Keributan

31 20 2
                                    

Vote and komen.
Jangan lupa ya, hehe.
Selamat membaca!

***

Pagi hari ini, hari pertama masuk sekolah, SMA Purnama sudah heboh saja. Alasannya tak lain dan tak bukan seorang Riki Afrianza Syamsuddin.

Cowok itu kini dihukum oleh Bu Jojo berkeliling di lapangan utama, lapangan yang biasanya digunakan untuk upacara bendera. Itu jelas saja menarik perhatian para murid lain terutama kaum hawa.

"Kasian banget kenapa tuh?"

"Iya, pasti gara-gara pake sendal lagi, udah dari kelas 11 tuh kek gitu."

"Tapi apapun yang Riki pakai, gue selalu like!"

"Riki semangat, ya!"

"Ihh, Riki kok larinya pake sendal gitu? Bikin gemes aja deh!" celetuk seorang siswi sambil menutup mulutnya sendiri tak sanggup melihat Riki yang begitu ber-damage.

"Gemes pala lu! Malu-maluin sekolah kita tuh anak!" sahut seorang cowok yang berdiri di sampingnya dengan tampang kesal. Tak suka sekali melihat ekspresi cewek-cewek di sekitarnya. Memangnya apa sih yang istimewa dari Riki?

"Dihh! Iri bos?" ejek siswi itu.

"Sialan!"

Di sisi lain, Auva dan dua temannya juga tengah melakukan hal yang sama. Yaitu berdiri di depan kelas mereka untuk melihat seorang cowok yang kini tengah berlari di lapangan di bawah teriknya sinar matahari pagi. Keringat yang membanjiri dahi sesekali Riki usap dengan tangan, membuat para cewek memekik tertahan.

"Ya ampun, itu si Riki lagi ngejalanin hukuman atau tebar pesona?" ucap siswi dengan rambut panjang yang tergerai rapi. Namanya Tasya, dia adalah teman Auva sejak SMP. Dia orangnya agak blak-blakan, kalau nggak suka sama orang maka dia akan berlaku demikian.

"Nggak apa-apa, Sya! Lumayan 'kan mata gue dapet vitamin, hehe." Kalau ini adalah Nana. Cewek dengan rambut sebahu itu adalah teman baru Auva dan Tasya saat masuk ke SMA ini. Nana terkenal sebagai cewek yang banyak bicara dan ceria orangnya.

"Vitamin kata lo?" ujar Tasya terlihat sewot. "Daripada liatin tu cowok gue beliin wortel satu kilo aja gimana?"

Nana langsung mengerucutkan bibirnya. "Ih apaan sih! Enakan juga liatin Riki!"

"Lho bukannya lo bilang kemarin punya gebetan, ya?"

"Hah?" Cewek itu mengetuk-ngetuk dagunya, pura-pura mengingat. "Kapan gue bilang gitu?"

"Dasar lu, pelupa banget!" Tasya berdecak sebal.

"Hadeh." Auva geleng-geleng kepala sembari istighfar melihat kelakuan teman-temannya. Untuk ap coba meributkan hal kecil seperti itu? "Masih pagi nih, jangan berantem bisa 'kan kalian?"

"Nggak!" jawab keduanya kompak.

"Kalau pertengkaran kalian itu nggak bermanfaat lebih baik diem aja, Sya, Na. Yang capek itu kalian juga," kata Auva memberikan sedikit petuah, karena kalau bukan dirinya sepertinya tidak akan ada orang yang mau memperdulikan dua orang ini.

Tasya dan Nana saling pandang, menjadi gemas melihat temannya yang selalu mengenakan jilbab itu mengomel.

"Iya-iya, kita nggak berantem kok," ucap Nana merangkul bahu Tasya dan Auva bersamaan.

"Lagipula itu tadi bukan pertengkaran Auva, masih pemanasan." Tasya tertawa kecil ketika melihat Auva menghembuskan napas panjang.

"Terus ini kenapa sih banyak ornag yang nontonin cowok itu?" heran Auva sambil menunjuk Riki yang masih berlari mengelilingi lapangan.

Between StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang