WARNING!
Part ini mengandung unsur 🔞 pembaca di harap bijak.*****
Author POV
Ji Yeongju, gadis yang baru saja genap berusia 15 tahun itu tercengang. Ia benar-benar tidak percaya akan perkataan temannya. Ia tidak habis pikir, kenapa temannya dengan lancang berkata seperti itu.
"Dia itu baik, Yeji. Kenapa kau berkata seperti itu!? Ada apa dengan dirimu?" ucap Yeongju kesal.
"Kau tidak tahu saja ia itu seperti apa. Sebenarnya, keperawananku telah hilang." Mendengar ucapan temannya itu, Yeongju terbelalak.
"Tidak mungkin. Kau?"
"Ya. Dan itu semua karenanya. Saat itu, ibuku sedang sakit. Dengan tiba-tiba, kami tidak sengaja bertabrakan dan akhirnya ia mau membantu meringankan biaya rumah sakit. Namun, saat itu ia memberiku satu syarat," ucap gadis yang berusia lebih muda itu menjelaskan. Wajahnya berlinang air mata.
"Lalu?" tanya Yeongju singkat.
"Syaratnya ialah, aku harus menuruti semua permintaannya, untuk satu hari saja. Aku menurut. Aku pikir, ia hanya memintaku untuk membersihkan rumah, atau sejenisnya. Tapi ternyata, ia menyuruhku untuk melayaninya. Saat itu, aku memberontak. Tapi ia tetap memaksaku hingga ia menampar bahkan memukul wajahku dengan sangat keras," sambung temannya yang bernama lengkap Hwang Yeji. Mendengar semua penjelasan temannya, Yeongju tanpa sadar menitihkan buliran cairan bening dari pelupuk mata indahnya.
"Aku tidak menyangka jika ia sekejam itu." Yeongju dengan kasar mengusap aliran sungai kecil pada wajahnya.
"Aku hanya meminta satu hal padamu, Yeongju. Tolong, kau harus berhati-hati dengannya. Aku tidak ingin kau sepertiku yang sudah sangat kotor ini. Aku tidak berharga, Yeongju!"
"Ssst! Kau jangan berkata seperti itu. Meski kau memiliki masa lalu yang sangat kelam, kau tetap temanku, Yeji." Yeongju tersenyum sembari merentangkan tangannya, memeluk tubuh Yeji. Gadis itu membalas senyuman Yeongju dan segera mengusap wajahnya.
"Terima kasih, Yeongju. Kau memang teman terbaikku."
Di tempat lain, terlihat seorang lelaki yang sedang sedikit mabuk. Ditemani dengan beberapa botol wine yang berserakan di atas meja bar. Sesekali ia tersenyum, entah sedang memikirkan hal apa. Yang jelas, ia sedang memikirkan seorang gadis yang baru saja ia temui tadi.
"Dia cantik sekali. Ingin rasanya aku mencicipi tubuhnya. Tapi, tapi... jangan. Dia sangat cantik dan manis. Belum pernah aku menemukan gadis muda yang seperti dia. Aku tidak tega untuk menidurinya. Haha...." Seorang lelaki berperawakan maskulin, berucap parau.
"...Tapi, tapi, aku ingin sekali untuk mencicipi tubuhnya. Ya, aku harus segera mendapatkannya! Tapi, tunggu. Belum saatnya aku aku mengincar dia. Aku harus menyelesaikan urusanku terlebih dahulu. Aku harus fokus akan gadis yang sudah aku incar sebelumnya." Hwang Hyunjin, lelaki itu menyunggingkan smirk-nya. Ia segera menyusun sebuah rencana.
"Tunggu tanggal mainnya, nona."
======================
"Chan? Menurutmu gaun ini bagus tidak?" tanya seorang wanita pada seorang lelaki yang sedang memainkan ponselnya itu dengan malas.
"Ya, ya. Terserah kau saja ingin memilih gaun yang mana," ucap Chan sembari menyunggingkan senyum mirisnya. Ia bahkan tidak mengalihkan pandangannya pada ponselnya itu.
"Kenapa sih kau sedikit saja tidak mengabaikanku? Matikan dulu ponsel bodohmu itu sebentar saja, apa tidak bisa!?" ucap Sana sedikit membentak. Chan yang sedari awal sedang memainkan ponsel miliknya, mendelik tajam wanita di hadapannya. Ia bahkan terlihat murka.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Bad Boss is My Husband • HAN x Dita
Fanfiction[ Stray Kids x Secret Number ] "Kenapa ayah harus menjualku kepada sosok bajingan berhati sedingin balok es yang berkedok bosku di kantor tempatku bekerja?! Aku akan bekerja lebih giat lagi asalkan tidak harus dinikahi oleh lelaki angkuh, arogan, ta...