Part 22

122 4 0
                                    

typo? 🙏








22. Salting

Seseorang itu menoleh kebelakang langsung bertatapan dengan mata perempuan itu. "Altezza?" batin Mytha.

Altezza hanya tersenyum tipis tidak terlihat melihat kearahnya. Mytha pun mendekati Byan yang duduk disana. "Kok lo ada disini?" tanya Mytha yang berdiri disamping Byan.

"Ada sesuatu yang ingin dibicarakan." bukan Altezza yang menjawab tetapi Byan yang menjawab itu.

"Keperluan apa? Apakah ada seorang bertamu dimalam hari mengganggu orang beristirahat?"

"Mytha!," tegur Byan.

"Papa tidak pernah mengajar kamu bersikap seperti itu! Kita tidak tahu kapan tamu akan bertamu diwaktu apa, baik itu malam atau siang kita harus menerima mereka bertamu dengan baik!"

Altezza yang melihat itu juga merasa bersalah, seharusnya ia tidak datang kerumah Byan dimalam hari. Tapi tujuan awalnya ia memang ingin bertemu dengan Byan untuk mencari tahu dimana Mytha berada. "Sorry." lirih Mytha.

"Kemarilah." Byan menepuk sofa disampingnya supaya anak perempuannya itu duduk.

Setelah duduk Byan mulai berbicara lagi. "Kamu habis dari mana?"

"Markas."

"Asik sekali? Sampai papa telfon kamu tidak angkat."

"Maaf, tadi ada sedikit masalah. Jadi, aku tidak buka handphone."

Byan pun mengerti hal itu. "Tidak apa-apa."

"Ada perlu apa papa telfon?"

"Altezza ingin berbicara dengan mu."

Mytha hanya menghembuskan nafasnya. "Bukankah bisa lain waktu?"

"Altezza ingin berbicara denganmu sekarang."

Mytha pun kembali menoleh menatap datar ke Altezza. "Bicara diluar!" ujar Mytha yang jalan keluar dahulu.

"Saya keluar dulu ya om." setelah mengatakan itu Altezza pun keluar.








Saat keduanya sudah berada diluar rumah. "Bicaralah!" dinginnya yang memasukkan kedua tangan disaku celana.

"Maaf untuk—"

"Tidak perlu dibahas!"

"Tapi—"

"Gue udah lupain! Lagi pula itu juga tidak penting untuk diingat."

Hening.

"Hanya itu saja yang anda ingin dibicarakan?"

"Ada lagi,"

"Hm?"

"Tentang perusahaan kita, gue sama lo masih tetap bekerjasama kan?"

"Tidak!"

"Why?"

"Karena lo!"

"Sorry, gua janji ga ulangin itu lagi."

Melihat raut wajah Altezza yang serius, mytha pun meyakinkan untuk memberi kesempatan untuknya. "Hm, untuk terakhir kalinya!"

Wajah Altezza berbinar bahagia. "Serius?"

"Tidak mau?"

"Bukan gitu! Gue pasti mau! Kan biar bisa deketin lo dikantor." ujar Altezza diakhir perkataannya terdengar samar-samar ditelinga Mytha.

"Apa?" Mytha memastikan ucapan Altezza.

"Hah?"

"Tadi anda bilang apa?" Mytha yang masih ingin memastikan lagi.

Cool Girl Meets Bad Boy (Versi Terbaru) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang