyeringai

Plak

"Itu karena Lo udah berani duduk dekat Al

Baru saja hendak melayangkan tamparan ketiga, seseorang mencekal tangan Shinta. Semuanya terkejut, termasuk Aileen sendiri.

Al memegang tangan Shinta dengan kuat membuat sang empu meringis kesakitan

"Kayanya tangan Lo nggak berguna. Mau gue bantu potong gak? Lumayan buat makanan buaya biar sedikit berguna" kata Al membuat Shinta langsung ketakutan

"Eng-enggak al.--"

"Jangan sok akrab pake manggil gue Al" tukasnya

"Eh- maksud gue, plis jangan potong tangan gue" katanya dengan air mata buaya yang mengalir dipipinya. Bukannya kasihan, Al justru jijik melihatnya.

"Sekali lagi Lo ganggu pacar gue, siap-siap nyawa Lo taruhannya" ucap Al lagi membuat semuanya terkejut lagi dan lagi

Al melepaskan cekalan tangannya pada tangan Shinta. Lalu menarik tangan Aileen dengan lembut keluar dari toilet

*******

Al membawa Aileen ke kantin menuju teman-temannya dan Astrid juga

"Leen, Lo gapapa kan?" Tanya Astrid khwatir. "Enggak, aman. Tadi gue pup dulu makanya lama" jawab Aileen sedikit berdusta. Ia hanya tidak ingin Astrid semakin khawatir padanya.

ALARIC Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang