Position nineteen

12.7K 1K 34
                                    

𝙎𝙚𝙗𝙚𝙡𝙪𝙢 𝙢𝙚𝙢𝙗𝙖𝙘𝙖 𝙙𝙞𝙝𝙖𝙧𝙖𝙥𝙠𝙖𝙣 𝙪𝙣𝙩𝙪𝙠 𝙥𝙖𝙧𝙖 𝙥𝙚𝙢𝙗𝙖𝙘𝙖 𝙢𝙚𝙢𝙛𝙤𝙡𝙡𝙤𝙬 𝙖𝙠𝙪𝙣 𝙣𝙮𝙖 𝙙𝙖𝙣 𝙫𝙤𝙩𝙚 𝙪𝙣𝙩𝙪𝙠 𝙘𝙚𝙧𝙞𝙩𝙖 𝙣𝙮𝙖 𝙤𝙠𝙚? 𝙃𝙖𝙥𝙥𝙮 𝙍𝙚𝙖𝙙𝙞𝙣𝙜 𝙮𝙚𝙤𝙧𝙤𝙗𝙪𝙣!!


Terhitung sudah 4 hari haruto menginap di kediaman jeongwoo dan insiden soal ciuman 4 hari lalu, mereka berdua kepergok oleh junghwan yang sembarangan masuk ke kamar jeongwoo, salahkan saja jeongwoo yang tak mengunci pintunya

Orang tua jeongwoo sudah kembali 1 hari lalu membuat haruto agak canggung karna ia seperti tak tau diri menginap dirumah orang lain jadi ia memutuskan untuk ke apartemen nya

Haruto berencana untuk pindah apartemen tanpa sepengetahuan kedua orang tuanya, oh mungkin ibunya saja yang akan tau juga hyunsuk

'Clek

"Kemana saja kau anak bodoh" baru saja membuka pintu, telinga mendengar suara yang tak ingin ia dengar

"Apa kau bersenang-senang selama ini? " tanya mingyu dengan nada marah

"Ya"ketus haruto melewati tubuh mingyu

" berani kau membantah anak sialan! "Mingyu melayang kan tangannya ke pipi haruto

" anda seperti perempuan saja, hanya ini? Saya sudah bisa melawan nya dengan mudah "haruto berucap dingin memegang erat tangan mingyu

Mingyu mengeraskan rahang nya

" cukup ayah! "Hyunsuk tiba tiba datang

" kau sebaiknya pergi belajar "tanpa mengalihkan pandangan dari haruto mingyu berkata seperti itu

Haruto menghempaskan lengan mingyu dan pergi ke kamarnya untuk membereskan barang barangnya, ia sudah muak melihat wajah pria tua itu

"Haru" panggil jennie

"Ya ibu" haruto melembutkan suaranya

"Ibu punya kejutan buat kamu" ujar jennie senang

"Apa itu? Sepertinya sangat istimewa" haruto beralih menatap ibunya

"Lihat! " jennie menyodorkan sebuah testpack

"I-bu hamil? " tanya haruto ragu melihat dia garis merah di testpack itu

"Kau akan mempunyai adik mulai sekarang" kata jennie mengelus rambut haruto

Sejujurnya haruto bahagia mendapat kabar ini tapi ia benci melihat pria tua itu berada di sekitar nya tanpa sadar bibir haruto sedikit melengkung kebawah

"Apa kamu gak bahagia? " tanya jennie lesu membuat haruto panik

"Tidak! Haru bahagia kok"

"Sayang, sebaiknya kamu keluar sebentar" mingyu tiba-tiba datang menyuruh jennie keluar

"Jangan menyakiti anak kita" peringat jennie dan pergi dari kamar anaknya

"Aku tidak menjamin" gumam mingyu

Haruto mengabaikan keberadaan ayahnya dan kembali mengemasi barang barangnya

Merasa keberadaan nya di abaikan, mingyu langsung mendekati haruto

'Bugh

Haruto tersungkur sambil memegangi pinggangnya yang baru saja ditendang mingyu dengan keras

"Bagus sekali, anda sekarang mulai bermain fisik terhadap saya" haruto berdiri menatap sinis mingyu, tendangan nya mingyu bukan main meski sudah tua pasti pinggangnya akan membiru

Positions {Jeongharu}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang