PAIN 2 🔞

31 4 1
                                    


hai gais udah pada polo authornya belum, kalau belum...

wajib poloo dulu yahh

ingat poloo!!
Oke...
Masuk kecerita.

.....

Renjun terbangun jam 05.31 KST. Ia
membersihkan dirinya, lalu dia harus menyiapkan sarapan untuk suaminya.

Renjun sedang memasak didapur dengan berbagai jenis bahan makanan.

Sekarang ia sedang mengiris bawang putih, tiba tiba suara orang berjalan dengan memakai sepatu. Renjun tau ia siapa, hayoo spa hayoo...

Dia jeno.siapa lagi kalau bukan mereka berdua dirumah besar ini?

Tidak ada, eomma Jeno sebenarnya ingin menyewa ART untuk dirumah ini.
Jeno menolak dengan alasan
"dia bisa sendiri".
Alhasil semua pekerjaan rumah,renjun yang mengerjakan.

"Ekhem" Suara dehemam jeno,membuat renjun kaget dan alhasil ia mengiris tangannya sendiri dengan pisau

"Aw..." Ringis renjun sambil memegang jari telunjuk. Lalu ia mencuci tangannya dengan air.

"Cih, ceroboh seperti ini mana bisa jadi istriku". Lebih baik kau jadi babu rumah ini ketimbang jadi istriku,kau lebih cocok di posisi itu,Dasar menjijikan.Dan ingat aku bukan seorang gay. Jangan memanggil namaku. Kalau kau memanggil namaku aku gak akan segan-segan menyiksamu hingga kamu mati. Hati renjun terasa pecah

Lebih baik kau menjadi babu dirumah, kau lebih cocok diposisi itu.

Tanpa ia sadari air mata renjun mulai membasahi pipinya

"Apa aku seburuk itu yah di mata dia?"
Batin renjun masih menahan rasa sakit hatinya.

"Kenapa memasak aja kau lama,apa butuh disiksa dulu baru selesai"?.
Titah jeno tak tau diri.
Renjun mengangguk dan menyiapkan masakannya dengan air mata yang telah membasahi pipi mulusnya.

S-sakit

Itu yang ia rasakan kali ini.

Renjun menyiapkan masakan itu di meja makan lalu ia mengambilkan sepiring nasi dan lauk buat jeno.

Lalu ia ikut duduk di depan meja makan yang besar itu. Namun

Jeno menatap renjun "sejak kapan kau ku bolehkan duduk dan makan bersamaku,ingat kau cuman seorang babu dirumah ini!kau pikir kau siapa? Duduk bersamaku disini. Kau cocoknya duduk di dapur sana. Aku tidak nafsu makan jadinya.

Hilang karena melihatmu dengan wajah yang menjijikan itu. "Ucap Jeno tajam, hati renjun seakan terkikis pisau tajam.

Lalu ia berjalan menuju dapur unuk memakan makanannya,ia menangis lagi.

'Apa jeno tidak mencintaiku?Apa benar?Apa dia hanya mencintai wanita bernama seulgi itu?' Batin Taeyong sambil menangis,hatinya masih sakit dengan ucapan tajam yang dilontarkan oleh jeno sang suaminya

Dia tersedak dan langsung mengusap air matanya saat mendengar suara Jeno
"Sialan,apa yang kau tangisi?! Kau tau suara tangisanmu membuat nafsu makanku hilang?!" Marahnya, renjun masih terduduk

Prang

Piring yang ada ditangan jeno pecah mengenai tangan renjun.

Dia tersentak kaget dan meringis kesakitan.

"Shh..." Ringisnya, dia memegang tangannya yang sudah mengeluarkan darah.

Renjun menatap jeno dengan muka kesakitan,jeno membuang ludah tepat di muka renjun lalu pergi begitu saja

"Hiks..hiks eomma appa kapan kalian akan menjenguk ku, aku kangen dengan kalian hikss...lalu renjun kembali menangis pecah.

Dia menahan menahan sakit dan merindukan kedua orang tuanya.

The third personTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang