Prolog

502 66 9
                                    

Halo, sebelum mulai. Silahkan baca informasi yang ada di bawah sana, ya.

.
.
.
.
.

Dunia penuh keajaiban. Diisi oleh banyak orang-orang kuat atas integritas kepemimpinan. Tentunya hal itu menimbulkan kebencian-kebencian kecil yang berkumpul bagai awan hitam, siap menciptakan badai untuk bumi apabila telah merajai. Meski begitu, para pemimpinnya, para kesatrianya, juga para ahli dunianya telah berhasil meredam sebagian besar energi hitam negatif itu, yang disebut kejahatan.

Semua negara punya masa kedamaian sendiri dalam waktu hampir bersamaan. Termasuk saat anak-anak kecil dari berbagai golongan bisa menuntut ilmu di akademi yang sama tanpa adanya kesenjangan. Meski para putra dan putri bangsawan kerajaan akan dididik khusus usai lulus dari akademi, tak ada kecemburuan. Itu hal yang seharusnya dilakukan, karena mereka adalah calon-calon pemimpin generasi masa depan.

Kedamaian untuk istana-istana yang berdiri atas naungan Kekaisaran Uchiha, mulai terusik sejak meninggalnya beberapa leluhur istana. Banyak keonaran janggal bertebaran. Kejahatan tanpa pelaku yang membuat Kaisar Uchiha ke-III kebingungan mengatasinya. Sampai suatu masa, ketika putra tertuanya telah berusia delapan tahun, akhirnya memutuskan untuk andil dalam hal itu.

Juga ada sebuah adat yang telah turun temurun dilaksanakan di istana Uchiha. Barang siapa, tak peduli hanya pelayan biasa atau prajurit kecil, serta anggota penting kekaisaran, mereka dapat meminta hadiah saat tiba hari ulang tahun tiba. Apa saja, asal bukan daerah kekuasaan maupun otoritas politik dan senjata perang dalam jumlah besar. Apa saja, asal tak membahayakan tatanan negara dan rakyat.

Sebagian dari mereka, terutama para pelayan yang jumlahnya ratusan orang, juga ratusan ribu prajurit, mereka hanya meminta hal sederhana untuk hadiah ulang tahun. Yang paling banyak dipilih adalah diberi izin untuk pulang ke rumah selama paling lama satu bulan, tergantung jarak rumah mereka ke istana. Jika mereka tak punya sanak saudara, maka hal-hal kecil yang diinginkan adalah memasrahkan hadiah ulang tahunnya pada Kaisar. Kedekatan seperti itulah yang membuat banyak pengabdi Uchiha merasa betah dan bahagia.

Namun siapa sangka saat giliran pangeran kedua untuk meminta hadiah, akan menjadi pengubah takdir negeri ini. Anak lelaki itu meminta sebuah hadiah yang dianggap aneh oleh banyak orang-orang istana, kecuali keluarganya sendiri.

"Berikan aku satu dayang pribadi!" pinta bocah cilik dengan tampang garang yang terkesan imut, Uchiha Sasuke. Saat itu, usianya baru enam tahun.

"Adikku, bukankah kau bisa memanggil siapa saja untuk melayani keperluanmu setiap hari?" tanya putra sulung Kaisar Uchiha ke-III, Uchiha Itachi.

"Kakak jangan menghalangiku! Kau bahkan diizinkan untuk berhenti belajar di akademi saat usiamu baru delapan tahun! Kau juga diizinkan mempersunting istrimu saat nanti usiamu sembilan belas tahun!"

Seisi istana terdiam. Termasuk ibu dari Sasuke sendiri. Seharusnya itu menjadi rahasia keluarga utama, tak boleh ada yang tahu. Takut jika dianggap menyalahi tradisi kekaisaran yang selama ini telah terlaksana. Seorang lelaki, dianggap boleh memperistri perempuan pada usia ke-20, dengan syarat mampu secara ekonomi dan menguasai beladiri tingkat tertentu.

"Boleh saja," tukas sang Kaisar ke-III, Uchiha Fugaku. "Tapi, pelayan pribadimu yang kau pilih baru akan bekerja untukmu saat usiamu sepuluh tahun," imbuhnya.

Kasak-kusuk terdengar seperti gemuruh tawon yang siap berperang. Si bocah, Pangeran Uchiha Sasuke, tiba-tiba merubah raut mukanya yang semula hampir berbinar, menjadi kesal lagi. Dia menanyakan alasan mengapa ayahandanya baru memberikan hadiah ulang tahunnya yang ke-enam, untuk empat mendatang.

"Kakakmu juga akan menerima hal yang sama. Dia akan menunda pernikahannya, menjadi saat usianya dua puluh tahun. Bukankah itu adil?" tawar Uchiha Mikoto, sang Ratu.

Stolen FateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang