05. Perkenalan

627 86 12
                                    

"Kenapa baru bilang kalo Ray lupa ingatan Dad?" Dia ini namanya Jay, anak kedua dari sang kakak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kenapa baru bilang kalo Ray lupa ingatan Dad?" Dia ini namanya Jay, anak kedua dari sang kakak.

"Nah, tau gitu kan udah dari kemarin kemarin kita kesana" Yang ini namanya Syam anak ketiga kakaknya.

"Ya itu salah kalian karena tak bertanya" Jawab Malvin santai yang dihadiahi pelototan dari seluruh keluarga besar.

Aaaaaaaaa

Ray berteriak kaget karena seorang laki laki bermuka tembok tiba tiba mengangkat dirinya lalu di dudukkan dipangkuannya, ughh seram.

"K-kakak siapa?" Cicit Ray takut sambil meremat ujung kaosnya.

"Zen, Sulung di keluarga ini" Jawabnya singkat namun sedikit menatap lembut pada Ray.

"Lebih baik kita perkenalan lagi, kasian dia terlihat kebingungan" Ucap oma Yeni.

"Nah Ray kenalin saya oma kamu panggil aja oma Yeni, dan dia suami saya panggil aja opa Roy" Perkenalan dimulai dari oma Yeni lalu dilanjutkan dengan memperkenalkan sang suami.

"Aku papamu, papa Gio" Ujarnya singkat, bukan tak suka tapi memang itulah dirinya yang sama seperti ayah, adik, dan putra sulungnya.

"Kalo aku istri papamu, panggil saja mama Key ya sayang" Dengan lembut Key mengelus pipi merona milik Ray yang ada di pangkuan Zen.

"Abang namanya Jayson, kamu bisa panggil bang Jay" Lalu mengecup singkat pipi Ray yang langsung dipelototi Zen, dengan segera mengusap pipi Ray untuk menghilangkan bekas Jay dan dibalas dengusan oleh Jay.

"Abang namanya Syamantaka, panggil saja bang syam. Mengerti Baby?"

"Uhm!" Anggukan lucu lah yang Ray berikan.

***
"Sayang"

"Iya Kakak?"

Setelah perkenalan singkat tadi kini mereka berada di kamar milik Zen, tadi dia langsung membawa kabur Ray membuat mereka semua merasa geram.

"Sini sayang duduk didepan kakak" Pintanya menepuk depannya sambil bersandar.

Tanpa banyak kata Ray langsung menuruti permintaan Kakaknya itu.

Dia duduk membelakangi kakaknya dan fokus bermain hp yang ia pinjam dari Zen tanpa memperdulikan apa yang dilakukan oleh kakaknya.

"Serius sekali mainnya sampai aku kau abaikan" Celetuk Zen sambil terus menciumi sepupunya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Serius sekali mainnya sampai aku kau abaikan" Celetuk Zen sambil terus menciumi sepupunya.

"Emh jangan ganggu kak aku sedang bermain pou" Kesal Ray mempoutkan bibirnya lucu.

"Tidur" Ucap Zen singkat,mengambil HP-nya lalu memeluk Ray memberikan kehangatan, Ray sebenarnya kesal karena acara mainnya diganggu tapi tak apa daripada kakaknya ini marah.

"Segeralah menutup mata, jangan menatapku seperti itu"

"Umh tapi aku tidak suka tidur dengan menggunakan baju kakak~" Rengek Ray.

"Hm?" Bingung nya menaikkan sebelah alis.

"Aku mau lepas baju"

"Jangan nanti kedinginan"

"Ish kan nanti bisa peluk kak Zen erat erat" Mohon Ray.

'Hm ide bagus' batinnya tersenyum miring.

Dan berakhirlah mereka tidur berpelukan dengan Ray yang tak memakai baju.

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

⭐✉️👇👇

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⭐✉️
👇👇

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 20, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Beloved [bl]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang