07

292 47 1
                                    

Author POV

Jisung dan Dita, kedua insan itu terdiam dan memandang satu sama lain. Tatapan mata Jisung yang terlihat tajam dan gelap itu mulai menerawang ke dalam tubuh dan pikiran Dita Karang, wanita yang akan menjadi istrinya itu.

"Aku merasa jijik karena harus menikah dengan wanita sepertimu!!"

"Tubuhmu begitu jelek untuk ku tiduri!!"

"Kau tidak pantas bersanding denganku! Dasar upik abu!!"

"Menikmati tubuhmu sama dengan meniduri wanita jalang di luaran sana,"

"Aku hanya ingin menikmati tubuhmu tetapi aku tidak ingin memilikimu, bahkan menganggapmu sebagai istriku!!"

"Kau terlalu murah untuk ku miliki,"

"Dita Karang." Dita tersentak saat mendengar suara lelaki yang sedang ada di lamunannya. Tatapan Jisung seperti menyelam masuk ke dalam tubuhnya. Bahkan di telinganya selalu terngiang-ngiang akan perkataan pedas yang mungkin suatu saat nanti akan dilontarkan Jisung padanya.

"A-aku... aku tidak bisa," ucapnya lirih. Membuat kedua orang tuanya itu terbelalak kaget. Bahkan Jisung juga.

"Apa maksudmu, Dita!?" bentak sang ibu. Dita menoleh.

"Aku tidak bisa ibu. Itu membuatku pusing." Ucapan wanita itu makin terdengar lirih. Deru nafasnya sudah terdengar tersenggal.

"DITA KARANG!!" Ayah Dita sudah terlihat marah. Namun wanita itu tetap menggelengkan kepalanya kuat-kuat. Seperti sedang mengusir sesuatu yang sedang mengganggu dirinya.

"Ayah, ibu... mengertilah. Aku... tidak bisa...."

"DITA!!" Terdengar suara panik orang tua Dita, saat wanita cantik itu tergeletak pingsan bagaikan sebuah kain sutra yang tertiup angin. Jisung yang sedari diam pun ikut membopong tubuh lemah wanita itu tanpa berucap apapun.

"Sepertinya kau lelah," batin Jisung.

======================

"Pergilah! Kau terlalu kotor untuk menjadi istriku!!"

"A-apa maksudmu?"

"Maksudku!? Hey! Apakah kau tidak sadar, hah!? Aku memilihmu menjadi istriku semata-mata hanyalah perintah mendiang ayah. Hanya itu! Kau lupa? Kau, hanyalah wanita miskin. Wanita murah!! Kau terlalu murah untukku. Kau lupa aku pernah mengatakan hal ini saat kita bertemu pertama kali!?"

"AKU MEMANG WANITA MISKIN, NAMUN KAU TIDAK USAH SEENAKNYA MENILAIKU SEMURAH ITU KARENA AKU MASIH MEMPUNYAI HARGA DIRI! JIKA KAU TIDAK SUKA PADAKU, LEBIH BAIK KAU PERGI DARI RUMAHKU SEKARANG JUGA DAN URUNGKAN NIATMU UNTUK MEMPERSUNTINGKU, TUAN HAN JISUNG YANG TER-HOR-MAT!"

"DITA! SADARLAH!" Dita terbelalak saat ia merasa ada seseorang yang mengguncang tubuhnya. Han Jisung, lelaki itu hanya terdiam.

"Ah, jangan menyentuhku!" bentak Dita langsung. Jisung yang ditemani kedua orang tua Dita hanya mengernyit bingung.

"Nak, kau kenapa? Kenapa kau mengigau seperti itu?" tanya sang ibu. Wanita itu hanya menunduk dalam sembari menggelengkan kepalanya.

"Aku tidak mau ibu. Kita sudahi saja perjodohan ini," pinta Dita dengan mata berkaca-kaca.

"Tapi... kenapa?" tanya sang ibu, lagi.

"Aku... aku tidak bisa ibu. Derajatku terlalu rendah darinya...." Dita menatap kilat mata Jisung yang masih terdiam.

"Dita! Kau jangan main-main! Kau tidak tahu jika semuanya telah di siapkan jauh-jauh hari!?" bentak sang ayah. Dita terdiam dan menghela napasnya, sebelum ia menjawab perkataan ayahnya.

My Bad Boss is My Husband • HAN x DitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang