1

41.4K 1.6K 100
                                    

Alarm pagi ini berhasil mengusik mimpiku yang indah. Aku melihat kearah ponselku yang berdering karena alarm. Waktu masih menunjukan pukul 6 pagi, sepertinya aku masih punya waktu untuk tidur sebentar lagi.

"sepuluh menit lagi" ucapku pada diri sendiri

Aku terbangun dari tidurku dengan tubuh yang terasa benar-benar segar, sepertinya tidurku sudah cukup. Kurentangkan kedua tanganku seperti iklan minuman penyegar untuk merilekskan ototku. Kembali aku meraih ponselku dan "shit" itulah yang aku ucapkan pertama kali. Bukannya bersyukur masih bisa melihat matahari aku malah mengumpat.

Bukan tanpa alasan aku mengumpat. Aku melihat ponselku dan jam disana sudah menunjukan pukul '08.10'. Tadi kan aku hanya meminta waktu 10 menit lagi, bukan malah 2 jam 10 menit. Pantas saja bangun tidurku begitu segar, ternyata aku sudah menambah tidurku selama 2 jam 10 menit.

Dengan cepat aku menyambar handukku dan berlari ke kamar mandi untuk bersiap-siap. Untung saja hari ini atasan ku masih berada di luar kota. Kalau tidak, bisa-bisa aku sudah habis dengan omelannya.

Setelah selesai bersiap-siap, aku segera memacu kendaraan kesayanganku untuk menembus macetnya ibukota. Inilah indahnya mengendarai sepeda motor ditengah-tengah macetnya ibukota.

Aku berani jamin orang-orang yang berada di dalam mobil itu pasti sedang mengumpat sekarang karena mobil mereka sama sekali tidak bergerak. Sedangkan aku sudah berhasil menyalip belasan mobil disela-sela klakson mobil yang riuh dan memekikkan telinga.

Waktu sudah menunjukan pukul 09.50 ini berarti aku terlambat hampir dua jam. Dengan sedikit berlari aku menuju ruangan kerjaku.

Baru saja aku keluar dari lift, tanganku sudah ditarik oleh seseorang dengan lancangnya.

"lo baru dateng jam segini Lex?" dia adalah rekan kerjaku sekaligus teman bermainku disini yang bernama Darren

Sebentar.... hampir saja aku lupa memperkenalkan diriku. Namaku Alexandra Jensen. Umurku baru menginjak 25 tahun. Dan aku adalah seorang staf biasa di kantor multinasional yang bergerak dibidang otomotif.

"gue ketiduran Ren"

"ya tapi lo liat-liat juga dong. Bu Laurel hari ini udah balik dan dia dari tadi nyariin lo"

"mampus gue, jadi dia disini? bukannya dia meeting diluar kota?"

Astaga kalau saja aku tahu dia sudah kembali, mana mungkin aku berani menginjakkan kakiku dikantor ini menjelang siang.

"dia sama bu Valeria. Kita abis di tatar habis-habisan"

Astaga dua kali, menghadapi bu Laurel saja aku sudah ingin menghilang dari dunia ini. Sekarang ditambah bu CEO yang terkenal kejam itu. Meskipun aku belum pernah bertemu dengannya, namun kabar yang beredar dia memang kejam dan memiliki mulut yang pedas. Tapi untuk apa CEO perusahaan ini tiba-tiba mampir ke ruangan ini. Biasanya juga tidak pernah.

"dia ngapain?"

"gak tau tuh, dateng-dateng mukanya asem bener. Mana tadi absenin karyawan satu-satu"

Aku memutar balik dan memencet pintu lift kembali untuk menuju lobby. Sepertinya aku harus pulang dan pura-pura sakit hari ini

"eh lo mau kemana Lex?" cegah Darren

"ini bukan waktu yang tepat, lebih baik lo lepasin gue sekarang dan kalo bu Laurel nanya bilang aja gue sakit sampai gak bisa bangun dari tempat tidur"

Baru saja pintu lift terbuka, aku mendengar seorang perempuan berdeham dibelakangku

"eehhheemm"

Aku belum berani menoleh ke belakangku namun aku belum juga masuk ke dalam lift

My Killer Boss (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang