Day 22
•••
"Gimana? Kamu senang, nggak, aku ajakin ke pameran seni seperti ini?" tanya Leon kepada Alicia.
"Al?"
"Eh, iya? Kenapa, Leon?"
"Kamu kenapa? Kok diam aja daritadi kuajak ngomong?"
"Enggak pa-pa. Aku cuma lagi fokus ngelihatin karya seni yang ini. Unik," ujar Alicia seraya menunjuk ke sebuah karya seni. Karya yang mudah dipahami, namun memiliki makna mendalam. Seperti seseorang manusia yang beralaskan batu dan ditimpa oleh beberapa karung bertuliskan 'seni', 'religion', 'kapitalisme', dan lain sebagainya.
Tapi sebetulnya, pikiran Alicia tidak benar-benar terpaku di sana. Sebab, pikirannya melayang jauh kepada beberapa hari yang lalu.
Bagaimana dengan mudah Leon mengajaknya ke pameran seni hari ini, setelah kemarin-kemarin menghilang tanpa kabar? Ketika ditanya, lelaki itu dengan santai menjawab, "Aku lagi sibuk. Ada urusan penting, Alicia."
Ingin sekali Alicia langsung memprotes perkataan lelaki itu. Namun, Alicia berusaha menahannya dan memilih untuk mengikuti cara main dari Leon.
"Oh, ini. Seniman yang membuat karya ini pasti jenius. Dia-" Kalimat Leon terpotong ketika ponsel lelaki itu berbunyi.
"Bentar, ya, Al. Aku angkat telepon dulu," ucapnya lantas berjalan menjauh dari Alicia.
Alicia mengedikkan bahu, memilih melanjutkan untuk melihat karya seni lainnya.
Sekembalinya Leon, lelaki itu malah mengajak Alicia untuk pulang. "Al, kayaknya kita harus pulang. Aku ada urusan mendadak yang penting," ujarnya.
Alicia hanya tersenyum, lantas menganggukkan kepala.
Di dalam benak, gadis itu membatin. Ada urusan mendadak apa yang harus dikerjakan Leon sekarang juga? Urusannya bersama perempuan lain?
•••
22 Desember 2022
232 kata
KAMU SEDANG MEMBACA
Desember Punya Cerita [ Completed ✔ ]
De TodoBerisikan Cerita Bersambung (Cerbung) yang ditulis berdasarkan tema berbeda setiap harinya, dalam rangka meningkatkan produktivitas menulis bersama 31 Days Writing Challenge 2022. Selamat membaca!