8. 10th Anniversary

266 27 0
                                    

Jungkook's pov :

"Maaf karena belakangan ini Eomma sibuk sekali hingga tidak bisa menemuimu." Tutur Ibu yang duduk tepat di seberangku. Kami berdua kini sedang berada di salah satu restoran yang terletak di dekat kantor Ibu untuk makan siang bersama.

"Tidak perlu minta maaf, Eomma. Setidaknya kita masih bisa bertemu. Bagaimana kabarmu sekarang?" Tanyaku.

"Aku sedang baik-baik saja. Hanya sedikit lelah karena banyak lembur belakangan ini." Jawabnya.

"Jangan lupa beristirahat. Jangan sampai kau jatuh sakit. Kau sendiri pernah bilang, kesehatan adalah yang nomor satu karena kita tidak bisa melakukan apapun jika tidak dalam keadaan sehat."

"Iya, iya." Ia mencubit kedua pipiku seraya tersenyum gemas. "Anakku sudah bisa mengomeliku sekarang, huh?"

"Itu karena Eomma selalu mengomeliku setiap kita bertemu. Sekarang aku sudah menghafal semua kalimat omelanmu di kepalaku."

Ia terkekeh kecil. "Bagaimana denganmu? Segalanya baik-baik saja, kan?"

"Cukup baik. Pa' Joon sempat berseteru dengan Pa' Jin dan Soobin tiga hari lalu." Tuturku.

"Oh? Benarkah? Apa permasalahannya serius?"

"Lumayan. Tapi jangan khawatir, sekarang mereka sudah berdamai." Aku terdiam sejenak untuk menimang-nimang apakah sebaiknya aku menanyakan hal ini pada Ibu atau tidak. "Uh... sebenarnya ada sesuatu yang ingin kutanyakan padamu, Eomma."

"Tanyakan saja."

"Dua hari lalu, aku tidak sengaja menemukan sebuah kertas berisikan laporan hasil tes DNA antara aku dan Appa Joon. Sekarang, aku ingin tahu, siapa Ayah kandungku yang sebenarnya?"

Ibu melebarkan kedua matanya. Detik berikutnya, ia menghela nafas dan berujar, "Kurasa ini sudah waktunya bagimu untuk mengetahui segalanya."

.

.

.

.

.

"Jadi, ayah kandungmu sekarang tinggal di Perancis dan kau berniat untuk mengikuti kompetisi ballet agar bisa bertemu dengannya?" Tanya Paman Jimin menyimpulkan.

Aku mengangguk.

"Mengapa kau tidak pergi saja ke Perancis tanpa mengikuti kompetisi? Bukankah kau cukup mampu untuk membeli tiket pesawat sendiri?" Tanyanya heran.

"Aku hanya mencari alasan yang bagus untukku pergi ke sana. Appa Joon pasti akan curiga jika aku pergi ke Perancis secara tiba-tiba." Tuturku.

"Memangnya ada masalah jika ia mengetahuinya?"

"Eomma bilang Pa' Joon dan ayah kandungku tidak menyukai satu sama lain. Mungkin ada baiknya jika aku menyembunyikan hal ini darinya. Lagipula, ayah kandungku adalah seorang danseur profesional. Kurasa besar kemungkinannya jika ia menghadiri acara final kompetisi itu."

Paman Jimin mengerutkan keningnya. "Tunggu. Memangnya siapa nama lengkap ayah kandungmu itu?"

"Jeon Ki Young. Tapi, namanya yang sekarang adalah Kevin Jeon."

"Kau tidak sedang bercanda?"

Aku menggeleng. "Memangnya ada apa?"

Paman Jimin menepuk jidatnya sendiri. "Kevin Jeon adalah salah satu juri di kompetisi tersebut!"

"Benarkah?" Tanyaku tak percaya.

"Benar! Ia adalah salah seorang prodigy kebanggaan Korea! Sekarang aku tahu darimana bakatmu berasal."

Golden Spoon | BTXT [Ongoing]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang