BAB 1

1 0 0
                                    

"cinta sayang mau makan apa nak?"tanya wenda

Cinta menghadap ke arah sang mama lalu menghadap kearah meja "hm, roti selai coklat sama susu aja ma" ucap cinta

Wenda mengambilkan yang diinginkan anak tercintanya

"nanti papa anterin kamu ya"ujar tio tersenyum manis sambil menatap wajah sang anak

"loh, bukanya hari ini papa harus meeting? " tanya cinta dengan muka herannya

Tio tersenyum lalu mengangguk "iya, papa anter kamu dulu baru kekantor" putus tio

"hm okey, terus citra ikut kita kan? " tanya cinta sambil menoleh kehadap citra sang adek

Tio menatap citra dengan tatapan tajamnya lalu kembali menatap kepada cinta dengan senyumnya

"hm iya, kalau anak papa yang cantik ini mau dia ikut, papa ngak masalah" tutur tio

Citra hanya bisa diam, walaupun ia ikut bicara pasti tidak dianggap, seakan ia hanya angin lalu.
Ia berharap orangtuanya kembali lagi seperti dahulu

***

"bye sayang, hati-hati sekolahnya" ucap tio lalu mengecup pucuk kepala cinta

"iya pah, bye" balas cinta dengan muka tersenyumnya

Setelah mobil yang dipakai tio telah menghilang.
Cinta dan citra berjalan ber'iringan menuju kelas

"bye cit" ucap cinta dan melesat masuk kelas tanpa menunggu jawaban dari sang adek

*btw citra itu kelas X1 mipa A, kalau cinta kelas X1 mipa B.

"selamat pagi dunia tipu-tipu" tutur citra

Selepas masuk kedalam kelas dan berjalan mengarah ke tempat duduknya yang berada di pojok belakang

"hai friend" sapa aulia

Melihat kearah temanya "hai juga" balas citra sambil menunjukkan senyum manisnya

"lu udah belom pr?" tanya aulia

Seakan tahu maksud dari temannya tersebut citra mengasihkan bukunya "buruan salin bentar lagi masuk"

Aulia hanya menganguk-angukan kepalanya

"Huff~ selesai juga" ujar aulia, ia pun menelungkupkan kepalanya dimeja dikala tangannya sakit karna terburu-buru menulis

Citra hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah temanya itu

tak berselang lama datanglah guru memasuki kelas citra

***

bell istirahat sudah berbunyi yang menandakan bahwa mata pelajaran telah usai

"kita duduk disitu yok" ajak aulia

"ayok"jawab citra, dan mereka berjalan mengarah tempat duduk yang paling pojok.

"lu mau apa cit?"tanya aulia

Citra melihat kearah aulia dan mengarahkan pandangan kepenjuru kedai "aaa apa yah?. ah mie ayam aja deh, air nya air putih aja"balas citra sambil terus memerhatikan kedai mie ayam dengan tangan yang terus memegang perut

Aulia mengangguk "okey, lu tunggu sini"ucap aulia, lalu meninggalkan citra dan mengarah ke kedai mie ayam

Tak berselang lama aulia kembali sambil membawa nampan yang berisikan makanan mereka.

"nih cit"ujar aulia lalu memberikan pesanan citra

"tanks"timpal citra

Disaat citra ingin memasukan mie yang berada disendok kedalam mulutnya yang sendari tadi keroncongan, samar-samar ia mendengar keributan yang berasal dari pintu kantin

"eh cit, itu kenapa pada ngumpul sih?"tanya aulia

Citra menatap aulia lalu mengelengkan kepala "hm, taukk Tapi  kenapa dah?"tanya citra pada aulia

"samperin aja kuy"ujar aulia, mereka berjalan beriringan dengan muka penasaranya

"ahk-aduh" ringisan gadis yang terkapar dilantai kantin

"eh cin lu kenapa?"tanya aulia disaat melihat orang yang jadi bahan tontonan tak lain sang kakak

Cinta menatap tatapan sang adek "gw tadi gak sengaja keserimpet jadi jatuh" ujar cinta menatap citra

"owh ada yang sakit gak?"tanya citra dengan muka khawatirnya

Aulia melihat itu dengan perasaan bertanya-tanya "lu yakin jatuh doang?"tanya aulia kepada cinta

"a- iya!! Gw jatuh doang" jawab cinta dengan senyum khasnya

Melihat gerak-gerik aneh pada cinta, citra berusaha tidak bertanya dulu "cin lu mending ke uks deh gw anter yuk" ujar citra sambil memampah cinta dibantu aulia

***

Citra merasa badanya sangatlah lelah dan berniat untuk langsung kekamar saat ia sampai dirumah nanti

Pranggg

Namun baru masuk kedalam rumah citra nyaris saja terkena gelas yang dilemparkan itu, citra melihat
Gelas yang berisikan kopi tersebut sudah tidak berbentuk lagi

"Dari mana saja kamu" tanya sang pelaku pelempar gelas itu

Ya dia tio ayah dari citra dan cinta

"citra habis pi-" ucap citra terpotong dikala suara bentakkan sang ayah

"BENER YANG DIBILANG WENDA KAMU ITU PEMBAWA SIAL TAU GAK!!" teriak nyalang tio terdengar disetiap sudut rumah

Hati citra mencelos kala sang ayah yang ia sayang-sayangkan mengatakan itu.
Citra tidak tahu apa yang dia perbuat sampai membuat sang ayah marah seperti sekarang ini

Tio menatap nyalang kepada sang putri
Dengan amarah yang bergemuruh

Wenda yang melihat itu berusaha menenangkan "mas udah gapapa" ujar wenda sambil mengusap badan kokoh tersebut

"ANAK KAYAK DIA ITU GAK BISA DIBIARIN YANG ADA MANGKIN NGELUNJAK!!" bentak tio kepada citra, dengan citra yang hanya menundukan kepalanya

Citra berusaha menahan genangan air matanya dan berusaha menatap wajah sang ayah " kenapa ayah marahin citra?, APA SALAH CITRA!! "

"BERANI KAMU BENTAK SAYA SELAKU AYAH KANDUNG KAMU SENDIRI!?, DAN APA KAMU BILANG TADI?!!" teriak murka tio "KAMU GAK TAU SALAH KAMU APA!!? " ujar tio

Citra udah gak bisa menahan cairan kristal yang sendari tadi sudah turun membasahi wajahnya

"udah mas kamu gak capek dari tadi marah² mulu, biarin aja dia sendirian disini" timpal wenda dengan menatap remeh kearah citra, seakan ia mengatahkan *bodoh*

"mending kita lihat cinta, kasian Putri kita sendirian" lanjut wenda dengan menekan kata putri kita di ucapanya

Melihat kepergian sang ayah dan ibu tirinya itu citra berlari kearah kamarnya, dan berjalan kearah cermin yang berada disamping ranjang tidurnya

"gw salah apa sampai ayah marah? " tanya citra kepada dirinya sendiri melalui pantulan cermin dengan air mata terus mengalir

"gw salah apa?, kenapa ayah gak kasih tau aja, apa kesalahan gw"

"citra bodoh" kekehan keluar dari mulut itu

"apa yang lu perbuat sampai ayah lu marah"

"lu tau sendiri cit kalau ayah lu benci sama lu, dengan kelakuan lu tadi, sama aja lu nambah rasa benci AYAH LU!! "

"gw harus nyari tau apa penyebab ayah marah kayak tadi"

"iya lu harus cari tau, yok cit semangat" ucap citra memberi semangat pada dirinya sendiri

Citra menuju kamar mandi dan memcuci mukanya lalu berjalan kearah ranjang dan berusaha tidur dengan memaksakan diri walau air matanya kembali keluar.
Tak terasa citra akhirnya tidur dengan mata sembab itu

***

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 29, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Io e La  Mia OmbraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang