Buku Ajaib

95 3 0
                                    

Pada siang itu, suasana di dalam kelas sangatlah ramai. Pada saat itu sudah terlihat di jam dinding bahwa waktu sudah 7 menit sebelum bel kepulangan dibunyikan, dan Pak Robby sudah selesai menerangkan materi tentang Mobilitas Sosial, yang akhirnya diputuskan oleh Pak Robby akan dilanjutkan dengan jam kosong.

Banyak siswa mengisi jam kosong dengan bercanda, membaca buku, tidur, dan ada juga yang sedang merencakan apa yang akan dilakukan setelah sekolah, dan yang merencanakan tersebut adalah Ciplok, Ciguk, Alice, dan Bagas.

"Jadi begini teman-teman, karena kita baru akan dijemput pada sore nanti, daripada kita main game di HP bareng di depan gerbang terus tiba-tiba dihampiri sama Bu Nissa dan ditanyain kenapa main HP di lingkungan sekolah seperti kemarin, bagaimana kalau kita pergi ke suatu tempat buat hangout sebentar gitu?" ucap Ciplok membuka diskusi 4 sahabat tersebut.

"Oh, bagaimana kalau kita ke GOR Kampung Bengawan? Setelah jam sekolah, GOR dibuka supaya masyarakat umum bisa menggunakan GOR untuk aktifitas olahraga, kita bisa latihan basket bersama-sama disana!" ucap Alice, dengan penuh semangat.

"Menurutku, ini tidak bisa kita lakukan, karena waktu kita tidak cukup, dari perjalanan, bermain disana, sampai perjalanan kembali ke sekolah, pasti akan melewati waktu penjemputan kita dan membuat orang tua kita khawatir" ucap Ciplok dengan nada sedikit meragukan dan juga khawatir.

"Benar juga, jangan sampai kita membuat kepanikan di sekolah karena kita hilang entah kemana" ucap Bagas.

"Daripada buat khawatir guru-guru dan orang tua dengan bepergian jauh, bagaimana kalau kita hangout di perpustakaan sekolah? Banyak buku menarik, saat sore hari pasti sepi, dan lumayan juga untuk menambah pengetahuan umum kita dengan membaca buku" ucap Ciguk dengan tenang, dengan terlihat bahwa Ia yakin usulannya akan diterima oleh ketiga temannya.

Ketiga sahabat yang lain langsung memandang Ciguk, mereka memandang satu sama lain, dan menganggukkan kepala mereka, menandakan bahwa mereka setuju dengan usulannya Ciguk.

Tak terasa, 7 menit tersebut sudah berlalu, dan akhirnya bel kepulangan berbunyi, menandakan bahwa jam sekolah sudah berakhir dan sekarang adalah jam kepulangan. Para murid bergegas memberi salam ke Pak Robby yang sudah bersiap keluar dari kelas, dan setelah Pak Robby keluar, mereka bergegas memakai tas ransel mereka dan ikut keluar dari kelas.

"Jangan lupa yang piket untuk membersihkan kelas! Awas kalau ternyata bolos piket lagi!" ucap Bakti, ketua kelas 8D dengan nada yang agak tinggi.

Ciplok, Ciguk, Alice, dan Bagas langsung bergegas ke arah tangga, mereka hendak pergi ke perpustakaan sekolah yang berada di lantai 1 gedung sekolah lama SMP Tunas Bangsa yang memiliki 3 lantai. Menembus kerumunan pelajar di tangga, mereka akhirnya sampai di lantai 1, dan langsung berlari ke perpustakaan.

Ciplok, Ciguk, Alice, dan Bagas akhirnya sampai di perpustakaan, namun mereka terkejut, bagaimana tidak? Ternyata pada hari ini, perpustakaan yang biasanya sepi terlihat sangat ramai, terlihat siswa-siswi SMP Tunas Bangsa yang lain juga ikut mencari buku pelajaran, dan antri menunggu giliran mereka untuk mengajukan peminjaman ke petugas perpustakaan.

"Oh iya, aku lupa, minggu depan itu pekan ulangan bagi banyak kelas, jadinya banyak siswa jadi meminjam buku pelajaran dari perpustakaan supaya bisa dapat tambahan materi pelajaran" ucap Ciguk, sambil menepuk dahinya.

"Tak apa, nanti lama-lama juga pasti jadi sepi lagi, kita sebaiknya cari tempat terlebih dahulu" ucap Alice

Hampir semua meja baca di perpustakaan terisi dengan siswa-siswi SMP Tunas Bangsa yang menunggu antrian yang sangat panjang, namun untungnya 4 sahabat itu menemukan sebuah meja bundar dengan 4 kursi yang tidak ditempati dan bisa mereka gunakan, dan akhirnya mereka bisa duduk di tempat tersebut.

Petualangan 4 BintangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang